utama

Orang Tua SDN Pocin 5 Depok Ogah Dimerger Ke SDN Pocin 3

Sabtu, 17 Desember 2022 | 07:04 WIB
BERTAHAN : Delapan rombongan belajar masih bertahan di SDN Pocin 1 Kota Depok usai menyelesaikan ujian PAS pada 9 Desember 2022 lalu, Jumat (16/12). ASHLEY/RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM - Beres polemik alih fungsi lahan SDN Pondok Cina (Pocin) 1, muncul masalah baru. Jumat (16/12), sejumlah orang tua siswa SDN Pocin 5 keberatan dengan keputusan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terkait adanya merger ke SDN Pocin 3. Alasannya, bila hal itu terwujud berpotensi adanya resiko baru dan tidak ada sosialisasi adanya merger.

Salah satu orangtua siswa SDN Pocin 5, IW mengaku, tidak tahu terkait sisw SDN Pocin 5 yang akan dimerger ke SDN Pocin 3. Justru yang dia tahu SDN Pocin 1 dimerger ke SDN Pocin 5. Itu pun IW tidak setuju dengan kebijakan Pemkot Depok. Sebab, masih tersedia alternatif lahan lain yang dapat digunakan.

“Ada lahan Taman Pondok Cina yang cukup luas di Jalan Karya Bakti 3, kan itu aset juga yang bisa digunakan tanpa menggangu kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah lain,” kata dia kepada Harian Radar Depok, Jumat (16/12).

Menurut dia, pembelian lahan di samping SDN Pocin 5 untuk penambahan ruang kelas baru (RKB) buat SDN Pocin 1 masuk akal. Tetapi, dia tak setuju jika pemkot hanya membangun RKB dengan lahan yang sudah ada. Karena, lahannya sempit untuk menampung jumlah anak yang besar. Bakal membuat gesekan antara siswa yang mengarah ke perkelahian. Itu akibat ruang gerak anak tidak bebas.

https://www.youtube.com/watch?v=4K3i5qKWgyA

Proses pembangunan di lahan yang sudah ada juga akan membuat proses KBM terganggu. Apalagi, siswa yang harus tetap sekolah saat pembangunan akan menimbulkan resiko baru. “ Debu pasti beterbangan,  orang dewasa saja pasti sakit apalagi anak-anak yang lebih rentan dan sensitif dengan debu,” jelas dia.

Dia menegaskan, lebih setuju kalau SDN Pocin 5 tetap menggunakan gedung sekolahnya sendiri. Sedangkan, SDN Pocin 1 tetap dipertahankan di gedung sekolahnya atau dibuatkan gedung sekolah baru menggunakan lahan di Taman Pondok Cina itu.

“Saya lebih cenderung batalkan saja pembangunan masjidnya. Itu di Jalan Nusantara juga samping jalan lebih ramai. Tapi, tak digusur buat gedung kantor Depok. Sebenarnya banyak alternatif lahan lain yang tak perlu melibatkan anak kayak gini,” tegas dia.

Awalnya, dia masih mentolerir kedatangan siswa SDN Pocin 1 yang melakukan KBM di SDN Pocin 5, karena diinformasikan hanya sementara. Tanpa adanya pembangunan RKB. Kendati demikian, dia mulai merasa terganggudengan kehadiran siswa-siswi SDN Pocin 1 di SDN Pocin 5.

Ini lantaran, terdapat jadwal kelas yang terbagi serta waktu belajar yang berkurang dari biasanya. Bahkan, sudah dua hari siswa kelas I dan II SDN Pocin 5 melangsungkan kegiatan belajar dari rumah (BDR). Agar siswa kelas II dan IV dapat melakukan KBM dengan normal.

Dia juga mengungkapkan, ruang perpustakaan dan musala di SDN Pocin 5 sekarang dialokasikan sebagai dua ruang kelas tambahan, yang digunakan siswa-siswi SDN Pocin 1. “Anak saya jadi ngeluh, karena biasanya habis pelajaran olahraga itu bisa numpang ganti baju di musala, sekarang jadi tidak bisa,” ungkap dia.

Menurutnya, pembangunan RKB tanpa penambahan lahan sekolah tidak layak dilakukan. SDN Pocin 5 yang sudah memiliki delapan rombongan belajar (Rombel) kerap terjadi perkelahian antar siswa, karena sempitnya ruang anak bergerak. Apalagi, harus ditambah dengan SDN Pocin 1 yang memiliki 12 Rombel.

Sementara, orang tua siswa SDN Pocin 3, Uci Tyo menuturkan, tak masalah jika siswa SDN Pocin 1 dan 5, harus dimerger ke SDN Pocin 3. Namun, dia menolak kalau adanya merger justru mengganggu sistem belajar para siswa SDN Pocin 3.

“Tidak setuju kalau siswa SDN Pocin 3 jadi masuk siang atau BDR. Karena membuat anak-anak SDN Pocin 3 tidak nyaman. Seharusnya bisa sekolah normal tapi jadi BDR. Jujur, kalau BDR itu belajar mengajar jadi tidak maksimal,” ucap Uci saat dikonfirmasi Harian Radar Depok, Kamis (15/12).

https://www.youtube.com/watch?v=F4STq1xPKmM

Dia berharap, polemik relokasi SDN Pocin 1 ini dapat segera terselesaikan dengan baik dan tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat masalah ini.

Pantauan Radar Depok di SDN Pocin 1 Jumat (16/12), ada sekitar 200 siswa yang masih hadir ke sekolah. Selain itu,  terdapat enam guru asal SDN Pocin 1 yang hadir ke sekolah untuk mengajar di delapan rombel.

Diketahui sebelumnya, Walikota Depok, Mohammad Idris megatakan, akan memenuhi permintaan orang tua siswa terkait gedung sendiri untuk SDN Pocin 1. Namun, selama proses pembangunan ruang kelas baru. Pemkot memindahkan siswa SDN Pondok Cina 1 ke dua sekolah, yakni, SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5.

Pada tahun ajaran baru, Pemkot Depok berjanji membuat ruang kelas baru (RKB), di gedung SDN Pondok Cina 5. Di 2023, pemerintah juga  menggabungkan SDN Pondok Cina 5 dengan SDN Pondok Cina 3. “SDN Pondok Cina 1 namanya tetap. SDN Pondok Cina 5 dilebur ke SDN Pondok Cina 3,” ucap dia, Selasa (13/12).

Sementara, lanjut dia, gedung sekolah baru akan dibangun SMPN baru. Sekolah itu untuk memfasilitasi warga Pondok Cina dan sekitarnya. “Sampai saat ini belum ada SMPN di wilayah ini,” jelas dia.(mg10/rd)

Jurnalis : Ashley Angelina Kaesang 

Editor : Fahmi Akbar 

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB