Senin, 22 Desember 2025

Perlintasan Kereta Dituding Hambat SSA

- Senin, 31 Juli 2017 | 10:15 WIB
RADAR DEPOK.COM – Hasil uji coba Sistem Satu Arah (SSA) pada hari pertama, Sabtu (29/7) yang diberlakukan di Jalan Dewi Sartika dan Jalan Raya Nusantara menghasilkan penumpukan kendaraan di kedua ruas jalan tersebut. Alhasil, program ini menuai tanggapan yang beragam dari pengguna jalan. Pengendara motor yang melintas, Yudi mengaku, terkena macet mulai dari Simpang Sengon hingga keluar Jalan Dewi Sartika. “Saya rasa cara begini kurang efektif, malah tambah macet,” ucap Yudi. Senada, Sopir angkot 03 jurusan Parung-Terminal Depok, Edi mengatakan, belum bisa menilai apakah SSA ini efektif atau tidak. Karena, uji coba bertepatan di akhir pekan dimana biasanya lalu lintas sedang padat. “Efektif atau tidaknya saya belum tahu. Nanti kita lihat saja saat hari kerja, inikan akhir pekan lagi padat-padatnya jalan,” terang Edi. Sementara itu, pengendara ojek online, Mohammad Rizki menilai, penerapan SSA belum sepenuhnya memecahkan solusi kemacetan lalu lintas di Jalan Dewi Sartika dan Jalan Nusantara. “Masih macet, lebih parah dari sebelum penerapan SSA,” ujar Rizki kepada Radar Depok. Rizki menuturkan, dia mendapatkan sewa dan minta diantar dari Simpangan Depok menuju Jalan Semangka Kelurahan Depok Jaya. Dikarenakan ada penerapan SSA, dia sudah terjebak macet di Jalan Tole Iskandar sampai lampu merah Jalan Siliwangi. Dari Siliwangi dia menuju Margonda. Namun, baru sampai depan ITC Depok, dia sudah terjebak kemacetan hingga jalan Arif Rahman Hakim, setelah itu melanjutkan kembali melintasi Jalan Nusantara. Jarak tempuh yang dilalui hingga satu setengah jam, berbeda dengan jarak tempuh sebelum penerapan SSA yang hanya memakan waktu 30 menit saja. “Kalau dihitung harga sewa rugi, selain terbuang waktu kami harus memutar yang cukup jauh jaraknya,” terang Rizki. Senada, Charmadi, driver ojek online yang ditemui di Jalan Nusantara mengungkapkan, setuju dengan adanya SSA. Karena jalan di sana jadi tambah leluasa. Namun di satu sisi, kesulitan saat menjemput penumpang karena harus berputar jauh dan tak bisa lagi berputar arah. "Saya sih ikut saja keputusan pemerintah, kalo dipermanenkan saya ikut, kalo cuma sifatnya sementara juga ikut," tandasnya. Sementara itu, Kasi Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kota Depok, Ari Manggala menuturkan, penerapan SSA diakui belum secara maksimal menghilangkan kemacetan. Menurutnya, pintu perlintasan kereta api menjadi terhambatnya kendaraan saat melintas dan menimbulkan kemacetan sekitar 250 meter dari Jalan Kartini-Dewi Sartika. “Durasi buka tutup pintu perlintasan kereta hanya sekitar dua menit sekali, sehingga menjadi penyebabnya,” ucap Ari. Ari mengatakan, walaupun masih ada penumpukan kendaraan, namun dengan penerapan SSA arus lalu lintas di Jalan Dewi Sartika dapat terurai, sehingga tidak ada kemacetan di jalan tersebut. Guna menambah kelancaran penerapan SSA, pihaknya akan menambah petugas Dishub guna mengatur lalu lintas di beberapa titik simpang. “Kepolisian ikut membantu pengaturan lalu lintas, kami yakin penerapan SSA bisa mengurangi kemacetan,” ucap Ari. Anggota Pengendalian Operasi Dishub Kota Depok, Wahyudi menegaskan, uji coba SSA tentunya akan dikaji, mengingat masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang SSA. Dalam giat SSA, pihaknya menerjunkan 20 personel dibantu polisi. “Ini kan masih tahap uji coba ya mas, nanti dilihat dulu perkembangannya. Kalau berhasil ya dilanjutkan, kalau engga lihat ke depannya. Ada macet penyebabnya buka tutup perlintasan kereta,” pungkasnya. (dic/cr1)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X