Senin, 22 Desember 2025

Mahasiswa Arkeologi UI Pamerkan 40 Gambar di Bengkel Rendra

- Senin, 29 Januari 2018 | 12:00 WIB
RUBIAKTO/RADAR DEPOK
NIKMATI KARYA SENI: Para pengunjung tengah memperhatikan sejumlah gambar karya Alif Megantara dan Iliana Anindita, di Aula WS Rendra, Cipayung. Purnama Aula Rendra (PAR) edisi 29 menyuguhkan pagelaran seni yang berbeda dari sebelumnya, yaitu menampilkan pameran gambar dari mahasiswa Arkeologi Universitas Indonesia, berlangsung di Aula WS Rendra, Jalan Raya Cipayung, Kelurahan Cipayung Jaya, Cipayung, Sabtu (27/1). Lantas, apa saja yang dipamerkan di sana? Laporan: Rubiakto - Depok Setelah lama ditinggalkan empunya, WS Rendra, Bengkel Teater tidak lantas surut untuk mengembangkan geliat kesenian khususnya di Kota Depok. Bahkan, Purnama Aula Rendra (PAR) dianggap sebagai penyambung hidup geliat berkesenian di Bengkel Teater PascaWS Rendra. Memasuki aula pertunjukan bengkel teater kita langsung terkenang masa kejayaan WS Rendra, suasana yang serba hitam mengingatkan kita pada masa beberapa pertunjukan karya WS Rendra. Tidak hanya itu, suasana 'magis' pun masih terasa meski WS Rendra telah lama dimakamkan dalam satu komplek Bengkel Teater. Hal tersebut yang masih ditanamkan oleh sejumlah penerus Bengkel Teater. Namun, demikian kali ini PAR ke 29 tidak lagi menyuguhkan pertujukan teater, tapi menyajikan pameran gambar mahasiswa Jurusan Arkeologi Universitas Indonesia, Alif Megantara dan Iliana Anindita. Kepala Sanggar Bengkel Teater atau biasa disebut Kepala Kampus, Zaky Mubarok menyebutkan, saat ini geliat berkesenian di bengkel teater ingin terus dihidupkan. Kini minim sekali pertunjukan di bengkel teater, terlebih pertunjukan teater. “Kami menggandeng semua elemen pegiat seni untuk sama-sama menghidupkan aula pertunjukan yang sempat membesarkan nama seniman teater tanah air,” terang Zaky kepada Radar Depok. Termasuk pameran gambar milik Alif Megantara, dan Iliana Anindita, yang terpampang rapi diseluruh aula pertunjukan bengkel teater, Cipayung. Zaki menjelaskan RED menjadi tema yang disuguhkan dalam pameran gambar PAR yang ke 29. “Terdapat 40 gambar yang kami pamerkan. RED merupakan sebuah pameran gambar tangan yang mengangkat warna merah sebagai benang merah antara kedua penggambar,” kata Zaky. Menurutnya, merah adalah gelombang warna perpanjang, warna primer yang paling sedikit membutuhkan cahaya untuk dapat ditangkap mata. Warna merah kental dengan hal-hal yang terbelenggu dalam diri manusia, yang kemudian mengejawantahkan dirinya menjadi bentuk yang meletup-letup bahkan anarki. “Tujuan umum pameran ini adalah ingin membawa penikmat gambar lebih dekat pada warna merah, dalam wujud yang sering kita temui sehari-hari, maupun bentuk yang asing sama sekali,” kata Zaki Mubarok. Seperti salah satu karya gambar yang diberi judul menstruasi. Pola hitam putih menjadi konsep penggambaran sang seniman, dengan menggambarkan wanita dalam kondisi naturalnya, sang seniman sengaja memberi warna merah dibagian roknya, seolah menggambarkan wanita yang sedang menstruasi. Sangat umum, namun, tidak sempat terbayangkan bagi masyarakat awam, bahwa marna merah ada dalam setiap sendi kehidupan manusia. (cr2)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X