RADARDEPOK.COM - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mencatat banyaknya korban anak-anak dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Sampai dengan Senin (3/10) siang tercatat korban jiwa anak mencapai 32 orang.
“Siang ini 32 anak dari 125 orang yang meninggal,” kata Deputi Perlindungan Khusus Anak KemenPPPA, Nahar saat dihubungi JawaPos.com.
Sementara itu, untuk korban anak yang masih dirawat berjumlah 7 orang. Angka tersebut masih berpotensi berubah, karena pendataan terus berjalan.
Kendati demikian, KemenPPPA tidak bisa memastikan penyebab para korban anak ini meninggal. Kementerian menyerahkan kepada Dinas Kesehatan Jawa Timur untuk memberikan pernyataan sebagai pihak yang berwenang.
Lebih lanjut, KemenPPPA akan mengeluarkan beberapa rekomendasi kepada para pemangku kepentingan. Sehingga kejadian seperti ini bisa dicegah terulang kembali.
“Kita akan merekomendasikan beberapa hal, ternyata dari upaya pencegahan ada ruang anak-anak jadi korban. Kita berharap dengan kejadian ini semua pihak memperbaiki sistem yang lebih melindungi hak-hak anak,” pungkas Nahar.
Sebelumnya, kerusuhan pecah usai laga Arema Malang melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (2/10). Pertandingan itu berakhir dengan skor akhir 2-3 untuk kemenangan Persebaya dan menjadi kekalahan kandang pertama Arema dari klub Surabaya itu dalam 23 tahun terakhir.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mencatat data sementara jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi kericuhan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, sebanyak 125 orang.
Data sementara diperoleh dari hasil asesmen yang dilakukan Dokter Kesehatan (Dokes) Polda Jawa Timur dan Tim DVI pada Minggu, pukul 15.45 WIB. “Data terakhir yang dilaporkan meninggal dunia 129 orang, tetapi setelah ditelusuri di rumah sakit terkait menjadi 125 orang,” kata Ketua Tim DVI Polri Brigjen Pol. dr. Nyoman Eddy Purnama Wirawan.
Selain korban tewas, insiden kemanusiaan itu melukai 232 orang. Para korban mengalami luka-luka karena terinjak, patah tulang, dislokasi, engsel lepas, mata perih, dan kadar oksigen rendah.(JPC)