utama

40 Anak di Jabar Gagal Ginjal Akut, Pakar Epidemiologi : Kemungkinan di Depok Ada

Kamis, 20 Oktober 2022 | 07:50 WIB
ILUSTRASI : Salah satu faskes di Kota Depok ketika memberikan pelayanan kesehatan bagi anak. GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM - Kasus Gagal Ginjal Akut pada anak semakin meresahkan. Bisa dibayangkan, dari 206 kasus 99 diantaranya meninggal, Selasa (19/10). Berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dari ratusan kasus itu Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan DKI Jakarta  memiliki kasus terbanyak. Bahkan, pakar epidemiologi menyakini penyakit yang menyerang anak-anak ini sudah ada di Kota Depok.

“Sejauh ini belum ada laporan masuk soal kasus tersebut khusus di RSUD. Kita harus berdoa semoga tidak ada kasus itu di Depok,” kata Direktur RSUD Kota Depok, Devi Maryori kepada Harian Radar Depok, Rabu (19/10).

Kendati tidak adanya kasus tersebut, bukan berarti RSUD Kota Depok tidak melakukan langkah antisipasi dalam mencegah kasus itu. Pihaknya, telah menginstruksikan agar menghindari penggunaan obat dengan jenis sirup yang dinilai membahayakan. Ini sesuai anjuran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. “Saya sudah sampaikan pada dokter RSUD untuk lebih mengutamakan obat puyer dalam penanganan terhadap pasien, terutama anak-anak,” tegasnya.

https://www.youtube.com/watch?v=Gjn_ar6rDlE

Hal itu dilakukan, kata Devi agar tidak terjadi kasus Gagal Ginjal Akut yang kemungkinan menjadi penyebab kasus tersebut. Bukan hanya itu, Devi juga meminta untuk setiap orang tua tidak menggunakan obat sembarangan tanpa mendapat resep atau anjuran dari dokter, sesuai dengan usia dan deteksi penyakit yang bersangkutan. “Selanjutnya, pola makan juga harus diperhatikan ya, jangan sampai ada infeksi karena konsumsi makanan yang tidak baik,” pintanya.

Terpisah, Pakar Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono menegaskan, seharusnya tidak boleh menyebut penyakit Gagal Ginjal Akut ini sebagai penyakit yang misterius. Karena tidak ada istilah penyakit dengan nama tersebut. Sehingga menjadi momok menakutkan di kalangan masyarakat. “Jangan sebut penyakit misterius, tidak ada itu (penyakit misterius). Pasti ada dasarnya kenapa penyebabnya, itu yang harus diteliti,” tegasnya saat dikonfirmasi Harian Radar Depok, Rabu (19/10).

Menurutnya, saat ini tidak ada alat yang mampu meniliti penyebab terjadinya Gagal Ginjal itu, sejauh ini hanya sebatas wawancara dari para penderita. Sudah sewajibnya memiliki alat untuk mengetahui penyebabnya. “Alat peniliti penyebab Gagal Ginjal anak belum ada. Harus diteliti, sudah wajib itu, jadi ketauan dan tidak ada lagi istilah penyakit misterius,” ungkap Tri Yunis.

Terkait kasus Gagal Ginjal Akut di Kota Depok, menurut Tri Yunis kemungkinan besar ada di Kota Depok, hanya saja belum terdeteksi. Hal itu bukan tanpa alasan, karena melihat dari sebaran yang terjadi di setiap daerah atupun kota. “Kemungkinan ada di Depok, saya belum tau kepastiannya. Tapi kalau dilihat dari sebaran di daerah, besar kemungkinan ada kasusnya,” jelas dia.

https://www.youtube.com/watch?v=7WPFhefYO3Y

Dia juga mengatakan, hingga saat ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok ataupun Pemerintah Depok belum melakukan koordinasi. Ini perlu melakukan antisipasi, mengetahui penyebab pastinya, hingga gejala-gejala yang terjadi pada kasus Gagal Ginjal Akut pada anak. “Belum, belum ada koordinasi dari Pemerintah Kota Depok,” lanjutnya.

Ada tiga penyebab terjadinya Gagal Ginjal Akut tersebut. Pertama, karena infeksi bakteri yang terjadi dalam tubuh. Kedua, akibat keracunan lewat makanan yang tidak baik. Ketiga karena dehidrasi yang akut, sehingga menyebabkan Gagal Ginjal yang kronis. “Peredaran obat sirup juga harus diperhatikan, jangan sembarangan, takutnya ada bakteri yang tidak baik dengan tubuh anak sehingga memicu penyakit tersebut,” katanya.

Sehingga dengan adanya obat yang tidak baik tersebut, dia mengingatkan orang tua agar menghindari obat-obat anak yang menjadi penyebab Gagal Ginjal Akut. “Lebih baik konsultasikan ke dokter untuk mengetahui apa yang dapat dikonsumsi dan apa yang tidak,” tambah dia.

Lalu, hindari makanan yang tidak bagus untuk mengantisipasi, konsumsi sayuran dan kurangi jajan sembarangan. Selanjutnya yang paling penting, konsumsi air mineral secara baik dan benar. Agar tidak terjadi dehidrasi pada anak, karena itu menjadi pemicu yang paling kuat untuk terjadinya Gagal Ginjal Akut.

https://www.youtube.com/watch?v=2-CjCXCDovE

Saat di konfirmasi meminta kejelasan atas kasus Gagal Ginjal Akut di Kota Depok, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok Mary Lizawati tak menjawab pesan singkat dan mengangkat telepon genggamnya.

Perlu diketahui, Kemenkes menyampaikan jumlah kasus gagal ginjal akut progresif atipikal di Indonesia naik hingga 206 kasus per Selasa (18/10/2022).  Dari total tersebut, Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat tmenjadi wilayah dengan catatan kasus gagal ginjal akut anak tertinggi di Indonesia, dengan masing-masing 40 kasus.

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyebut pihaknya mulai mendapati adanya peningkatan jumlah kasus sejak akhir Agustus 2022 lalu. Syahril menjelaskan, temuan penyakit gagal ginjal akut yang mayoritas menyerang anak di bawah umur 5 tahun ini telah menyebabkan 99 anak meninggal dunia.

Berdasarkan catatan tersebut, tingkat kematian kasus gagal ginjal akut di Indonesia telah mencapai angka 48 persen dari total kasus yang dilaporkan.   Total kasus tersebut, ucap Syahril, adalah jumlah kumulatif dari kasus yang telah dilaporkan oleh pemerintah daerah sejak awal tahun ini.(arn/rd)

Junalis : Arnet Kelmanutu

Editor : Fahmi Akbar 

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB