utama

Depok Mulai Waspada Cacar Monyet

Senin, 22 Agustus 2022 | 07:50 WIB
ILUSTRASI

RADARDEPOK.COMKota Depok yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta tetap mesti waspada. Sabtu (20/8), Kementerian Kesehatan (Kemenskes) menginformasikan seorang pria dinyatakan positif cacar monyet atau monkeypox pada Jumat 19 Agustus 2022 malam, setelah dirawat karena demam. Hal ini sekaligus menandai sebagai kasus pertama yang terjadi di Indonesia.

Anggota Komisi D DPRD Depok, Qonita Lutfiyah mengatakan, meski di Kota Depok belum ada kasus yang ditemukan, semua pihak harus tetap waspada khususnya Dinas Kesehatan (Dinkes). Apalagi, sudah ditemukan pasien positif di Jakarta. Dia meminta agar instansi terkait dapat melakukan langkah preventif dan sosialisasi terkait gejala dari penyakit tersebut, agar cacar monyet tidak menjadi pandemi di Depok.

Masyarakat harus tetap waapada dan menerapkan perilaku bersih dan sehat. Selain itu, warga harus sering mencuci tangan dan menerapkan protokol kesehatan. "Untuk masyarakat harus curiga ke cacar monyet, kalau ada demam tinggi dan ada timbul bintik-bintik berisi air dan di seluruh tubuh merah panas," katanya.

Baca Juga : Rp30 Per Kilo, Harga Telur di Depok Bikin Babak Belur

Apabila masyarakat mengalami gejala tersebut, Qonita meminta untuk segera datang ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lain. Sehingga dapat segera diobati dan ditanggulangi. Selain itu, ia mengatakan penyebab seseorang terkena penyakit cacar monyet dimungkinkan karena mengalami daya tahan tubuh yang rendah.

Qonita menambahkan, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus cacar monyet, yang meliputi menghindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus, menghindari kontak dengan bahan apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.  Kemudian memisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi, melakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.

“Juga harus menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi. Untuk ibu-ibu dan pedagang khususnya, harus memasak daging dengan benar dan matang,” ucap Qonita.

Sementara, Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril dalam konferensi persnya, Sabtu 20 Agustus 2022 mengkonfirmasi berita tersebut. Ia mengatakan bahwa pasien laki-laki itu berasal dari Jakarta dan berusia 27 tahun. "Hari ini ada yang satu terkonfirmasi (Monkeypox) dari DKI Jakarta laki-laki berusia 27 tahun, berdasarkan laporan pemeriksaan PCR tadi malam dengan hasil positif," katanya.

Syahril menjelaskan, pasien memang sebelumnya memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Ia baru tiba di Indonesia pada 14 Agustus 2022 lalu. Setelah datang pasien mengalami demam serta menunjukkan gejala cacar monyet lainnya. Diantaranya, pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati), ruam cacar di telapak kaki dan tangan, serta sebagian di area genital.

https://www.youtube.com/watch?v=2LxEFDDS69U

"Dengan gejala di tanggal 14 itu ada demam, kemudian ada pembesaran kelenjar limfa. Ada cacarnya atau ruam-ruamnya di muka, di telapak tangan, kaki, dan sebagian di alat genitalia," tambahnya.

Meski demikian, Syahril menyatakan bahwa kondisi pasien saat ini baik. Sehingga tidak diperlukan isolasi khusus di rumah sakit, melainkan cukup dengan menjalankan isolasi mandiri. "Keadaan pasien baik-baik saja. Kalau dalam istilah Covid-19, yang bersangkutan gejala ringan, tidak sakit berat. Jadi tidak perlu harus dirawat, tidak masuk di ruang isolasi tapi cukup dilakukan isolasi mandiri," katanya.

Lebih lanjut, Pemerintah melalui Kemenkes saat ini tengah mempersiapkan vaksinasi pada penderita. Vaksin tersebut nantinya akan diberikan pada penderita dan orang yang mengalami kontak erat. "Insya Allah ada sekitar 10.000 vaksin diadakan dan akan diberikan ke yang menderita cacar monyet yang sedang inkubasi dan kepada mereka yang kontak erat," ujarnya.

Kemenkes meminta seluruh jajaran dinas kesehatan (Dinkes) untuk waspada, dalam menghadapi penyebaran kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia. Pemerintah telah memberikan pedoman khusus kepada seluruh dinas kesehatan, rumah sakit, dan puskesmas untuk memberikan perhatian lebih terhadap kasus yang terdeteksi di DKI Jakarta pada 19 Agustus 2022 lalu itu. “Jangan sampai ada petugas kesehatan di puskesmas, di rumah sakit yang tidak paham dengan cacar monyet, karena ini bagian dari kewaspadaan kita,” kata Mohammad Syahril.

Tidak hanya itu, Syahril mengatakan, pihaknya juga sudah memberikan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh masyarakat, petugas kesehatan, dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk mewaspadai cacar monyet. “Kami juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan meningkatkan protokol kesehatan. Protokol kesehatan ini bukan hanya untuk Covid-19 saja tapi juga untuk seluruh penyakit menular,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, terkait pemeriksaan PCR untuk monkeypox, saat ini baru dapat dilakukan di dua tempat yaitu di laboratorium rujukan nasional BKPK Kemenkes dan laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB). "Saat ini sedang dalam proses penambahan sepuluh laboratorium yang ditingkatkan untuk melakukan pemeriksaan PCR tersebut. Ada pula beberapa rumah sakit yang sudah bisa melakukan PCR," imbuhnya.

Kemenkes juga menegaskan, sudah menyiapkan 1.200 reagen untuk pemeriksaan monkeypox. Pemeriksaan dilakukan manakala ada kecurigaan mengenai virus tersebut. “Pemeriksaan PCR monkeypox ini berbeda dengan pemeriksaan PCR Covid-19. PCR monkeypox dilakukan dengan swab pada ruam-ruam yang ada di tubuh pasien,” tegasnya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) melaporkan 41.358 kasus monkeypox atau cacar monyet di 94 negara di dunia per 19 Agustus 2022 pukul 17.00 waktu AS. Berdasarkan sebaran tersebut, laporan kasus monkeypox lebih banyak ditemukan di negara nonendemik monkeypox. Secara terperinci, 40.971 kasus dilaporkan oleh negara nonendemik dan hanya 387 kasus dilaporkan oleh negara endemik monkeypox. Amerika Serikat masih menjadi negara dengan laporan kasus monkeypox tertinggi yakni total 14.594 kasus dan 0 kematian.

Di urutan kedua ada Spanyol dengan 5.792 kasus, kemudian disusul Brasil 3.359 kasus, Jerman 3.266 kasus, dan Inggris 3.081 kasus.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah menetapkan wabah monkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional pada 23 Juli 2022. Penetapan tersebut diharapkan dapat menjadi gerbang awal dari peningkatan kerja sama global yang bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus monkeypox.(JPC/det/cky)

Editor : Fahmi Akbar

 

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB