RADARDEPOK.COM - Semangat menyaksikan MotoGP Mandalika yang membuat tumpah ruak pada Minggu (20/3) dinilai sebagai hal yang wajar terjadi. Mengingat, seluruh lapisan hadir untuk menikmati. Bahkan eselon satu, Menteri, dan Presiden Joko Widodo hadir secara langsung ke sirkuit Mandalika.
Hal tersebut disampaikan langsung Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah ketika Radar Depok melakukan wawacara ekslusif di kantor Gubernur, Jalan Pecanggik, Kota Mataram, Selasa (22/3).
"Kami telah lakukan simulasi tiga minggu sebelumnya, di Singapura formula 1 juga masih saja ada masyarakat yang membela diri. Itu kewajaran, untung ada konser untuk mengurai kekesalan itu," katanya.
Dia mengakui, meski sudah melakukam simulasi tapi ada kalkulasi yang meleset. Karena ada penumpang bertambah, seperti dihitungnya dua atau tiga ternyata ada lima sampai enam. Lalu, ada keterlambatan dalam arus lalu lintas akibat adanya penumpang yang balik ke arah datang, dan dari Mataram. Sehingga terjadi keterlambatan seperti snawballing efect.
"Adanya keterlambatan satu hingga terjadi keterlambatan lain. Saya kira itu wajar. Tapi ini masukan yang sangat baik untuk kami dan tim," ungkap Zulkieflimansyah.
Terlebih, dijelaskannya, ada banyak pihak yang terlibat. Bukan hanya Pemerintah Pusat dan daerah, melainkan ada pengelola dari luar negeri seperti Dorna, IDTC, dan lain sebagainnya.
Tentunya akan lebih rumit dalam berkoordinasi. Namun, semua terbukti bisa terlaksana dengan sukses. Masyarakat dapat menikmati ajang balap tingkat Internasional. "Tapi bagaimana kami coba menjalankan ini secara komprehensif," tegas Zulkieflimansyah.
Ia melanjutkan, yang jauh lebih penting, NTB semakin dikenal eksotis dan pemandangan mata yang luar biasa. Bisa menarik hati para investor untuk dapat membantu dalam meningkatkan gairah perekomian masyarakat.
Terlebih trasnportasi laut semakin mudah dan berkualitas untuk arus lalu lintas pengiriman logistik, agar memudahkan proses pembangunan semakin baik. "Dengan begitu masyarakat, baik dari segi UMKM bisa meningkat secara maksimal," pungkasnya. (arn/rd)
Jurnalis : Arnet Kelmanutu
Editor : Fahmi Akbar