utama

Waduh, Isi Pertalite di Depok Mulai Langka

Senin, 8 Agustus 2022 | 07:46 WIB
ANTRE : Pengendara yang sedang mengantre bahan bakar pertalite di salah satu SPBU di Kota Depok, Minggu (7/8).  ALDY RAMA/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM – Antrean panjang saat mengisi bahan bakar jenis Pertalite sudah tak terelakan di Kota Depok. Minggu (7/8), hampir disetiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) antrean sudah mengular. Hal ini diakibatkan stok pertalite di setiap SPBU belum dikirim dari Pertamina.

Yul Haidir, Supervisor SPBU Tole Iskandar mengatakan, antrean pertalite lebih panjang dibanding dengan pertamax, diduga karena perbandingan harga pertalite dengan pertamax jauh lebih murah pertalite. “Karena harga pertamax saat ini Rp12.500 sedangkan pertalite Rp7.650, mungkin salah satu faktornya dari situ,” ucap Yul kepada Radar Depok, Minggu (7/8).

Baca Juga : Datangi Mako Brimob, Istri Ferdy Sambo: Saya Mohon Doa

Lanjutnya, awal mula pertalite ramai antrean ketika premium sudah diihilangkan, apalagi saat ini pertamax kian melonjak naik. “Jika antrean pertalite kian memanjang, dan dari segi operator kami juga cukup, maka pengalihan yang awalnya pertalite khusus mobil bisa saja diperuntukkan untuk motor. Agar mengurangi membludaknya antrean, namun semua tergantung kondisi dan situasi,” ucapnya.

Yul mengatakan, sebelum harga pertamax naik, penjualan produk pertalie perharinya mencapai 16 sampai 17 Kiloliter (KL), dan untuk pertamax biasanya 7 hingga 8 KL. “Saat ini pengguna bahan bakar terbanyak di SPBU Tole Iskandar adalah pengguna pertalite, penjualan perharinya melonjak hingga mencapai 20 hingga 25 KL, dan untuk pertamax terhitung stabil, yakni 8 sampai 9 KL,” tegasnya.

Sedangkan, Supervisor SPBU Juanda Depok Timur, Fadlulloh mengatakan, antrean pertalite yang memanjang juga bisa disebabkan karena pertalite di SPBU lain sedang kosong, hingga bergeser ke SPBU yang menyediakan. “Jika konsumen tidak mendapatkan bahan bakar yang mereka inginkan misalnya pertalite, biasanya mereka beralih ke SPBU yang masih menyediakan pertalite. Alhamdulillahnya stok pertalite kami baru diisi, biasanya di sini cepat habis,” ucap Fadlulloh.

https://www.youtube.com/watch?v=G8_5R76hU8A

Fadlulloh mengaku, ia sempat menetapkan peraturan peralihan konsumen motor yang membludak, yang kemudian dialihkan ke area mobil. “Namun setelah dilakukan penetapan seperti itu, kondusi menjadi tidak kondusif, karena pihak mobil merasa jalurnya dirampas, yang akhirnya penetapan tersebut tidak kami adakan kembali,” ungkapnya.

Perihal dengan pertalite yang terkadang habis, salah satu faktornya karena pengirimannya yang belum sampai atau terlambat.

Sedangkan, pengawas SPBU Proklamasi, Ramdhani mengatakan, peraturan terkait panjangnya antrean motor yang mengantre pertalite tidak menutup kemungkinan untuk dibukanya jalur khusus mobil.

“Sebenarnya jalur khusus motor, untuk motor, kalau untuk mobil ya untuk mobil, namun jika sudah membludak hingga ke jalan raya, tidak menutup kemungkinan kami membuka jalur yang awalnya khusus mobil dialihkan sementara untuk motor,” ungkapnya.

Lanjutnya, salah satu penyebab membludaknya motor disebabkan karen konsumen yang menginginkan bahan bakar pertalite tidak mendapatkannya di SPBU yang dituju, sehinnga beralih ke SPBU yang masih tersedia. “Saat harga pertamax naik, perbandingan penjualan yang ada di SPBU Proklamasi tidak terlalu signifikan, semua stabil dari segi penjualan pertalite maupun pertamax,” jelasnya.

Sementara, pengguna bahan bakar pertalite, Adi Saputra mengatakan, sejak pertamax naik, ia lebih sering menggunakan pertalite disbanding pertamax karena harga yang jauh lebih terjangkau. “Sebenarnya untuk motor-motor tertentu saja yang saya pakai pertamax, karena oktan yang ada pada pertamax atau pertalite tentu berbeda, takut berpengaruh kepada mesin jika motor yang memang diperuntukkan bahan bakarnya pertamax,” ucapnya.

Lanjutnya, pemakaian bahan bakar pertamax biasa ia gunakan terhadap motor tertentu, sesuai dengan kebutuhan oktannya. “Karena di rumah saya ada beberapa motor, jadi ada beberapa motor saja yang menggunakan pertamax, kendalanya pun ada pada dompet, untuk pertalite biasanya saya gunakan untuk motor harian saya saja ketika berangkat kerja,” tutupnya. (ama/rd)

Jurnalis : Aldy Rama 

Editor : Fahmi Akbar 

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB