RADARDEPOK.COM – Calon haji (Calhaj) Kota Depok harus banyakin sabar dan terus berdoa. Sedari 2012 sampai 2022, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Depok mencatat ada 44.147 jamaah yang masih waiting list menunggu keberangkatan ke tanah suci Mekah. Hingga Senin (21/3), belum diketahui kapan puluhan jamaah itu bisa berangkat. Apalagi, Kemenag pusat menyebut antrean haji bisa 40 tahun.
“Belum ada pengumuman dari pemerintah pusat terkait keberangkatan haji tahun 2022,” ucap staf Bagian Haji Kemenag Kota Depok, Arif Wibisono, kepada Radar Depok, Senin (21/3).
Arif memaparkan, hal tersebut membuat Kemenag Depok belum bisa menentukan jumlah kuota jamaah dan mekanisme keberangkatannya.
“Sekarang kami sedang menunggu informasi dari pusat, barulah selanjutnya kami bisa menentukan itu semua,” ujarnya.
Menurutnya, Pandemi Covid-19 yang tidak berkesudahan berdampak pada pemberangkatan haji para jamaah. Terhitung dari awal pandemi 2020 sampai dengan s2022 terdapat 6.147 calon jamaah haji Kota Depok harus lebih sabar menunggu kepastian. Belum lagi yang masih waiting list dari 2012.
“Kalau ditotalin ada 44.147 jamaah yang masih waiting list dari tahun 2012 sampai dengan sekarang,” beber Arif.
Kemenag Depok berharap pemerintah pusat dapat segera memberikan informasi terkait keberangkatan haji 2022. “Ini Agar kami dapat menindaklanjuti hal ini di Kota Depok,” tutur Arif.
Sementara, Travel Umroh dan Haji Depok Baitul Mustajabah, Mustofa mengatakan, belum ada info dan update terbaru dari Kemenag. “Belum ada info jadi kami belum berani bicara apapun,” ujar dia.
Menurutnya, pihak travel berpacu dari aturan Kemenag. “Jika Kemenag belum megumumkan apa-apa ya jadi kita ikut Kemenag juga,” tuturnya.
Untuk itu pihak travel belum membuka kuota penerimaan calon jamaah haji. “Kami hanya buka umrah saja, kalau haji nunggu arahan Kemenag selanjutnya,” tegas Mustofa.
Perlu diketahui, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memastikan akan ada pemberangkatan jemaah haji dari luar kerajaan Arab Saudi pada penyelenggaraan haji tahun 1443 Hijriah atau 2022 tahun ini. Kepastian itu Ia sampaikan usai bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah di Kantor Kementerian Haji dan Umrah, Jeddah, Arab Saudi, Minggu (20/3) kemarin.
"Saya kemarin bertemu Menteri Haji dan Umrah Saudi, saya mendapat penjelasan bahwa akan ada pemberangkatan jemaah haji tahun ini dari luar Saudi," kata Yaqut dalam keterangan resminya, Senin (21/3).
Meski demikian, Yaqut tak merinci apakah jemaah Indonesia menjadi salah satu negara yang diperbolehkan Saudi mengirimkan jemaah hajinya tahun ini atau tidak.
Pada pertemuan itu, Yaqut turut mendiskusikan kemungkinan jumlah kuota haji Indonesia dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi. Ia berharap Indonesia bisa mendapatkan kuota yang ideal seiring dengan banyaknya jemaah yang sudah menunggu dan rindu ke Tanah Suci. "Saya sampaikan bahwa mungkin kuota haji tahun ini belum normal karena pandemi, namun saya berharap Indonesia dapat alokasi ideal," kata dia.
"Saya tegaskan bahwa Indonesia siap melaksanakan haji dan memohon agar segera ada kepastian kuotanya," tambahnya.
Yaqut Cholil Qoumas membandingkan tantangan Indonesia dan Malaysia mengenai antrean calon jemaah haji. Yaqut menyebut Indonesia memiliki daftar tunggu haji sampai 40 tahun, sedangkan Malaysia lebih lama dari itu. "Malaysia yang setiap tahun di masa sebelum pandemi memberangkatkan 30.000 jamaah haji ke tanah suci, sekarang menghadapi antrean jamaah mencapai 141 tahun. Sementara Indonesia, dengan keberangkatan 210.000 jemaah sebelum pandemi, antreannya mencapai 40 tahun," kata Yaqut dalam keterangan resminya, Senin (21/3).
Menanggapi hal tersebut, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Taqwfiq menyampaikan, bahwa pihaknya di dalam negeri terus melakukan persiapan. Hal itu dilakukan karena pemerintah Arab Saudi tahun ini akan membuka kesempatan jemaah luar Saudi untuk beribadah haji. Terlebih, saat ini, jemaah umrah dari berbagai negara juga sudah ramai berdatangan dan semua berjalan lancar.
Adapun terkait kuota haji, jelas Taqwfiq, bukan keputusan Kementerian Haji dan Umrah saja. Proses pengambilan keputusan harus melibatkan instansi terkait lainnya di Kerajaan Arab Saudi.
Tawfiq juga menjelaskan bahwa jumlah kuota tidak akan sama seperti sebelum pandemi. Namun, Arab Saudi tahun ini siap menerima jemaah haji luar negeri dan persiapan terus dilakukan.
Kepastian terkait kuota haji ditunggu oleh semua negara pengirim jamaah, tidak hanya Indonesia. Selain Yaqut, sejumlah menteri agama dari berbagai negara juga telah bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi untuk menanyakan hal yang sama.(cr1/rd)
Jurnalis : Nurhidayati Fauna
Editor : Fahmi Akbar