RADARDEPOK.COM – Pesebaran Virus Covid-19 di Kota Depok masih tinggi. Sehari sebelumnya mencapai 1.083 jiwa. Kemarin (2/2), penambahannya sebanyak 880 kasus konfirmasi aktif. Pesatnya virus, sampai-sampai keterisian atau bed occupancy rate (BOR) perawatan maupun ICU di RSUD Kota Depok sudah 50 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawaty menerangkan, jumlah kasus dalam sehari tersebut setelah petugas melakukan rekap dalam satu hari ini (Rabu,2/2). "Iya data yang kita terima hari ini penambahan kasus baru ada 880," katanya kepada Harian Radar Depok, Rabu (2/2).
Mary menyatakan, penambahan kasus tersebut tentu akan mempengaruhi keterian tempat tidur alias Bed Occupancy Rate (BOR) yang tersedia, baik ICU maupun Isolasi. "Iya jelas mempengaruhi ya adanya kenaikan kasus hari ini," ungkapnya.
Dara terkahir yang dikantongi Radar Depok, untuk keterisian tempat tidur ruang ICU sebesar 22,86 persen dan tempat tidur isolasi sebesar 49,56 persen.
Kata Mary, pemerintah mempersiapkan 465 tempat tidur untuk isolasi bagi warga yang terpapar. Lalu, tempat tidur ICU yang disediakan sebanyak 88 tempat tidur. Karena terus alami peningkatan, positif rate Kota Depok menjadi 12,63 persen pada periode 24-30 Januari 2022 yang sebelumnya hanya 4,36 persen pada periode 17-23 Januari 2022.
Terpisah, Direktur RSUD Kota Depok, Devi Maryori, mengatakan BOR untuk pasien Covid-19 meningkat lima kali lipat dari jumlah ketersian beberapa bulan lalu. "Jumlahnya meningkat lima kali lipat dan ini menjadi perhatian kami dalam penanganan kasus pasien," ujar Devi.
Devi menjelaskan, ruang ICU untuk penanganan pasien Covid-19 di RSUD Kota Depok sudah terisi penuh. Hal ini dikarenakan RSUD Kota Depok hanya menyediakan dua tempat tidur untuk penanganan pasien ICU. "Kalau untuk pasien ICU sudah penuh karena kita kan hanya dua bed dan terisi penuh," ujar jelas Devi.
RSUD Kota Depok telah menyediakan tempat tidur untuk rawat inap pasien Covid-19. Dari tempat tidur yang disediakan sebanyak 27, telah digunakan sebanyak 17 tempat tidur. "Isolasi sebanyak 17 tempat tidur belum termasuk yang masih IGD on proses pemeriksaan sebanyak enam pasien," ungkap Devi.
RSUD Kota Depok telah melakukan penghitungan jumlah pasien ditiap bulannya untuk mengetahui angka peningkatan kasus. Berdasarkan data RSUD Kota Depok, terjadi peningkatan kasus yang menjalani perawatan di RSUD Kota Depok terjadi sejak Januari 2022. "Jumlah pasien Covid-19 pada Desember rata-rata 10 sampai 12 pasien, terkadang menurun menjadi delapan pasien namun terjadi peningkatan pada Januari 2022," ucap Devi.
Devi menuturkan, minggu kedua pada Januari peningkatan jumlah pasien Covid-19 Kota Depok mulai terdeteksi. Pada saat itu jumlah pasien mencapai delapan pasien, bertambah menjadi 18 pasien dan terus mengalami peningkatan hingga akhir Januari menjadi 34 pasien. "Pada hari ini pasien Covid-19 di RSUD Kota Depok yang mendapatkan penanganan sebanyak 28 pasien," tutur Devi.
Devi mengungkapkan, apabila kasus Covid-19 terus meningkat dan membutuhkan perawatan, RSUD Kota Depok telah menyiapkan sejumlah langkah. RSUD Kota Depok akan mengantisipasi dengan menambah ruang perawatan. "Jika terjadi lonjakan lagi, pasien lantai delapan akan kami geser ke lantai tujuh dan lantai delapan bisa dioptimalkan untuk perawatan Covid-19," ungkap Devi.
Opsi penambahan ruangan dan tempat tidur akan melihat kasus per hari lebih dari 10 kasus, RSUD Kota Depok akan membuka lima tempat tidur ICU. Untuk ruangan perawatan di ruang Kenanganan sebanyak 15 tempat tidur, lantai delapan 37 tempat tidur, lantai lima sebanyak 12 tempat tidur, serta ruang BEO Nicu Perina dan kebinan sebanyak 14 tempat tidur. Namun, apabila kasus perhari lebih mencapai 15 kasus akan menyediakan 37 tempat tidur di lantai delapan.
"Saat ini kita situasional dilapangan, yang jelas lantai lima saat ini sudah dibuka, jika mendekati ful akan segera dibuka untuk penanganan Covid-19 di lantai delapan," tutup Devi.(arn/rd)
Jurnalis : Arnet Kelmanutu
Editor : Fahmi Akbar