utama

10 Pelajar Depok Terjaring Saat Ingin Demo ke Senayan 

Selasa, 12 April 2022 | 07:00 WIB
RAZIA : Polsek Bojongsari sedang melakukan razia penyekatan di Jalan Raya Ciputat Parung, Simpangan Wates, perbatasan Bojongsari dan Pamulang. FOTO : NURHIDAYATI FAUNA/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM – Pelajar yang semestinya sekolah ini malah mau ikut-ikutan aksi demonstarsi di Gedung Senayan DPR. Hasilnya Senin (11/4), sepuluh pelajar berhasil terjaring di perbatasan Kota Depok. Lima pelajar terjaring Jakarta Timur dan lima lagi di Jakarta Selatan. Puluhan pelajar ini nimbrung demo berkat adanya ajakan via media sosial (Medsos).

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Timur AKBP Edy Surasa mengatakan, ada dua titik yang dilakukan penjagaan selektif di perbatasan menuju Jakarta. Penjagaan juga dilakukan di lingkungan perguruan tinggi. “Di Jalan Raya Bogor karena itu perbatasan ya. Lalu di Kayu Putih kita terapkan penjagaan selektif ya. Terus juga di kampus-kampus kita tempatkan anggota. Lalau di TL (traffic light) Pasar Rebo juga sudah kita siapkan,” kata Edy, Senin (11/4).

Edy memastikan, polisi tidak melakukan pemyekatan di lokasi tersebut. Mereka hanya ditugaskan untuk mengawasi, dan baru melakukan penindakan jika melihat kendaraan mencurigakan. “Kalau di Jaktim kalau sifatnya penyekatan tidak ada. Tapi kita sifatnya penjagaan selektif filterisasi. Ketika kita curigai anak-anak sekolah kita lakukan pemeriksaan,” jelas Edy.

Sampai dengan saat ini setidaknya ada lima pelajar yang diamankan di Jalan Raya Bogor. “Itu anak STM yang dari Depok atau Bogor. Rencana mau ke sana (gedung DPR) gabung temen-temennya yang sudah di pusat,” imbuh Edy.

Hasil penggeledahan petugas tidak menemukan benda berbahaya yang dbawa para pelajar tersebut. Mereka langsung diamankan ke Polres Metro Jakarta Timur untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara, Kapolsek Jagakarsa, Kompol S Aba Wahid Key mengatakan, anggotanya telah mengamankan sekitar 10 orang pelajar yang diduga akan melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta. Ke 10 pelajar yang diamankan diantaranya RA, PR, NP, HS FM dan lima pelajar lainnya yang bersekolah di Sukmajaya dan Cimanggis, Depok. “Ke 10 pelajar tersebut di bawa ke Polsek Jagakarsa untuk dimintai keterangan,” singkatnya.

Di lokasi terpisah guna mengantisipasi mobilitas massa aksi demostrasi mahasiswa 11 April. Polsek Bojongsari melakukan razia penyekatan di titik perbatasan Bojongsari dan Pamulang yaitu, Jalan Raya Ciputat Parung.

Razia dimulai dari pukul 01:00 WIB hingga mahasiswa membubarkan diri dari aksi demonya.

"Sampai kami dapatkan arahan dari sana, mahasiswa bubar pukul berapa, hingga malam dan tengah malam pun jadi," ucap Kapolsek Bojongsari, Kompol Muhammad Syahroni, kepada Harian Radar Depok, Senin (11/4).

Untuk penjagaan extra, Polsek Bojongsari mengerahkan 30 personel untuk mengamankan jalannya razia. Mengantisipasi membludaknya massa, Polsek Bojongsari mendapat bantuan dari Polrestro Depok yang berjumlah 20 personel. "Jadi total yang menjaga 50 personel polisi," ungkap Kompol Roni.

Hingga saat ini terdapat enam orang yang sudah terjaring razia terkait aksi. "Mereka warga parung, dan sudah diamankan oleh Polsek Pamulang, karena masuk kedalam wilayah hukum Pamulang," ujar Kompol Roni.

Kompol Roni memaparkan, pihak kepolisian hanya menangkap siswa STM dikarenakan setiap terjadi aksi demonstrasi. Siswa STM selalu terlibat dalam kericuhan. "Kalau mahasiswa tidak kami tangkap dikarenakan kepentingan mereka untuk menyalurkan aspirasi," ujarnya.

Kapolres Metro Depok, Kombes Imran Edwin Siregar mengatakan, bersama Kodim 0508 Depok melaksanakan filterisasi untuk massa yang hendak menuju ke Jakarta. Menurutnya, filterisasi dilaksanakan untuk menyaring massa karena ada aksi unjuk rasa besar. "Jadi kami melakukan empat titik filterisasi massa yang akan menuju Jakarta baik dari Kota Depok maupun yang melintas Depok," ujar Imran.

Imran mengungkapkan, empat titik filterisasi atau penyekatan tersebut berada di simpang Cisalak, flyover UI, Jalan Raya Bogor depan Panasonic, dan Simpang Depok. Polisi dan TNI akan menghalau massa yang berasal dari Depok maupun Jakarta. "Semuanya kami lakukan untuk menghalau massa menuju Jakarta dari arah Depok dan Bogor," jelas Imran.

Imran mengungkapkan, polisi dan TNI akan melakukan pemeriksaan terhadap massa yang akan menuju Jakarta. Hal itu dilakukan untuk mengurangi mobilisasi massa ke arah Jakarta dan melakukan pemeriksaan terhadap massa yang akan demo. "Kita mengecek apabila ditemukan barang yang berbahaya yang dibawa mereka akan dilakukan pemeriksaan," bebernya.

Pelaksanaan filterisasi yang dilaksanakan TNI dan Polri diperkuat sekitar 220 anggota yang tersebar di sejumlah titik. Selain itu, penguatan filterisasi dibantu anggota Polsek yang telah ditempatkan di titik akses menuju Jakarta yang telah dipetakan. "Selain Polres dan Kodim, tiap Polsek juga ada melakukan filterisasi," ucap Imran.

Filterisasi yang dilakukan TNI dan Polri di Kota Depok belum ditemukan massa yang dicurigai membawa barang yang tidak diinginkan. "Belum ada ditemukan massa yang kami curigai, masih kondusif," pungkas Imran.(ati/rd)

Jurnalis : Nurhidayati Fauna 

Editor : Fahmi Akbar

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB