RADARDEPOK.COM - Tanda-tanda adanya badai Covid-19 gelombang tiga di Kota Depok sudah tampak. Sebelumnya penambahan kasus antara 500-600 per harinya. Selasa (1/2), Covid-19 mulai mengganas hingga memaparkan 1.083 jiwa warga Depok. Akibat adanya penambahan yang masif itu, kini keterisian rumah sakit mencapai 49,56 persen.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengungkapkan, 1 Februari 2022, masih terjadi kenaikan yang signifikan pada kasus konfirmasi harian. Pada hari ini terdapat penambahan sebanyak 1.083 kasus konfirmasi. Dengan demikian, totalnya menjadi 111.412 kasus konfirmasi.
Sedangkan pasien sembuh mengalami penambahan sebanyak 87 orang, sehingga totalnya ada 103.884 orang atau 93,24 persen. Pada kasus konfirmasi aktif naik 994 kasus dari hari sebelumnya. Jadi, jumlah pasien yang belum sembuh mencapai 5.352 jiwa. Dalam data tersebut terdapat penambahan pasien meninggal sebanyak dua orang. “Dengan demikian total keseluruhan bertambah menjadi yaitu 2.176 orang,” jelasnya kepada Harian Radar Depok, Selasa (1/2).
Naiknya kasus seirama dengan tingkat keterian (BOR) ruang di rumah sakit (RS) se-Kota Depok. Yang sebelumnya berada di BOR isolasi mencapai 43 persen sementara untuk BOR ICU angkanya sudah 17 persen. Kini, BOR ICU sudah 22,86 persen dan BOR Isolasi mencapai 49,56 persen.
Meski begitu, kata Dadang, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok telah menjamin seluruh rumah sakit siap menghadapi lonjakan pasien jika sewaktu-waktu terjadi. Koordinasi dan konsolisdasi terus dilakukan agar tiap-tiap rumah sakit mulai meningkatkan pelayanannya.
“Saat ini sudah dikonsolidasikan rumah sakit-rumah sakit di Depok, dan alhamdulillah mereka sangat responsif,” kata pria yang juga menjabat Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok ini.
Dalam upaya menekan kasus Covid-19, Pemkot Depok mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan (protkes) melalui 5M Plus 1D. Yaitu Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumuman, serta Membatasi Mobilitas. Kemudian, ditambahkan dengan D yaitu Divaksin. Bagi masyarakat yang belum divaksin Covid-19 agar segera melakukan vaksinasi sesuai dengan arahan pemerintah.
Lalu, bagi masyarakat yang sudah divaksin dosis pertama berpartisipasi aktif untuk mendapatkan dosis kedua dan booster. Selain itu, Pemkot Depok juga meminta masyarakat untuk menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dengan menjaga pola makan, berolahraga dan istirahat yang cukup. Serta menghindari makan bersama di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Terpisah, mewalan terjadinya lonjakan Dinas Ksehatan terus menggeber vaksin booster. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, menargetkan sasaran vaksinasi dosis tiga atau booster di lingkup Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dan ASN unsur vertikal di Kota Depok. Targetnya sebanyak 4.115 ASN divaksin booster.
Dinkes Kota Depok sudah mulai memberikan vaksinasi booster pada 31 Januari hingga 7 Februari 2022. "Targetnya sebanyak 4.115 ASN di Kota Depok sudah tervaksin booster," kata Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati.
Menurut Mary, pemberian vaksinasi booster ini untuk semua ASN di perangkat daerah di Kota Depok. Sedangkan unsur vertikal akan diberikan ke ASN di Kantor Imigrasi Kota Depok, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok, Kantor Taspen Cabang Depok, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Tenaga Kerja (Naker) dan BPJS Kesehatan Kota Depok, serta Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok.
Kemudian, juga memberikan vaksinasi booster ke pegawai di Badan Petanahan Nasional (BPN) Kota Depok, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Depok, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Depok, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Depok,dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Depok. "Vaksinasi booster juga akan diberikan kepada pegawai Majelis Ulama Indonesia(MUI) Kota Depok serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Depok," ujar Mary.
Dia berharap seluruh ASN di lembaga pemerintahan tersebut dapat mengikuti vaksin dosis ketiga. Tentu sebagai upaya mewujudkan herd immunity. "Dan, ini akan menjadi contoh kepada masyarakat untuk mendukung program vaksinasi Covid-19," tandasnya.(rd)