IRWAN/RADAR DEPOK
TAUSYIAH: Ketua Umum MUI, Prof KH Ma'ruf Amin (tengah), Ketua MUI Kota Depok Kiai A. Dimyathi Badurzzaman (kiri), dan Walikota Depok Mohammmad Idris (kanan) saat ngaji bareng ulama di Gedung MUI Jalan Nusantara, Kelurahan Depok, Pancoranmas, Jumat (23/2).
DEPOK – Presiden Joko Widodo telah meminta Polri untuk menindak tegas dan mengusut isu penyerangan ulama oleh orang gila, yang terjadi di sejumlah daerah.
Hal tersebut disampaikan Ketua MUI Kiai Ma'ruf Amin usai mengikuti pengajian ulama dengan tema Urgensi Penguatan Islam Wasathiyah Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara. Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung MUI, Jalan Raya Nusantara, Pancoranmas, kemarin (23/2).
Acara juga dihadiri jajaran TNI, polisi, pengurus MUI, pimpinan pondok pesantren, perwakilan ormas Islam, pengurus dewan masjid Indonesia, serta majelis taklim.
“Ini belum pasti yang mana penyerangan. Betul orang gila atau pura-pura gila. Pak presiden sudah meminta polisi untuk menuntaskan masalah ini,” kata Kiai Ma'ruf kepada Radar Depok.
Selain itu lanjutnya, umat Islam jangan terprovokasi aksi penyerangan ulama oleh orang gila yang saat ini tengah ramai di media sosial.
“Tunggu penjelasan resmi, gimana laporan itu. Ada yang merekayasa atau tidak. Presiden katakan sudah tegas,” tutur Kiai Ma'ruf.
Hingga saat ini, MUI masih menunggu koordinasi Badan Intelijen Negara (BIN), Polri dan instansi terkait lainnya. “Jangan terprovokasi,” tegasnya.
Sementara itu, Kiai Ma'ruf mengaku bersyukur bisa bersilaturahmi dengan masyarakat Depok melalui pengajian yang digelar MUI Kota Depok. Karena menurutnya, pertemuan tersebut dapat menyatukan visi misi ulama dan umara.
“Islam Wasathiyah menjadi penting di era gencarnya teknologi dan informasi. Maka, ulama dan umara diharapkan bisa terus berkolaborasi,” harap Kiai Ma'ruf.
Senada, Ketua MUI Kota Depok, Kiai Dimyathi Badruzzaman mengatakan, sangat mengapresiasi kepada para ulama dan umara yang telah hadir dalam pengajian tersebut. "Mudah-mudahan ini menjadi langkah ibadah buat kita," ucap Dimyathi.
Ia mengatakan, tema pengajian tersebut diangkat dari Alquran, surah Al-Baqarah. Diharapkan melalui pengajian ini ulama dan umara bisa terus bersinergi, apalagi tahun-tahun mendatang ini akan ada Pilkada serentak dan Pemilu.
"Intinya kita hidup berbangsa-bangsa, mudah-mudahan taaruf semua, saling kenal semua sehingga di tahun-tahun pemilihan ini mudah-mudahan dalam keagamaan damai dan tenang," ujarnya. (irw)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB