IRWAN/RADAR DEPOK
DIPERIKSA: Studio Soneta Record milik raja dangdut Roma Irama dipasangi garis polisi, dan sejumlah petugas sedang memeriksa lokasi. Di dalam tudio yang ada di Jalan Tole Iskandar, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong itu, petugas menemukan proyektil peluru. DEPOK – Studio Soneta Record yang terletak di Jalan Raya Tole iskandar Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, milik raja dangdut Rhoma Irama ditembak orang tidak dikenal, Sabtu (3/3) sekitar pukul 10.00 wib. Kasat Reskrim Polresta Depok, Kompol Putu Kholis menyebutkan, peristiwa penembakan yang terjadi di studio milik Rhoma Irama sudah ditangani kepolisian. Ia menegaskan, tidak ada kejadian tembak menembak seperti yang ramai di media sosial. Namun, di studio tersebut hanya ditemukan proyektil peluru. “Kami sudah ke lokasi, bahkan Tim Puslabfor dan penyidik sudah olah tempat kejadian perkara,” ungkap Putu kepada Radar Depok, kemarin (4/3). Kini, satu butir proyektil itu sudah diamankan polisi. Dan selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan di Labforensik, guna mengetahui jenis peluru kalibernya. “Kami periksa dulu, apakah rakitan senjata yang digunakan, masih kami dalami,” kata Putu. Sementara itu, penjaga studio Soneta Record, Dody mengaku, peristiwa penembakan terjadi Sabtu (3/3) siang. Ketika kejadian, dirinya tidak ada di lokasi. Tetapi, ada teman satu pekerjaan yang bertugas menemukan proyektil peluru yang menembus kaca di ruang tamu. Hingga akhirnya lanjut Dody, kejadian ini menjadi viral di medsos melalui grup WhatsApp (WA). Ia bersyukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. “Aktivitas karyawan seperti biasanya, dan terekam CCTV. Saat kejadian tidak ada yang mencurigakan,” tutur Dody kepada Radar Depok saat ditemui di depan studio. Dody mengatakan, tidak mengetahui apa motif dari penembakan di tempatnya bekerja. Sebab, pemiliknya yaitu Rhoma Irama belum memberikan kabar. “Kami masih menunggu hasil pemeriksaan polisi. Jadi, kami belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut,” tegas dia. Meski begitu, aktifitas di studio Soneta Record kembali berjalan normal. Bahkan, garis polisi sudah dicabut. “Sudah seperti biasa, kami beraktifitas,” ucapnya. Terpisah, Debby Irama, salah satu anak Rhoma Irama mengatakan, peristiwa tersebut masih diselidiki polisi. "Memang ada peluru, ada penembakan, tapi masih dalam penyelidikan. Kejadiannya kemarin pagi. Satu peluru," ujar Debby, Minggu (4/3). Debby menjelaskan kronologi kejadian itu. Menurutnya, office boy kantornya yang mengetahui pertama kali kejadian itu. "Jadi, pagi itu habis terdengar suara tembakan, terus sama OB dicek, ada apa gitu kan. Ternyata, ditemukan peluru depan pintu," tutur Debby. Debby mengatakan, kantor PT Soneta Rhoma Irama menyatu dengan studio musik dan rumah keluarga. Kantor itu juga dilengkapi dengan closed circuit television (CCTV), tetapi tidak terlihat siapa yang menembakkan peluru itu. Lebih jauh, Debby menyebut kepolisian setempat telah melakukan olah TKP. Sampai saat ini, insiden tembakan tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Debby pun tidak bisa menduga-duga siapa pelaku penembakan tersebut dan apa motifnya. “Enggak tahu siapa. Papa juga lagi berjuang di Bawaslu untuk (Partai) Idaman. Enggak ngerti ya, karena aktifitas saya, mas Vicky dan Papa banyak di studio itu," ucapnya. Meskipun telah terjadi penembakan, kata Debby, Rhoma dan Soneta tetap berlatih di studio tersebut. "Enggak (dikosongkan) sih. Semalam Papa sama Soneta tetap latihan di sana," pungkasnya.(irw/dtc/kcm)