utama

Beres Nyabu, Ayah Bantai Anak dan Istri di Depok, Sadis Mata Seperti Dicongkel, Beberapa Jari Putus

Rabu, 2 November 2022 | 07:40 WIB
DIMAKAMKAN : KCP korban pembunuhan oleh ayahnya dimakamkan di di TPU Dua Jatijajar, Kelurahan Jatijajar Tapos Kota Depok, Selasa (1/11) malam. ANDIKA EKA/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM - Ayah sudah pasti menjadi sosok pelindung bagi keluarganya. Terlebih anak perempuan, ayah merupakan cinta pertamanya dan selalu mengerti hati gadisnya. Tapi hal itu tidak bagi Rizki Noviandi Ahmad. Pria yang bekerja sebagai honorer di Bappeda Bogor itu justru kalap menghabisi anak perempuan KPC hingga meninggal dan istrinya NI luka berat, di Kluster Pondok Jatijajar, No202,  RT3/8, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok.

Kejadian berdarah itu diduga bermula ketika Rizki beres dari masjid selepas Salat Subuh. Pertengkaran antara Rizki dan NI pun terjadi.  Masalah rumah tangga pemicunya. Sementara KPC yang sudah siap berangkat ke sekolah lengkap dengan seragan jadi sasaran pertengkaran tersebut. Rizki yang kabarnya dipengaruhi barang haram membabi buta melukai anak gadisnya hingga meninggal dengan sejumlah luka yang sadis. Merasa belum puas. Rizki yang melukai istrinya hingga terkapar.

Fahmi kakak ipar NI menyebutkan, NI kini telah sadarkan diri setelah mendapatkan pertolongan pertama di Rumah Sakit Sentra Medika, Cisalak, Depok. "Ibunya (almarhumah KPC) alhamdulillah sudah sadarkan diri setelah mendapatkan tindakan pertolongan pertama, CT Scan (Computerized Tomography) semua," kata Fahmi kepada Harian Radar Depok di Perumahan Klaster Pondok Jatijajar.

-
Pelaku Pembunuhan

Kendati demikian, NI rencananya akan dirujuk ke Rumah Sakit Polri untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Fahmi juga mengatakan, sebelum peristiwa berdarah itu terjadi sekira pukul 03:00 WIB korban (NI) sempat menghubungi dia dan meminta untuk menjemputnya. "Tetapi karena saya tidak tinggal di dekat sini, jadi saya pikir akan jemput agak siang, karena tidak tahu ada cekcok seperti ini," ucapnya.

Fahmi menerangkan, memang rumah tangga adiknya tersebut sudah tidak sehat dan sering terjadi cekcok hingga kekerasan. "Rumah tangganya kurang sehat, tetapi ibunya masih mempertahankan. Kami dari keluarga sudah menyarankan kalau mau pisah ya pisah, karena tindak kekerasan yang dilakukan pelaku sudah melebihi batas," tuturnya.

Selain itu, Fahmi juga menjelaskan, anaknya sering melihat kekerasan yang terjadi kepada ibunya. "Sepertinya anak pertamanya itu sering lihat ibunya dianiaya, dan saat kejadian mungkin anaknya mencoba melerai hingga akhirnya menjadi korban," kata Fahmi.

Saat di konfirmasi, Ketua RT3/8 Jatijajar, Edi Kusnadi menjelaskan, paman pelaku (Rizki) Heru Baharudin sekitar pukul 05:15 WIB dibangunkan istri dan memberitahu bahwa pelaku yang tinggal disamping rumahnya sedang ribut. “Kemudian paman pelaku kerumah tersebut, digarasi pelaku keluar dari rumah sambil menenteng sebuah parang yang berlumuran darah,” katanya kepada Harian Radar Depok, Selasa (1/11).

-
KPC disalatkan

Kemudian, si paman langsung mengamankan pelaku. Pada saat itu pelaku berkata “Mang, setannya sudah mati dua, sudah saya matiin, tinggal satu lagi’,” ucapnya menirukan pelaku.

Berdasarkan keterangan pamannya, selama ini antara pelaku dan istrinya sering terjadi keributan. Heru yang sebagai pamannya sering menengahi pertikaian tersebut. Bahkan, menurut pamannya sudah sering istri pelaku meminta cerai, tetapi akhirnya rujuk kembali.

Paman pelaku menduga, sambung RT, motif utama pembunuhan ini adalah faktor ekonomi. Pelaku bekerja sebagai Pekerja Harian Lepas (PHL), sedangkan istrinya saat ini tidak bekerja sehingga kebutuhan ekonomi tidak tercukupi. “Ditambah pelaku diduga masing sering mengkonsumsi sabu-sabu, hal ini dikuatkan ditemukan dua plastik bening di tempat wudu masjid disekitar rumah pelaku,” ucapnya.

Edi menduga, plastik bening tersebut diduga dibuang pelaku pada saat pelaku Salat Subuh berjamaah sesaat sebelum kejadian.  “Istri pelaku beberapa kali meminta cerai, hal ini membuat pelaku frustasi. Keanehan tersebut semakin terlihat setelah pelaku ditangkap dalam kasus narkotika pada April 2022,” katanya

Diketahui, pelaku bersama dengan istrinya tinggal di rumah dua lantai milik orang tuanya dan dilantai atas ditempati oleh adik pelaku bernama ACI.

Saksi mata yang pertama tahu,  Misan menyebut, Rizki menghabisi nyawa anaknya pada Selasa pagi. Saat itu, sang anak hendak berangkat ke sekolah. "Dilihat dari seragam yang dikenakan anaknya, itu mau persiapan sekolah sepertinya, sebab rutinitas ibunya setiap hari mengantarkan anaknya ke sekolah," ungkap Misan.

Posisi korban saat itu berselahan antara ibu dan anaknya di ruang tamu.  “Anaknya masih mengenakan seragam sekolah. Kondisinya sudah berlumuran darah," sambung Misan.

Saat itu Misan sempat memegang anak perempuan itu untuk memastikan kondisi si anak Namun, Misan menyebut saat itu diduga sang anak sudah meninggal dunia "Detak jantung juga tidak ada," katanya.

Menurut kesaksian Misan, luka yang diterima KPC yakni ada pada bagian mata, jari yang terputus dan tangan patah.  "Mata kayak dicongkel gitu, sudah item soalnya. Tangan patah terlihat tulang si anak sama beberapa jari yang putus," ungkapnya.

https://www.youtube.com/watch?v=J00yX3U78HA

Kesaksian Misan hampir sama seperti yang disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno. Kata dia, awalnya ada saksi di lantai dua yang mendengar teriakan dari bawah. Saksi melihat pelaku membabi buta membunuh anak dan melukai istrinya. “Jadi awalnya saksi yang tinggal di lantai dua rumah ini mendengar suara teriakan dari korban. Kemudian saksi turun ke bawah untuk menolong korban dan kemudian, karena melihat pelaku masih membabi buta, jadi belum berani turun,” kata Yogen saat ditemui di lokasi, Selasa (1/11).

Yogen menyebut, setelah melihat pelaku keluar dari rumah, saksi langsung memanggil warga untuk membantu korban. “Kemudian, setelah pelaku di luar, saksi kemudian menghubungi warga sekitar untuk membantu korban,” kata Yogen.

Anak yang meninggal dunia disebut mengalami luka parah di bagian wajah, kepala, jari, hingga leher. Jenazah korban sedang dilakukan visum. “Kalau dilihat dari luka, memang sadis ya. Ada beberapa bacokan, ada beberapa jari yang terputus segala macam. Jadi kita masih menunggu hasil visum dari rumah sakit,” ungkap Yogen.

Yogen mengatakan, anak kehabisan darah lantaran luka bacok. Sementara itu, si istri kritis akibat luka di bagian wajah dan tubuh. “Untuk anak (luka) kepala, tangan, beberapa jari putus, mata ya, leher banyak darahlah. Jadi meninggal karena kehabisan darah. Istri lukanya di muka sama badan. Kita belum bisa (dalami) karena masih dibawa ke rumah sakit,” tuturnya.

Adapun pelaku diduga membunuh korban menggunakan parang. Pelaku kini diamankan di Polres Metro Depok.

Pantauan Harian Radar Depok di Jatijajar sekitar pukul 19.30 WIB, terdengar isak tangis dari anggota keluarga di lokasi. Terlihat petugas kepolisian yang membawa korban ke tempat peristirahatan terakhir.

Sejumlah petugas Kepolisian Bhabinkamtibmas Polsek Cimanggis juga turut hadir dalam acara pemakaman bersama keluarga korban dan warga Jatijajar di TPU Dua Jatijajar. Sebelumnya, korban KCP disalatkan di Musala Al-Iklas yang tak jauh dari TPU Dua Jatijajar. Korban disemayamkan tanpa kehadiran kedua orang tuanya, setelah lima jam diautopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kakek korban, Adang Jawari yang merupakan seorang ayah dari pelaku pembunuhan turut hadir dalam pemakaman cucu kesayangannya. Pada kesempatan ini, Adang hanya menyampaikan bahwa cucu nya merupakan sosok anak yang soleha, anak yang rajin, sopan dan juga pandai.

"Tidak banyak yang bisa saya sampaikan, saya turut berduka atas musibah cucu dan mantu saya, dia cucu kesayangan saya, saya amat mencintainya," ungkap dia.

Adang saat ini hanya berharap agar mantunya, NI segera lekas diberikan kesembuhan. Sementara itu untuk proses hukum, Adang telah menyerahkan secara penuh kepada Polres Metro Depok.  "Proses hukum sudah saya serahkan semua ke kepolisian," tutupnya. (ana/rd)

Jurnalis : Andika Eka

Editor : Fahmi Akbar 

 

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB