Senin, 22 Desember 2025

Depok Tolak Valentine Day

- Selasa, 14 Februari 2017 | 09:45 WIB
Ilustrasi: Penolakan Hari Valentine's RADAR DEPOK.COM – Menyikapi surat edaran yang dikeluarkan Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jabar tentang pelarangan merayakan Valentine Day (hari kasih sayang) di sekolah, Walikota Depok Mohammad Idris secara tegas menolak adanya perayaan Valentine di sekolah. Idris menyebutkan, surat tersebut merupakan imbauan yang ditujukan kepada Kepala SD, SMP, SMA (sederajat), dan sekolah swasta di Kota Depok. Ia menilai, Valentine tak sesuai dengan budaya dan tradisi bangsa Indonesia. Karena, Indonesia memegang teguh adat ketimuran dan mayoritas muslim. “Kami harap Valentine diganti kegiatan lain yang lebih positif. Pelajar, remaja, dan masyarakat tidak merayakan Valentine,” kata Idris kepada Radar Depok, kemarin (13/2). Senada, Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna menambahkan di dalam Islam tidak ada Valentine Day. Namanya kasih sayang tidak diberikan pada waktu tertentu, tapi setiap hari. “Adanya imbauan itu, kami dukung langkah Jabar melarang kegiatan Valentine di sekolah,” ucap Pradi. Terpisah, Ketua Komisi D DPRD Kota Depok, Lahmudin juga angkat bicara. Dirinya menganggap, kasih sayang bukan dituangkan dalam satu hari itu saja namun setiap hari. Baik kasih sayang kepada orangtua, keluarga, sahabat dan lainnya. “Yang dikhawatirkan ketika pelajar menafsirkan hari kasih sayang itu ke hal-hal negatif, inikan bukan budaya kita,” singkat Lahmudin. Sejumlah pelajar Kota Depok pun merespon imbauan Disdik Jabar tersebut. Siswa Madrasah Aliyah Nasyatul Khair, Faisal Ramadhan menyatakan secara tegas menolak perayaan Valentine di sekolah dan di luar sekolah, karena menyimpang dari ajaran agama. “Enggak setuju, karena gak ada di agama. Iya di sekolah memang gak diajarin Valentine. Enggak pernah merayakan valentine day, karena saya gak pacaran. Saya menolak adanya valentine day,” ujar Faisal kepada Radar Depok. Sementara itu, siswa Kelas XI SMK Genesis Medicare, Siti Nuriyah menuturkan, kalau ia tidak pernah merayakan Valentine. “Saya enggak ngerayain. Soalnya kan ada yang bilang orang Islam gak boleh ngerayain. Tapi temen-temen banyak juga yang ngerayain. Lagi pula hari kasih sayang kan bisa tiap hari,” kata Nuriyah. Tetapi, ia mengaku pernah diberi cokelat oleh temannya saat Valentine. Ia tak menolak dengan alasan menghargai pemberian teman. “Kalo aku pernah dikasih cokelat tapi aku mah biasa aja. Aku tanya “Ini buat apa?” kata temen buat valentine, oh yaudah aku terima. Enak kan dapet cokelat gratis,” kenang Nuriyah. Pelajar lain, yakni Cinthia Adita Putri, siswi SMA Sejahtera menjelaskan, kasih sayang bukan hanya untuk pasangan saja, tapi juga kepada orang tua, saudara, tumbuhan, hewan dan kepada sekitarnya. “Mungkin artinya secara umum Valentine itu identik tentang kasih sayang, apa lagi sama pasangan. Ngerayain sih engga, tapi kalau lagi iseng beli cokelat itu juga diem-diem ngasihnya,” ucap Cinthia. Irsan Wahyu, siswa SMK Taruna Bhakti juga berpendapat sama. Walau pun ia tidak merayakan, namun ia memilih menghormati teman-temannya yang merayakan Valentine. “Saya secara pribadi gak pernah merayakan Valentine, pastinya menolak dong,” ucapnya. Sementara itu, siswa SMAN 4 Depok, Renaldi Aditia Surya mengatakan, biasanya yang merayakan Valentine Day adalah remaja yang memiliki pasangan. “Valentine day biasa aja. Enggak begitu ngerayain. Ya kalau mereka ngucapin valentine ke saya, saya ucapin balik karena saya menghargai mereka,” kata Renaldi. Perlu diketahui, Pemprov Jabar melalui Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat mengeluarkan surat keputusan tentang pelarangan merayakan Valentine Day. Surat dengan nomor: 430/7618 -Set.Disdik ditujukan kepada kepala Disdik Kabupaten/Kota, Kepala BP3 Wilayah I-II Disdik Provinsi Jabar, dan Kepala SMA/SMK se-Jawa Barat. Dalam surat yang ditandatangani Kepala Disdik Provinsi Jabar, Ahmad Hadadi disebutkan bahwa pelarangan tersebut sebagai bukti komitmen Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dalam membangun karakter peserta didik yang berakhlak mulia, serta dalam upaya menjaga peserta didik terhindar dari kegiatan yang bertentangan dengan norma agama, sosial, dan budaya berkaitan dengan perayaan Valentine Day (hari kasih sayang) 14 Februari 2017. “Kami melarang peserta didik untuk merayakan Valentine Day 14 Februari 2017, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah,” ungkapnya. Pemprov Jabar juga mengimbau, Kepala BP3 Wilayah I-II Disdik Provinsi Jabar bersama dengan pengawas dan kepala SMA/SMK di wilayahnya masing-masing, agar memantau dan mengawasi kegiatan peserta didiknya. “Diimbau juga untuk kepala dinas untuk menginstruksikan para kepala sekolah jenjang SD dan SMP memantau dan mengawasi kegiatan peserta didiknya,” pungkasnya. (ina/cr1/gun)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X