RADARDEPOK.COM – Bak olahraga boling. Senin (18/7) sekira pukul 15:55 WIB, truk Pertamina bernomor polisi B 9598 BEH menabrak dan melindas sejumlah mobil serta motor di Jalan Alternatif Cibubur, CBD, Bekasi, Jawa Barat. Truk tersebut menabrak 11 kendaraan di lokasi kejadian. Akibatnya, 10 pengendara meninggal dan lima luka-luka.
Peristiwa mematikan ini bermula, truk pembawa bahan bakar minyak (BBM) pertalite dari arah Jalan Alternatif Cibubur menuju Cileungsi. Selepas pertigaan Keluar-Masuk Tol Jagorawi Jalan menurun sekira 100-200 meter. Jalan yang menurun membuat truk tidak bisa dikendalikan pengemudi (Blong). Kemudian sopir membanting stir ke kiri hingga menyeruduk belasan kendaraan.
Baca Juga : 3.486 Angkot di Depok Berbadan Hukum
Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Agung Pitoyo menyebut, saat ini ada 10 orang dinyatakan tewas akibat kecelakaan tersebut, dan lima orang mengalami luka-luka dengan jumlah kendaraan ada delapan motor dan tiga mobil. “Rata-rata korban beralamatkan di sekitaran Bekasi, Tetapi ini kami masih cek ulang kembali,” ujar Agung kepada Harian Radar Depok, Senin (18/7) malam.
Masih di lokasi yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Kasubkim LLAJ Komite Nasional Keselamatan Trasportasi (KNKT), Ahmad Wildan mengatakan, sudah mendapatkan informasi yang sifatnya masih sementara. Jadi semua yang diterima sifatnya masih kualitatif. Ada yang menyatakan remnya blong, ada yang menyatakan turunan panjang, dan di sini sering terjadi kecelakaan. “Banyak kemungkinan, ada yang di traffic light, itu di situ kualitatif," katanya kepada Harian Radar Depok, Senin (18/7).
https://www.youtube.com/watch?v=qSNSO8-sN6k
Dia juga menjelaskan, akan mengumpulkan saksi-saksi dan juga mengukur kontur jalan apakah ada kesalahan atau tidak. "Jadi kita akan lakukan evaluasi yang komprehensif untuk menarik kesimpulan," jelasnya.
Untuk hasil yang akurat, lanjut Ahmad, pihaknya membutuhkan waktu dua hari untuk memastikan penyebab kecelakaan. "Besok (Hari ini), saya bisa periksa kendaraan, bisa periksa wawancara kepada pengemudinya, mungkin 1 sampai 2 hari sudah punya gambaran apa yang terjadi," jelasnya.
Dirgakum Korlantas Polri Brigjen Pol Aan Suhanan mengatakan, sopir dan kernet tangki Pertamina sudah diamankan. “Sekarang diamankan di Polsek Jati Sampurna,” ujar Aan Suhanan saat ditemui di RS Polri Kramat Jati Jakarta, Senin (18/7) malam.
-
Walau sudah diamankan, namun aparat kepolisian belum memperjelas status dari sopir dan kernet tersebut. Pasalnya, petugas masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Kita dikasih waktu 24 jam untuk menentukan tersangka atau tidak,” lanjut Aan.
Namun begitu, Aan memastikan setiap orang yang terlibat dalam kecelakaan diproses sesuai prosedur hukum. “Termasuk nanti pengelola jalan kalau ada kelalaian. Ini masih berkembang,” ujar jenderal bintang satu itu.
Sementara itu, pemicu kecelakaan belum dapat disimpulkan oleh aparat kepolisian. Hanya saja dari hasil olah TKP sementara, tidak ditemukan bekas rem.
https://www.youtube.com/watch?v=yBk2hvqf2k8&t=4s
Terpisah, Direktur Utama PT Pertamina, Patra Niaga Alfian Nasution menyebutkan, sopir truk dalam kondisi fit sebelum terlibat kecelakaan maut di Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi.
“Standar Pertamina, sopir mobil tangki itu ada dua. Jadi kami juga cek datanya, kondisi sopir dalam keadaan baik,” kata Alfian kepada wartawan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (18/7).
Alfian menjelaskan pihak perusahaan selalu melakukan pengecekan kesehatan secara rutin sebelum sopir berangkat bekerja. “Sebelum mereka bekerja biasanya kita lakukan pengecekan kesehatan dan dari pengecekan kita, kondisi sebelum bekerja mereka fit dan siap bekerja,” ujar Alfian.
-
Namun, Alfian mengaku saat ini belum mendapatkan informasi mengenai kondisi sopir mobil tangki Pertamina itu setelah kecelakaan yang merengut nyawa sejumlah orang itu. Pihak Pertamina tengah mengumpulkan keterangan mengenai insiden kecelakaan maut tersebut.
Lebih lanjut, Alfian menjamin kecelakaan maut tersebut tidak akan mengganggu pasokan bahan bakar minyak (BBM). “Kami jamin kejadian ini tidak akan menyebabkan gangguan sama sekali terhadap pasokan BBM di daerah Jakarta dan sekitarnya,” ujar Alfian.
Alfian menyebutkan truk Pertamina tersebut sedang membawa BBM jenis Pertalite saat terjadi kecelakaan tersebut. “Isinya Pertalite. Itu dari terminal kita di Tanjung Priok, tujuannya untuk beberapa SPBU di daerah Cileungsi dan sekitarnya kalau ga salah dan sekitarnya,” ungkap Alfian.
Sebelumnya, sebuah truk Pertamina diduga mengalami rem blong hingga menabrak sejumlah pengendara motor dan mobil yang ada di lokasi pada Senin sore. Kepolisian mengkonfirmasi 10 orang meninggal dunia akibat kecelakaan maut tersebut. Sembilan jenazah korban kecelakaan itu telah dibawa ke RS Polri Kramatjati. Sedangkan untuk satu korban meninggal dunia dibawa ke RS Permata Cibubur.(ana/rd)
Jurnalis : Andika Eka
Editor : Fahmi Akbar