Senin, 22 Desember 2025

Diskominfo Punya Call Center

- Senin, 22 Januari 2018 | 12:03 WIB
DEPOK - Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya media sosial, saat ini membuat masyarakat mampu berinteraksi dengan mudah. Komunikasi melalui media ini ternyata tidak serta-merta membawa kemanfaatan bagi masyarakat, tapi ada sisi kemudaratannya. Contohnya perkembangan bisnis prositusi, LGBT, dan lainya belum bisa dipantau secara khusus oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Depok. Namun, Kepala Diskominfo Depok, Sidik Mulyono menegaskan bahwa pihaknya memiliki layanan call center dan analisa media yang bisa mengetahui isu yang berkembang di sosial media. Lalu, kata Sidik, untuk memantau sosial media, pihaknya melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk saling memantau dan melaporkan jika terdapat konten-konten negatif atau berbahaya di masyarakat. “Saat ini Diskominfo belum melakukan pemantauan secara khusus terhadap sosial media. Dan juga belum memiliki data riil jumlah pengguna sosial media,” kata Sidik, kepada Radar Depok. Terkait isu atau bisnis LGBT di media sosial, ujar Sidik, keberadaan situs gay dan lesbi di Depok, diibaratkan  dua sisi mata uang. Kata dia, teknologi bisa digunakan untuk hal yang positif maupun negatif. ”Semua orang bisa berkomunikasi tanpa dibatasi oleh jarak, ruang, maupun waktu,” kata dia. Seperti para kaum gay yang mudah melakukan chatting melalui media online di berbagai tempat, khususnya di Kota Depok. Kata dia, mereka bisa berada di mana saja dengan menggunakan perangkat apa saja untuk saling terkoneksi dan berkomunikasi. Sebab, internet ini merupakan jaringan global di seluruh dunia, maka Diskominfo Kota Depok tidak memiliki wewenang untuk melarang melakukan komunikasi melalui media sosial. Namun, untuk menanggulangi hal ini, Diskominfo akan turut mendukung tindakan pencegahan agar para remaja terhindar dari aktifitas gay, antara lain dengan melakukan berbagai kegiatan. “Diskominfo tidak bisa menutup FB LGBT, Hal itu kewenangan pihak FB dan Kominfo pusat,” kata dia. Adapun kegiatan pecengahan LGBT bagi kaum muda-mudi, Diskominfo memberikan literasi digital kepada masyarakat, khususnya remaja, melalui kegiatan sosialisasi bahaya dari dampak aktifitas gay. Dalam kegiatan ini, sambung dia,  disampaikan juga berbagai informasi serta bukti-bukti peristiwa mengenai maraknya LGBT dan bahayanya melalui media sosial dan media mainstream. Selanjutnya, membuat program pelatihan IT bagi remaja, agar mereka lebih produktif dan disibukkan dengan membuat prestasi dan hal-hal positif untuk mengisi waktunya. “Lalu menyelenggarakan berbagai lomba inovasi dan kreatifitas di bidang IT,” tuturnya. Terlebih Diskominfo juga sudah melakukan upaya melaksanakan giat untuk mencegah penguna internet negatif bagi pelajar seperti  melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di berapa titik warung internet (Warnet)  pada jam sekolah serta memantau apa saja yang diakses oleh anak. Menurut dia, penguna intrnet  bijak adalah saat warga mampu menggunakan internet secara kreatif dan produktif untuk hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Ia menambahkan, Diskominfo telah melakukan langkah untuk pemanfaatan internet yang bijak anata lain,  melakukan sosialisasi internet sehat dan penggunaan sosial media yang bijak melalui kegiatan seminar, workshop dll untuk berbagai kalangan  komunitas, media, pelajar, PKK, PNS, dan masyarakat lainnya. Lalu memberikan pelatihan dan pedidikan literasi digital pada masyarakat khususnya anak-anak dan remaja melalui pelayanan Mobile Community access point (MCAP) secara gratis. “Kami  memberikan penghargaan  sebagai motivasi kepada masyarakat maupun instansi yang telah memanfaatkan internet secara produktif, kreatif dan bermanfaat bagi Kota Depok melalui ajang Depok ICT Awards (Depicta),” bebernya. Kemudian, pihaknya sudah memasang  Wifi  di berbagai kecamatan dan keluraha juga di area-area publik seperti jalan Margonda dan perkantoran Pemkot Depok. “Lebih dari 100 titik.  Tersebarnya 63 kelurahan, 34 puskesmas, tiga taman,RSUD,  Polresta Depok, Kampung cerdas, PWI, Masjid di Juanda, Code margonda, dan beberapa RW,” bebernya. (irw)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X