Bahasa Sunda yang belum menjadi prioritas di Kota Depok, ternyata justru menghasilkan sesuatu hal yang tidak biasa. Di dunia pendidikan yang siswanya memiliki ragam latar belakang, ternyata tidak menyurutkan kelestarian Bahasa Sunda pada generasi bangsa tersebut. Salah satunya adalah Siswa kelas IX di SMPN 1 Depok, Princess Elysa Bragia.
LAPORAN : Nur Aprida Sani
Hasil tidak akan membohongi proses, ungkapan itu nampaknya pantas disematkan ke Princess Elysa Bragia. Siswa kelas IX SMPN 1 Depok tersebut, meskipun tidak mengalir darah Sunda dalam biografi kehidupannya, tetapi kemampuan berbahasa Sundanya bisa diadu dengan orang yang memang ‘asli’ dari tanah Pasundan (sebutan Jawa Barat).
Tidak hanya sekedar berbahasa Sunda saja, tetapi Princess yang orang tuanya memiliki latar belakang Islandia dan Jawa Tengah tersebut, juga pandai dalam melantunkan lagu dan berpuisi dengan Bahasa Sunda. Salah satu lagu yang paling ia sukai adalah Mawar Bodas, ciptaan Uko Hendarto.
Perempuan kelahiran 4 Oktober 2003 tersebut menceritakan, dirinya pertamakali belajar Bahasa Sunda, pada saat dirinya duduk di kelas III di SDN Beji 1. Kala itu, gurunya kerap mendengarkan lagu Sunda, dari situ dirinya mulai tertarik dengan Bahasa Sunda.
“Waktu itu guru SD saya sering denger lagu sunda, lama-lama saya tertarik, terus saya minta lagunya dan dengerin di rumah,” kata anak semata wayang pasangan Karl Bragi Johannesson dan Sumarni Diana Lestari tersebut.
Sejak saat itu, Princess mulai mengenal beragam Bahasa Sunda, bahkan sampai pada seni dan budaya Sunda. Hal itu berdampak pada mata pelajaran kesukaannya, yakni jadi Bahasa Sunda kalau di sekolah.
Bagai gayung bersambut, orang tua maupun guru di sekolah rupanya melihat potensi Princess dalam mempelajari Bahasa Sunda, sehingga dirinya kerap disuguhi lagu Sunda, dan diikutkan perlombaan-perlombaan Bahasa Sunda. “Pertama kali lomba sewaktu SD, saya belum mahir berbahasa Sunda, lalu guru saya mengajarkannya, ternyata dapat juara 1. Jadinya senang, dan terus belajar sampai sekarang,” lanjut Princess.
Princess teringat saat pertama kali dirinya mengikuti lomba “Maca Sajak dan Puisi”. Katanya, sebelum lomba ia selalu membuka kamus Bahasa Sunda, untuk mengartikan satu persatu kata ke dalam Bahasa Indonesia. “Aku hafalin satu persatu paragraf sampai habis, terus latihan pakai gerakan juga. Soalnya kalau tidak diartikan kurang paham,” katanya.
Kesulitan lain yang dialami perempuan berambut pirang ini, saat menyanyikan lagu Sunda. Baginya cengkok-cengkok yang ada di dalam lagu tersebut termasuk rumit. Kemudian, tanda baca yang terdapat dalam Bahasa Sunda kerap membuatnya kebingungan. “Suka salah-salah tulisannya, padahal udah diajarin tapi saat dipraktekkan ada kessalahan nulisnya,” ujarnya.
Kini, ia sudah beranjak remaja dan akan melanjutkan sekolah ke tingkat yang lebih tinggi yaitu SMA. Jika disuruh memilih, dirinya ingin masuk ke SMA yang pihak sekolahnya kerap menyalurkan bakat dan minat siswa di lomba-lomba Bahasa Sunda seperti Pasanggiri. “Saya ngga mau bakat saya terhenti hanya sampai sini (SMP), pengen ditingkatin lagi, mudah-mudahan bisa masuk di SMAN,” tangkasnya.
Banyak prestasi yang sudah diraih oleh Princess selama mengenal Bahasa Sunda, dari tingkat Kota hingga Provinsi. Pencapaian tertingginya adalah Juara 2 Lomba Presenter Bahasa Sunda (pasanggiri Wiracarita Basa Sunda) tahun 2016 di tingkat Provinsi. Princess berpesan kepada anak muda ‘zaman now’ untuk lebih mencintai bahasa daerah masing-masing. Menurutnya, satu bahasa daerah yang dipahami, sama saja menumbuhkan rasa nasionalisme di dalam jiwa. “Jangan bilang tidak bisa atau susah, bahasa daerah banyak membawa hasil untuk diri kita, salah satunya prestasi dari lomba-lomba yang diikuti,” ucap Princess. (*)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB