utama

Omicron Hantam Depok, Empat Warga Terpapar Pulang dari Jatim dan Luar Negeri  

Selasa, 11 Januari 2022 | 07:05 WIB
Walikota Depok, Mohammad Idris didampingi oleh Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono.

RADARDEPOK.COM – Warga Depok yang mulai abai, saat ini sudah wajib mawas diri dan selalu patuhi protokol kesehatan (Prokes). Senin (10/1), pemerintah kota (Pemkot) Depok mengabarkan Virus Korona (Covid-19) varian Omicron sudah masuk. Empat warga yang terpapar virus tersebut, selepas perjalanan dari Puncak Bogor dan Timur Tengah.

Walikota Depok, Mohammad Idris mengatakan, di Kota Depok sudah ada empat orang yang terpapar Omicron. Uniknya yang terpapar ini dari daerah-daerah yang tidak disanggah antara lain dari Kecamatan Cinere, Kecamatan Limo, Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Bojongsari.

Sebelumnya, Walikota Depok itu menyebut ada enam warga yang terpapar Omicron. Namun ia memastikan hal tersebut adalah kasus yang sama, sehingga yang terpapar hanya empat orang.

"Perlu saya klarifikasi bahwa sebelumnya saya mendapat informasi ada dua. Ternyata yang dua terkonfrimasi disampaikan saat apel kasus yang sama. Jadi sebenarnya ada empat kasus, bukan enam kasus," ujarnya kepada Harian Radar Depok, Senin (10/1).

Idris menjelaskan, pada kasus pertama, warga yang terpapar Omicron baru saja pulang dari luar negeri. Namun, langsung di karantina di Wisma Atlet Jakarta. Dan tidak pulang ke Depok, tetapi memang beralamat di Depok. Kasus kedua, juga memiliki hal yang sama, karena orang tersebut terdeteksi Omicron di luar negeri.

"Saat pulang cuti lalu balik lagi ke tempat kerjanya yang berada di luar negeri, dan dinyatakan terdeteksi di luar negeri," jelasnya.

Kasus ketiga dan keempat ini merupakan salah seorang paruhbaya dari kasus ketiga. Pada kasus ketiga, memang terdeteksi saat pulang dari Jawa Timur dengan naik kereta api. Kasus keempat ini terdeteksi tertular virus Omicron dari cucunya.

"Tapi keduanya sudah kembali ke tempat tinggalnya di Depok, dia memiliki rumah di Depok. Jadi disitu tempat isolasinya tapi sekarang sudah kembali ke Jakarta dan keduanya sudah dinyatakan sembuh," bebernya.

Pemerintah Kota Depok berupaya mencegah Omicron semakin menyebar di Depok. Pihaknya meneruskan dari Pemerintah Pusat. Dalam hal ini Inmendagri pun memberi ketentuan PPKM Level 2 untuk Jabodetabek.

"Kusus untuk Omicron kami sedang draft untuk PPKM atau prokes untuk antisipasi penyebaran omicron di Depok. Untuk yang level 2 sudah kami antisipasi dengan SE terkait dengan disiplin prokes ikuti ketentuan PPKM Level 2 dari Inmendagri," terangnya.

Kendati demikian, Pemerintah Kota Depok tidak akan melakukan lockdown. Karena kasus Omicron yang ber-KTP di Depok itu, masih terbilang aman. Karena langsung mematuhi aturan pemerintah yaitu dengan melakukan isolasi.

"Alhamdulillah tidak ada rencana untuk lockdown, meski Kasus pertama sebelum masuk ke Depok langsung diamankan di Jakarta. Kasus kedua memang sempat pulang ke Depok dan kami masih terus melacak keluarga dari kasus kedua ini karena kasus kedua yang bersangkutan ada di luar negeri. Keluarganya yang sempat kontak erat belum kami lacak," bebernya.

Idris meminta kepada warga yang terpapar untuk tidak keluar rumah, jika memang bertempat tinggal di Depok. Teruntuk kasus ketiga dan keempat sudah dilakukan tracing. meski sudah dinyatakan sembuh, minimal harus antisipasi dengan mematuhi protokol kesehatan.

"Tapi hanya neneknya yang tertular dan sudah dinyatakan sembuh setelah tiga hari diisolasi karena keduanya sudah divaksin. Jadi aman insya allah dan mudah-mudahan tidak ada kasus baru dan kita sudah antisipasi dengan SE kepada warga dan masyarakat Tetap waspada, jaga kesehatan minimal pakai masker," katanya.

Pemkot Depok akan terus menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan tidak panik. Ia juga mengingatkan, bagi masyarakat yang belum divaksin,  segera vaksin karena pihaknya sedang menyusun rekapitulasi warga masyarakat yang siap booster untuk vaksin yang ketiga.

"Apapun yang dilakukan pemerintah untuk kebaikan kita semua. PPKM Level 2 ini karena memang penghitungannya jabodetabek, bukan hanya Depok saja. Tapi Depok sangat dekat dengan Jakarta, jakarta terkait dengan kota dan kabupaten lain," tuturnya.

Sementara, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana berupaya mengingatkan protokol kesehatan kepada masyarakat, dengan mengeluarkan surat edaran walikota perihal protokol kesehatan. kunci dari pencegahan Omicron ini adalah prokes dan vaksinasi. “Warga saat ini sudah mulai mengabaikan prokes. Contoh di ditempat-tempat makan, tempat ngumpul. Itu berpotensi jadinya penularan,” ungkapnya.

Saat disinggung tentang membuka Makara UI sebagai tempat Isolasi lagi, ia masih melihat dan tidak menutup kemungkinan untuk mewujudkan hal tersebut. Ini untuk mengantisipasi agar tidak terjadi lonjakan kasus.

“Kami akan lihat perkembangannya, saat ini kasus aktif masih dibawah 50, penambahannya itu kisaran 0 sampai 5 kasus, sebelumnya ada 7 kasus, kemarin 5 kasus, dan turun lagi 3 kasus. Berarti itukan fluktuatif. Cuma kekhawatiran varian Omicron menghantam kita,” katanya.

Terpisah, Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono menambahkan, satu-satunya yang harus dilakukan Pemerintah Kota Depok agar tidak terjadinya penyebaran kasus Omicron, adalah dengan vaksinasi dan mematuhi protokol kesehatan. Jika memang ada yang terpapar, lebih baik melaksanakan isolasi secepat mungkin.

"Harus menemukan sedini mungkin, kemudian mengisolasi diri dan secepatnya dilakukan karantina keluarga," tandasnya. (van/rd)

Jurnalis : Ivanna Yustiani

Editor : Fahmi Akbar

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB