RADARDEPOK.COM - Unit Respon Cepat (URC) Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Kota Depok, terus berupaya meminimalisir tingkat kematian. Tercatat sampai Rabu (15/6), ada 44 ekor hewan yang dalam pengobatan dari PMK, 17 ekor dinayatakan sembuh dan tiga ekor mari akibat virus tersebut.
Kepala DKP3 Kota Depok, Widyati Riyandani mengatakan, berdasarkan data yang dikeluarkan URC PMK DKP3 Kota Depok, sampai saat ini terdapat 44 ekor hewan yang berada dalam pengobatan. 31 di antaranya dinyatakan positif PMK hasil Labfor, sementara 13 di antaranya berstatus terduga gejala PMK. “Yang positif saat ini 31 ekor dan sudah mendapatkan pengobatan,” kata Wid –sapaan Widyati Riyandani- kepada Harian Radar Depok, Rabu (15/6).
Baca Juga : Petugas Rutan Depok Sidak Kamar Narapidana, Ini Hasilnya
Dia mengungkapkan, untuk hewan yang dinyatakan sembuh dari PMK ada 17 ekor dan mati tiga ekor. Dari 63 kelurahan di Depok tiga kelurahan menjadi penyumbang kasus PMK. Ketiga kelurahan teresebut adalah Kelurahan Cisalak, Kelurahan Pasir Gunung Selatan dan Kelurahan Cipayung.
Dia menambahkan, upaya yang dilakukan DKP3 untuk mengatasi PMK ini antara lain, Melakukan Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada peternak terkait sanitasi kandang dan higiene personal, Pelarangan pemasukan dan pengeluaran hewan di tempat terduga dan positif PMK, Pengambilan sampel (swab orofaring dan atau darah) yang kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium, Melakukan pengobatan terhadap ternak,Pemberian desinfektan tiap peternak.
Menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Pertanian Nomor 01/SE/PK.300/M/5/2022 tentang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Pada Ternak tanggal 10 Mei 2022. Dan Surat Edaran Menteri Pertanian Nomor 03/SE/PK.300/M/5/2022 tentang Pelaksanaan Kurban dan Pemotongan Hewan dalam situasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) tanggal 18 Mei 2022. “Kami membuat Posko Pengendalian dan Penanggulangan PMK,” bebernya.
Dia meminta bagi para pemilik ternak agar mengecek kesehatan hewannya secara intensif minimal 2 kali dalam sehari. Jika ditemukan gejala PMK, agar melapor ke Hotline PMK Kota Depok di nomor kontak 081213305834. “Dalam pengendalian dan Penanggulangan PMK, untuk memutus rantai penularan PMK pada level komunitas ternak, bagi seluruh pemilik ternak supaya tidak melakukan pemasukan ataupun pengeluaran hewan,” terangnya.
https://www.youtube.com/watch?v=ZXOVp2SnvoY
Sementara, pemerintah mulai melakukan penyuntikan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap sapi dan hewan ternak berkuku belah lainnya secara nasional. Pemberian vaksin perdana dilakukan hari ini, Selasa (14/6/2022) di Kabupaten Sidoarjo, provinsi Jawa Timur. Vaksin yang digunakan hari ini adalah produk impor, sementara pemerintah tengah melakukan pengembangan vaksin buatan Indonesia.
"Vaksin tahap pertama ini akan kita prioritaskan untuk ternak yang sehat dan berada di zona merah dan kuning karena jumlah vaksin kita saat ini masih terbatas. Maka hanya ternak terpilih yang akan divaksin," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian (Kementan).
Selain itu, Nasrullah menjelaskan, hewan yang sudah sembuh dari PMK sudah memiliki kekebalan terhadap virus, sehingga belum akan langsung divaksin. Untuk pencegahan terhadap penularan PMK, Nasrullah menyarankan agar peternak menerapkan biosekuriti dan desinfeksi kandang.
Menurut Nasrullah, pemerintah untuk tahap I mengadakan vaksin sebanyak 800 ribu dosis dan direncanakan tahap berikutnya sebanyak 2,2 juta dosis. Pada tanggal 12 Juni 2022 telah tiba sebagian vaksin tahap pertama sebanyak 10.000 dosis. Yang didatangkan dari Perancis.
Vaksin tersebut akan didistribusikan ke Koperasi Unit Desa (KUD) sapi perah di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat, serta 4 Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pembibitan yaitu Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Baturaden, Balai Embrio Transfer Cipelang, Balai Inseminasi Buatan Lembang, dan Balai Inseminasi Buatan Singosari. Ternak yang sudah divaksin akan dikenakan ear tag dengan QR Code untuk pendataan.
"Distribusi dan pelaksanaan vaksin tahap selanjutnya, selain mempertimbangkan prioritas komoditas, wilayah rentan PMK dan tujuan pengembangan ternak, juga akan memperhatikan pertimbangan teknis lainnya, seperti ketersediaan vaksin, vaksinator, manajemen rantai dingin vaksin," tandas Nasrullah.(dra/rd)
Tentang PMK di Depok :
Hewan Positif :
- 31 ekor
Terduga PMK :
- 13 ekor
Jumlah Ternak Diobati :
- 44 ekor
Ternak Sembuh :
- 17 ekor
Ternak Mati :
- 3 ekor
Wilayah Penyumbang PMK :
- Kelurahan Cisakal
- Pasir Gunung Selatan
- Cipayung
Jurnalis : Indra Abertnego Siregar
Editor : Fahmi Akbar