RADARDEPOK.COM – Pengguna jalan di Kota Depok siap-siap menghadapi macet. Khususnya di sekitaran Jalan Dewi Sartika, Simpang Margonda, Jalan Nusantara dan Simpang Pitara. Senin (14/2), secara resmi pembangunan Underpass Dewi Sartika dimula. Ditaksir, pembangunan sepanjang 970 meter itu menelan biaya sebesar Rp297,6 miliar.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, Provinsi Jawa Barat sangat memperhatikan Kota Depok. Mulai dari pembangunan infrastruktur, destinasi wisata sampai sarana keagamaan. Pertama, pembangunan Underpass Jalan Raya Dewi Sartika yang menelan anggaran sebesar Rp297,6 miliar. Nantinya underpass tersebut akan membentang sepanjang 970 meter, yang nanti akan menghubungkan Jalan Dewi Sartika dan Jalan Margonda Raya untuk mengurai kemacetan Kota Depok.
"Insha Allah lalu lintas akan semakin lancar. Saya ingin dalam waktu 9 sampai 10 bulan akan tuntas. Dan warga Depok punya underpass pertama," katanya selepas peletakan batu pertama, Senin (14/2).
Kedua, Ridwan Kamil akan memberikan Alun-Alun Barat yang akan berdiri di kawasan Situ Tujuh Muara antar dua wilayah, yaitu Kecamatan Bojongsari dan Kecamatan Sawangan. "Tahun 2022 ini perencanaan, tahun 2023 Insha Allah pembangunannya. Nanti bagaimana soal pembagian anggarannya, apa seperti Underpass Dewi Sartika, akan dibahas," kata Emil kepada Harian Radar Depok.
Depok adalah kota yang banyak penuhi Danau, salah satunya di Kecamatan Bojongsari ini. Dia terkesan dengan suasana asri yang ditunjukkan Situ Tujuh Muara. Tak segan-segan dia juga menjajal kapal yang sedang meroperasi di kawasan itu. Emil secara pribadi mendesaign sendiri rencana pembangunan Alun-alun Depok bagian Barat ini. Dan secara langsung menyerahkannya pada Walikota Depok. "Kami sama-sama jadikan Depok menjadi Kota yang nyaman, manusiawi dan sejuk," terangnya.
Selanjutnya, Gubernur Jabar ini juga memberikan perhatiannya kepada dunia keagamaan masyarakat Kota Depok, dengan membangun Masjid Raya Depok yang didesain langsung orang nomor satu di Jabar ini. Pembangunan masjid terletak di pusat Kota Depok, tepatnya Jalan Margonda Raya.
Tak berhenti sampai di situ, perhatian pada dunia wisata juga diberikan Kang Emil. Dua situ di Kota Depok telah disuplai bantuan, yaitu Situ Rawa Kalong dan Situ Rawa Besar.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hasbullah Rahmad mengatakan, perhatian Gubernur Ridwal Kamil juga ditujukan kepada Flyover Citayam, yang rencananya akan dibangun untuk mengurai kemacetan serta memecah konsentrasi lalu lintas yang melalui pintu rel kereta api. "Ini memang janji pak Gubernur ya untuk masyarakat Depok. Kita di dewan provinsi akan terus mendorong biar teralisasi flyover di Citayam untuk membantu kemacetan," beber Hasbullah.
Bahkan, perhatian Ridwan Kamil pada jalan provinsi terpanjang di Kota Depok, yang hubungkan Depok dan Kabupaten Bogor telah terbangun secara rapih dan mulus, yaitu jalan KSU Raya sampai Jalan Pondok Rajeg.
Sementara, Walikota Depok, Mohammad Idris mengakui, Provinsi Jawa Barat khususnya Ridwan Kamil telah banyak memperhatikan Depok beserta rakyatnya. Ini merupakan bukti kolaborasi. “Memang pak Gubernur banyak memberikan perhatian bagi warga Depok," ungkapnya.
Walikota menyampaikan, jika kolaborasi ini bisa terbukti dan terealisasi, yang tentunya sangat bermanfaat untuk masyarakat Kota Depok. Sebab ini menjadi pembangunan underpass pertama di Depok. Dia juga meminta kepada masyarakat Depok untuk turut serta membantu dan menyukseskan pembangunan tersebut.
"Alhamdulillah, sekali lagi saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pak Gubernur dan jajaran Provinsi Jawa Barat," tambah Idris.
Provinsi Jawa Barat bersama Pemerintah Kota Depom telah menunjukkan kolaborasi yang ciamik dalam melakukan pembangunan segala sektor dengan baik.
Salah satu contohnya, provinsi yang menggarap pembiayaan pembangunan dan Kota Depok mempersipkan lokasinya, seperti pembebasan lahan. Hal ini patut dicontoh untuk memberikan pelayanan masyarakat Depok agar dapat merasakan pembangunan, pemberdayaan, sampai pelayanan.
Perhatiannya dalam membangkitkan masyarakat Kota Depok untuk lebih produktif bukan hanya sebatas itu. Lebih jauh, Pemkot Depok diminta untuk memperlebar setiap trotoar yang ada, terutama di pusat kota. Sebab bila melihat untuk menjadi kota bahagia dilihat indikator utamanya adalah masyarakat yang senang berjalan kaki, sehingga fasilitas berjalan kaki patut dipersiapkan.
Jadi melihat Kota yang bahagia bukan masyarakatnya yang hobi menggunakan kendaraan pribadi, baik roda dua maupun empat. Melainkan transportasi umum yang terintegritas agar dapat menikmati jalan kaki di trotoar yang telah dipersiapkan pemerintahnya. (arn/rd)
Jurnalis : Arnet Kelmanutu
Editor : Fahmi Akbar