AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
DIBAWA KE KAMPUNG HALAMAN : Mobil iring-iringan jenazah Bripka Marhum Prencje dibawa ke kampung halamannya di Alor, Nusa Tenggara Timur, Jumat (11/5) dari Mako Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok. Bripka Marhum Prencje tewas akibat ditikam orang tak dikenal pada Kamis malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
DEPOK – Pascatragedi berdarah rusuh napi teroris di Rutan Cabang Salemba Mako Brimob Kelapa Dua, Cimanggis, Kota Depok yang menyebabkan lima polisi gugur, Selasa (8/5). Kabar duka kembali menyelimuti kepolisian Indonesia. Anggota Satuan Intel Korps Brimob Bripka Marhum Prencje juga gugur ditusuk orang tak dikenal saat bertugas, kemarin (11/5) sekitar pukul 02.29 wib.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, pelaku penusukan diketahui bernama Tendi Sumarno. Sekitar pukul 23.39, Bripka Marhum Prencje sedang melakukan pengamanan di sekitar Mako Kor Brimob. Ia melihat orang tak dikenal sedang mengamati penjagaan Korps Brimob Polri selama kurang lebih dua jam.
Kemudian, Bripka Marhum meminta dua rekannya yaitu Briptu Rahmat Muin dan Briptu Gustri Uce guna meminta keterangan terhadap orang tak dikenal tersebut, selanjutnya dibawa ke salah satu kantor di Kor Brimob untuk dimintai keterangan.
“Ketika ditanya mengaku bernama Tendi Sumarno, dibawa ke salah satu ruangan kantor Korps Brimob Polri untuk diminta keterangan karena gelagat dan tingkah lakunya sangat mencurigakan,” ungkap Setyo kepada wartawan.
Pada saat diamankan, sempat dilakukan penggeledahan terhadap Tendi di badan dan tas yang ia bawa. Namun, aparat tidak menemukan barang mencurigakan dari Tendi. Akhirnya, Tendi dibawa ke kantor Korps Brimob Polri menggunakan sepeda motor.
Setibanya di kantor, saat akan masuk ke suatu ruangan Tendi tiba-tiba mengeluarkan sebuah pisau yang disimpan di bawah alat kemaluannya kemudian menikam Bripka Marhum.
“Pada saat berjalan ke ruangan, Bripka Marhum di depan, kemudian TS, Briptu Gustri dan Briptu Muin. TS tersebut mengejar Marhum dan menikam pada bagian perut. Setelah itu TS berbalik mengejar Briptu Gustri dengan pisau,” kaya Setyo.
Namun, Briptu Gustri berhasil menghindar dan melakukan tindakan tegas dan terukur dengan melakukan penembakan terhadap Tendi. Atas peristiwa itu, Tendi jatuh tersungkur dan meninggal dunia di tempat.
Sementara itu, Bripka Marhum dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Brimob. “Namun setelah beberapa saat menjalani perawatan, kemudian ia (Bripka Marhum) juga gugur,” kata Setyo.
Dalam peristiwa itu, Polri mengamankan satu buah pisau, dua saksi yaitu Briptu Gustri dan Briptu Rahmat, korban meninggal Bripka Marhum dengan luka tikam terbuka di perut dan Tendi yang telah meninggal dunia di tempat. “Hingga saat ini kepolisian melakukan penyelidikan kejadian tersebut untuk mengetahui latar belakang siapa TS tersebut,” katanya.
Terpisah, pisau yang digunakan pelaku Tendi Sumarno untuk menikam Bripka Marhum Prencje ternyata beracun. Hal itulah yang menyebabkan anggota dari satuan intel Korps Brimob Polri tersebut langsung meninggal.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menerangkan, sejatinya Bripka Marhum hanya disabet bukan ditusuk Tendi Sumarno seperti yang diberitakan sebelumnya. "Sebetulnya ya menyabet. Beda. Menusuk itu tajam ke dalam, ini menyamping," ujar Tito usai mendatangi rumah duka Aipda Luar Biasa Anumerta Denny Setiadi, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Jumat (11/5).
Luka yang diterima itu pun tidak terlalu besar. Sayangnya, pisau yang digunakan untuk menyabet Marhum beracun. "Ini luka yang sangat kecil kemungkinannya besar ini beracun, ini sedang diperiksa Puslabfor," kata Tito.
Bripka Marhum juga tak sempat tertolong karena pengaruh racun tersebut. "Anggota langsung dibawa ke rumah sakit untuk pengobatan tapi setelah sampai di rumah sakit yang bersangkutan dinyatakan meninggal," tutur Tito.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan penghormatan terakhir kepada Bripka Marhum Prencje. Penghormatan diberikan di Mako Brimob, Kelapa Dua Cimanggis, Depok, Jumat (11/5). "Tadi Pak Kapolri melayat almarhum Bripka Marhum Prencje di Mako Brimob," ujar Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Mohammad Iqbal.
Mantan Kapolrestabes Surabaya itu mengatakan, Bripka Marhum akan mendapat penghargaan kenaikan pangkat luar biasa menjadi Aipda Luar Biasa Anumerta Marhum Prencje. "Iya diberikan kenaikan pangkat luar biasa," tambahnya. (rub)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB