utama

Kasus Turun Kematian DBD Meningkat di Depok, Ini Rinciannya 

Kamis, 29 Desember 2022 | 07:30 WIB
ILUSTRASI: Salah satu pasien masih menjalani rawat inap akibat terserang penyakit DBD di RSUD Kota Depok, Jalan Raya Mochtar, Kecamatan Sawangan Kota Depok. DOK RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COMWarga Kota Depok tak boleh santai, dalam menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Meski, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Depok mengalami penurunan hingga 1.003  kasus pada 2022. Namun, jumlah kematian akibat DBD di Depok justru mengalami kenaikan yang drastis.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P)  Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Umi Zakiati mengatakan, jumlah kasus kematian akibat DBD di Depok pada 2022 meningkat hingga 14 kasus dibanding tahun sebelumnya. Di 2022 kematian akibat DBD di Depok ada 15 kasus, tertinggi ada di Januari dan Mei dengan masing-masing 3 kasus. “Sedangkan di 2021 ada 1 kasus," kata Umi kepada Harian Radar Depok, Rabu (28/12).

Kendati demikian, angka kasus DBD di Kota Depok pada 2022 menunjukkan penurunan. Tercatat, di 2021 Depok memiliki kasus DBD sebanyak 3.115 kasus. Sedangkan, dalam priode Januari hingga November 2022, Depok hanya memiliki 2.112 kasus saja. “Desember kami belum ada datanya, karena laporan biasanya di rekap dulu di akhir bulan,” ujar dia.

Lebih lanjut, Umi menyebut, upaya sosialisasi pencegahan terus dilaksanakan Pemkot Depok dengan masih berperan aktif dalam upaya pencegahan di lingkungan masing-masing. “Jika banyak terjadi air tergenang di tempat-tempat yang tidak mengalir, menjadi potensi berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti,”jelas dia.

Dia menyebut, semua umur rentan terkena DBD karena nyamuk yang mengandung virus bisa menggigit siapa saja. Dia pun berharap, agar seluruh masyarakat Depok bisa terus melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing. Supaya, tidak ada kesempatan bagi nyamuk berkembang biak serta penerapan PHBS, agar terhindar dari berbagai penyakit.

Sementara, Manager On Duty RSUD Depok, Heru Mulyana menyebut, pada November 2022 terdapat 50 pasien penderita DBD yang dirawat di RSUD Sawangan Depok. Namun, dalam tiga bulan terakhir tak ada kasus kematian akibat DBD.

"Untuk Desember kami belum ada closing data. Data tahunan saya  juga belum terinfo. Tapi, data dari 3 bulan terakhir September, Oktober dan November tidak ada kasus kematian akibat DBD," jelas Heru.

Heru menuturkan, penderita penyakit DBD biasanya di dominasi oleh kalangan anak-anak. “Saya belum pernah secara pasti membaca literatur tentang anak lebih rentan daripada orang dewasa, walaupun kejadiannya memang lebih banyak pada anak,” kata dia.

Cuaca yang dapat meningkatkan nyamuk aedes aegypti adalah cuaca yang memungkinkan terjadi genangan air, seperti hujan lalu panas atau sebaliknya. Gejalanya dapat berupa demam yang disertai mual sampai muntah.

“Demam dengan suhu 38 derajat dan tak mereda dalam tiga hari dianjurkan buat cek lab. Kalau keluhan di orang dewasa biasanya disertai dengan nyeri di kepala,” ujar Heru.

Adapun upaya mengurangi nyamuk aedes aegypti di lingkungan keluarga. Dengan melakukan PSN 3M plus, yaitu Menguras tempat-tempat penampungan air, Menutup rapat semua tempat penampungan air dan Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang).

Plus mencegah perkembangan nyamuk dengan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, hindari kebiasan menggantung pakaian, menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air serta vas bunga yang ada airnya diberi ikan pemakan jentik. (mg10/rd)

Data dan Fakta Kasus DBD di Depok :

Jumlah Kematian DBD di Depok 2021 :

  • Januari : 0

  • Febuari: 0

  • Maret : 0

  • April : 0

  • Mei : 0

  • Juni : 0

  • Juli : 0

  • Agustus : 0

  • September : 0

  • Oktober : 0

  • November : 0

  • Desember : 1 jiwa


Jumlah Kematian DBD di Depok 2022 :

  • Januari : 3 jiwa

  • Febuari :1 jiwa

  • Maret :1 jiwa

  • April :0

  • Mei :3 jiwa

  • Juni :2 jiwa

  • Juli :2 jiwa

  • Agustus :1 jiwa

  • September :1 jiwa

  • Oktober  :1 jiwa

  • November :0


Total Kematian DBD di 2021 :

-1 orang

Total Kematian DBD di 2022 :

-15 orang

Total kasus DBD di 2021:

-3.115 kasus

Rinciannya :

  • Januari : 96 jiwa

  • Febuari : 88 jiwa

  • Maret : 113 jiwa

  • April : 324 jiwa

  • Mei : 289 jiwa

  • Juni : 401 jiwa

  • Juli : 407 jiwa

  • Agustus : 306 jiwa

  • September : 212 jiwa

  • Oktober : 309 jiwa

  • November : 339 jiwa

  • Desember : 271 jiwa


Total kasus DBD di 2022 :

-2.112 kasus

Rinciannya :

  • Januari : 397 jiwa

  • Febuari : 161 jiwa

  • Maret : 167 jiwa

  • April : 161 jiwa

  • Mei : 224 jiwa

  • Juni : 177 jiwa

  • Juli : 227 jiwa

  • Agustus: 181 jiwa

  • September : 141 jiwa

  • Oktober : 161 jiwa

  • November : 115 jiwa


Selisih Kasus DBD di Depok 2021-2022:

-1.003 kasus

Dominasi penderita DBD :

-Anak- anak

Upaya Pemberantasan Nyamuk Aedes Aegypti :

  • Menguras tempat-tempat penampungan air

  • Menutup rapat semua tempat penampungan air

  • Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang)

  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk

  • Menggunakan obat anti nyamuk

  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi

  • Hindari kebiasan menggantung pakaian

  • Menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air

  • Serta vas bunga yang ada airnya diberi ikan pemakan jentik.


 

Jurnalis : Ashley Angelina Kaesang 

Editor : Fahmi Akbar 

 

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB