utama

Pemkot Depok Keukeuh Kosongkan SDN Pocin 1 Depok 12 Desember, Guru Mulai Bebenah Berkas

Jumat, 9 Desember 2022 | 07:13 WIB
BEBERES : Barang-barang di SDN Pocin 1 Kota Depok mulai dikemas kedalam dus-dus menjelang penggusuran gedung SDN Pocin 1 pada 12 Desember 2022, Kamis (8/12). ASHLEY/RADAR DEPOK.

RADARDEPOK.COM Jelang hari H pemindahan paksa siwa-siswi SDN Pondok Cina (Pocin) 1 Kota Depok pada 12 Desember 2022 mendatang. Para guru SDN Pocin 1 mulai membereskan berkas-berkas ke dalam dus untuk dipindahkan ke rumah masing-masing, Kamis (8/12). Aksi dilakukan selepas ratusan siswa menyelesaikan ujian Penilaian Akhir Semester (PAS) sekira pukul 11:00 WIB.

Guru Kelas III B SDN Pondok Cina 1, Ali mengatakan, berkas-berkas tersebut dibawa pulang. Sebab, akan digunakan sebagai bahan penilaian rapor siswa-siswi SDN Pocin 1 nanti. “Ini asumsasi sekolah, untuk penilaian rapor nantikan pakai berkas tersebut,” kata Ali kepada Harian Radar Depok, Kamis (8/12).

Kabarnya, berkas-berkas tersebut akan diangkut ke rumah guru masing-masing. Pengangkutan itu pun sudah dilakukan sejak 7 Desember 2022 sore, dengan menggunakan pintu samping sekolah saat situasi sekolah sudah sepi.

https://www.youtube.com/watch?v=UQ8RKPLxVDM

Pantauan Harian Radar Depok, papan tulis kelas V A serta beberapa figura di berbagai kelas juga sudah diturunkan. Selain itu, ratusan buku di kelas juga sudah dimasukan ke kardus  bertuliskan SDN Pocin 5.

Orangtua siswa SDN Pocin 1 memprotes adanya tulisan “APBN” pada delapan kipas angin dari 12 kelas yang ada di SDN Pocin 1. Keladinya, kipas angin tersebut dibeli menggunakan dana iuran para orangtua, bukan menggunakan dana APBN.

“Ada delapan kipas angin yang dibeli pakai uang patungan orangtua karena kipas yang biasa cepat rusak. Saweran, ada yang Rp5.000 sampai Rp10.000.  Harga kipasnya itu Rp600.000 lebih, kok ada tulisan APBN-nya,” tegas orangtua siswa SDN Pocin 1, Cici.

Tambah Cici, pihaknya sudah mengadukan hal ini kepada guru SDN Pocin 1. Namun, para guru pun tak mengetahui siapa yang menempel tulisan tersebut. Untuk itu, guru berjanji akan mencopot label tulisan APBN itu.

Kabar pengosongan tetap dilakukan juga dihebuskan Walikota Depok, Mohammad Idris. Padahal, sejumlah pihak mulai dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Komisaris KPAI Retno Listyarti dan Komisi D DPRD Depok, kompak mengatakan meminta Pemkot Depok mencari lahan relokasi dahulu sebelum adanya penggusuran.

https://www.youtube.com/watch?v=TSsuM0vDIMA

Walikota Depok, Mohammad Idris mengatakan, pengosongan sekolah tersebut merupakan hasil kesepakatan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). "Iya, tetap (dikosongkan), karena juga sudah kesepakatan Forkopimda," kata Idris di Balaikota Depok, Kamis (8/12).

Kesepakatannya bahwa siswa tetap bisa ujian, karena permintaannya seperti itu. “Oke, ujian kami kasih sampai Jumat besok (Hari ini)," kata dia.

Setelah ujian selesai, para murid harus mengosongkan SDN Pondok Cina 1 pada 12 Desember 2022. Para murid akan dipindahkan ke SDN Pondok Cina 3 atau SDN Pondok Cina 5. Akan tetapi, jika orangtua murid berkeberatan, Pemkot Depok akan memfasilitasi mereka untuk pindah ke sekolah sesuai permintaannya.

"Ketika ujian selesai, mereka libur dan nanti masuk 12 Desember, kami tawarkan mereka mau pindah enggak ke SDN Pondok Cina 3 atau 5. Kalau enggak mau pindah, berarti mereka di sekolah yang lain dan akan kami fasilitasi, yuk daftar di sekolah yang bisa akomodir keinginan mereka sekolah di pagi hari," sambung dia.

Adanya rencana orangtua siswa SDN Pondok Cina 1 menggugat Pemkot Depok ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jawa Barat. Diharapkan Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono wali murid membatalkan rencana mengajukan gugatan.

"Kayaknya sudah diselesaikan, sudah diselesaikan Dinas Pendidikan dan juga Pak Sekretaris Daerah (Sekda) terkait masalah itu. Kami akan menunggu hasil beberapa lembaga yang memang sudah ikut menangani kasus tersebut," kata Imam saat ditemui setelah meninjau Bazar UMKM di Kota Depok, Kamis (8/12).

https://www.youtube.com/watch?v=uVp-1ZT8pBY

Imam mengatakan, tidak perlu ada gugat-menggugat karena Pemkot Depok sudah memfasilitasi para pihak agar rencana relokasi SDN Pocin 1 berjalan dengan baik. Dia berharap tidak ada gugat-menggugat. Pemkot dan orangtua serta siswa-kan sama-sama berjalan. Pemkot penyelenggara, orangtua murid itu adalah pengguna jasa yang diberikan dari pemerintah. “Kami sudah sebaik mungkin, bagaimana memfasilitasi agar ini semuanya menjadi baik," kata Imam.

Sejauh ini, menurut Imam, Pemkot Depok masih tetap memfasilitasi siswa SDN Pocin 1 untuk melaksanakan ujian di gedung yang lama. "Mereka (siswa) sedang ujian di sana, sedang kita fasilitasi, terus kita fasilitasi segala kebutuhan ujian mereka," ujarnya.

Perlu diketahui, orang tua siswa SDN Pocin 1 tak tinggal diam atas kebijakan yang dilayangkan Pemkot Depok pada 30 November 2022 lalu. Para orang tua berencana menggugat Pemkot Depok ke PTUN Jawa Barat, dan menjaga pada 12 Desember agar tak digusur.

Kordinator orangtua siswa SDN Pocin 1, Ecy Tuasikal mengaku, jika ada tindakan di 12 Desember 2022, pihaknya pasti akan melakukan perlawanan. Baik dalam bentuk aksi maupun tindakan perlawanan lain. “Nanti akan ada orangtua siswa yang di sekolah untuk melakukan penjagaan. Mulai  Jumat, Sabtu dan Minggu,” kata Ecy kepada Harian Radar Depok, Rabu (7/12).

Penjagaan tersebut dilakukan, guna mengantisipasi adanya orang dari pihak Dinas Pendidikan (Disdik) atau Pemkot Depok yang datang untuk mengangkut barang-barang di sekolah ke luar. Selain itu, wali siswa SDN Pocin 1 juga berencana menggugat Pemkot Depok ke PTUN. “Tentu itu upaya hukum yang akan kami lakukan prosesnya. Bicara konteks hukum di PTUN, ada dua upaya. Tinggal kami klasifikasikan apakah ini bentuknya perbuatan melawan hukum yang dalam istilah hukum tata negara itu ,” tegasnya.

https://www.youtube.com/watch?v=LzXIubl7peA

Ecy mengatakan, pihak wali siswa sampai saat ini masih akan tetap bertahan di SDN Pocin 1 hingga pemkot merelokasi bangunan untuk pemindahan siswa SDN Pocin 1 dalam satu gedung.

“Jadi kami dari orang tua tetap seperti awal, kami akan bertahan di sana sampai ada realisasi. Realisasinya apa, kalau sudah dibangun untuk SDN Pocin 1 maka kami pindah,” sambungnya.

Ecy mengaku, sejauh ini tidak adanya surat resmi dari Kadisdik Kota Depok dalam keputusan pemindahan siswa SDN Pocin 1. “Dari awal kami belum melihat ada satupun surat keputusan terkait dengan merger. Lalu hal-hal lain yang terkait pemindahan akses dan sebagainya, itu tidak ada surat yang kami lihat mengenai keputusan di sana,” kata Ecy.

Sementara itu, seorang guru kelas III B, Ovi menyebut, senang dapat bertemu dengan siswanya lagi. Sebab, terdapat beberapa murid didikannya yang masih belum bisa membaca. “Senang banget sih anak-anak pas ketemu lagi disini, mereka juga bilang maunya disini terus tiak mau pindah kesana. Tapi, mau gimana, saya juga pindah ada arahan dari yang di atas,” singkatnya. (mg10/rd)

Jurnalis : Ashley Angelina Kaesang 

Editor : Fahmi Akbar 

 

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB