utama

Prabowo Maju, Anies Targanjal, Ganjar Diuntungkan?

Kamis, 25 Agustus 2022 | 23:54 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) bersama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto (Dok/JawaPos.com)

RADARDEPOK.COMWacana Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk maju di Pilpres 2024, sepertinya bakal mendapat halangan berarti. Bukan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, seperti yang selama ini santer digaungkan, melainkan oleh rencana majunya Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menyebut, majunya Prabowo Subianto dapat mengganjal langkah Anies Baswedan. Ini yang kemudian menguntungkan Ganjar Pranowo.

“Majunya Prabowo sebagai capres secara tidak langsung sangat menguntungkan Ganjar Pranowo, pada saat yang sama menunjukkan bahwa Anies Baswedan mungkin terganjal sebagai capres/cawapres,” kata Pangi dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis (25/8).

Ia mengatakan, bahwa majunya Prabowo berpotensi menghambat ruang gerak Anies Baswedan. Menurutnya, meski Anies memiliki elektabilitas yang tinggi, namun tidak serta merta membuatnya mulus menjadi capres, lantaran veto players dalam politik kepartaian Indonesia.

“Misalnya Anies selalu masuk tiga besar, kluster elektabilitas ‘papan atas’, tidak serta merta mulus menjadi calon presiden, tetap saja partai politik lah yang punya ‘veto players’ siapa saja capres-cawapres yang bakal mereka usung nantinya,” ujarnya. “Kalau Prabowo maju sebagai capres, itu artinya kans DNA kemenangan Anies Baswedan terganggu,” imbuhnya.

Hal tersebut, kata Pangi, disebabkan basis ceruk segmen pemilih yang sama antara Anies dan Prabowo. Sedangkan, katanya lagi, basis ceruk segmen pemilih Ganjar tetap tidak terbelah (straight ticket voting), bahkan semakin solid dan bulat. “Sementara basis suara Anies dan Prabowo terbelah (split ticket voting),” ujarnya lagi.

Ia kemudian mengutip data tabulasi silang (cross tabulation) column Voxpol Center Research and Consulting pada Maret 2022 yang menunjukkan bahwa pemilih Partai Gerindra memilih Prabowo sebesar 55,9 persen, sementara pemilih Partai Gerindra yang memilih Anies Baswedan persentasenya sebesar 44,7 persen. “Dari data ini menunjukkan bahwa pemilih Partai Gerindra split ticket voting terbelah ke capres Anies dan capres Prabowo secara signifikan,” ujar Pangi.

Majunya Prabowo, kata Pangi lagi, juga makin membatasi kans Anies untuk diusung parpol sebagai capres, karena kuota 20 persen parpol koalisi sebagai syarat ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold). “Tentu ini menyulitkan secara matematika politik, tidak mudah bagi Anies yang bukan kader parpol dan tidak punya partai. Dengan demikian, majunya Prabowo sebagai capres tentu saja semakin menutup ruang Anies untuk mendapatkan ‘boarding pass’ dari partai politik,” katanya lagi.

Oleh karenanya, ia menilai majunya Prabowo sebagai Capres 2024 sama saja memberi jalan atau karpet merah kepada Ganjar, agar bisa menang dengan mulus pada Pilpres 2024. “Bagaimana cara menganjal kemenangan Anies dan bagaimana memuluskan jalan Ganjar menjadi presiden, ‘kausalitas’ kunci penentunya terkait maju atau tidak Prabowo sebagai capres nantinya,” pungkasnya. (rd)

Sumber : Jawa Pos

Editor : Junior Williandro

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB