Senin, 22 Desember 2025

Penangkapan Terduga Teroris di Kampung Sampora, Sukabumi

- Senin, 14 Mei 2018 | 11:14 WIB
DENDI/RADAR SUKABUMI
OLAH TKP : Sejumlah anggota Polres Sukabumi saat membawa seorang perempuan becadar setelah tim Densus 88 menggeledah sebuah konstan di Kampung Sampora, RT 3/6, Desa Bojong Raharja, Kecamatan Cikembar, kemarin (13/5). Tim Detasemen Khusus Anti Teror 88 (Densus 88) melakukan penggeledahan sebuah kostan di Kampung Sampora, RT 3/6, Desa Bojong Raharja, Kecamatan Cikembar, kemarin (13/5). Lokasi tersebut diduga kuat dijadikan 'sarang' terduga teroris. Dari penggeledahan tersebut, polisi mengamankan dua orang yang diketahui berinisial MG (26) dan seorang perempuan bercadar yang belum diketahui indentitasnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, MG diciduk tim Densus 88 lantaran diduga terlibat jaringan teroris bersama dengan empat orang lainnya yang telah disergap di kawasan Terminal Pasir Hayam, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur pada kemarin (13/5) dini hari. "MG ini telah ditangkap oleh tim Densus 88 sekira pukul 04.30 WIB di depan Perumahan Permata Indah, Desa Bojong Raharja," jelas Ketua RT 3, Kampung Sampora, Desa Bojong Raharja, Kecamatan Cikembar, Jujun kepada Radar Sukabumi (Radar Depok Grup). Seorang yang terduga teroris ini, telah dicokok tim Densus setelah dihadiahi timah panas dibagian kakinya. Hal tersebut dilakukan, karena MG dianggap melawan petugas saat melakukan penangkapan. Setelah dilumpuhkan, petugas langsung membawa MG ke Jakarta untuk proses pengembangan penyidikan lebih lanjut. "Tak lama kemudian, setelah itu sekira pukul 06.00 WIB tim gabungan Reskrim Polres Sukabumi dan Densus 88 langsung datang lagi ke sini dan melakukan olah TKP di lokasi kontrakan itu," jelasnya. Pemilik kostan, Nandang Ari Kusumah (39) warga Kampung Cibodas, Desa Kertaraharja, Kecamatan Cikembar mengatakan, pihaknya mengetahui adanya penggeledahan tim Densus 88 di kontrakan miliknya tersebut setelah pihak kepolisian memberitahukan bahwa di lokasi tersebut akan dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). "Saat itu, saya sedang diam di rumah, tiba-tiba sekira pukul 07.30 WIB datang Pak Polisi dan meminta izin akan melakukan penggeledahan di kontrakannya. Setelah itu, saya disuruh ikut untuk menyaksikan," katanya.            Dirinya merasa tidak percaya kontrakan yang biasa digunakan untuk tempat tinggal para buruh pabrik ini, tiba-tiba digeledah oleh petugas. "Kontrakan ini, sudah disewa sejak awal Januari 2018 lalu. Ia mengaku kepada saya dari Jakarta dan sengaja datang ke sini dengan alasan hendak melamar kerja di PT GSI 1 Cikembar," paparnya. Seorang tokoh masyarakat, Burhan (46) warga Kampung Sampora, RT 3/6, Desa Bojong Raharja, Kecamatan Cikembar mengatakan, warga Kampung Sampora merasa tak percaya soerang terduga teroris yang meninggal saat disergap petugas di kawasan Terminal Pasirhayam, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur itu, tinggal di kontrakan tersebut. "Bagus ini tinggal disini sebenarnya sendirian. Tetapi tidak tahu kenapa, saat digeledah Pak Polisi ada seorang wanita bercadar. Kalau tahu dari awal, warga pasti akan mengusirnya," bebernya. Menurut Burhan, semasa hidupnya Bagus kesehariannya merupakan orang yang rajin dalam beribadah. Bahkan, sehari-harinya ia selalu menggunakan pakaian gamis hitam dan calana pangsit.             "Saya belum pernah ngobrol sama dia. Orangnya pendiam. Padahal rumah saya hanya berjarak sekitar 40 meter dengan lokasi kontrakan ini," imbuhnya. Sementara itu, Rizky Idris (23) warga Dayeuh Luhur, Keluruahan/Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, mengatakan, pihaknya merasa kaget bukan kepalang saat melihat kontrakan Bagus telah digeledah oleh polisi. Dirinya mengaku, terkahir melihat Bagus pada Sabtu (12/5) malam dengan seorang diri keluar dari kontrakan membawa motor matic. "Bagus itu, kalau siang selalu ada dikamarnya dan jika kelaur ia selalu pada malam hari. Dia tinggal sendiri disini. Sementara untuk keseharinya, saya tidak tahu percis. Karena saya jarang dikontrakan lantran bekerja di pabrik. Namun kalau malam hari, saya sering mendengar ia mengaji," kata Rizki yang lokasi kontrakannya berada di samping kontrakan Bagus yang digeledah polisi. Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi mengatakan, pihaknya telah menerjunkan belasan personil untuk membantu dan membackup Densus 88 untuk melakukan penggeledahan di lokasi kontrkan terduga teroris. "Di kontrakan ini, turut diamankan seorang perempuan bercadar hitam yang diduga merupakan istri dari Bagus," jelasnya. Hasil dari olah TKP tersebut, petugas selain membekuk dua orang terduga teroris, juga mengamankan sejumlah barang bukti yang berhubungan dengan kegiatan teroris. Diantaranya, busur dan anak panah, camera digital, celana loreng theatrical, bambu bahan pembuatan anak panah, sejumlah senjata tajam sejenis sangkur, beberapa buah buku yang berisi Jihad dan sebuah tulisan dalam kertas yang berisikan 'Saya Bangga Mati Syahid Di Jemput Bidadari' dan satu unit sepeda motor Honda Kharisma bernomor polisi G 2788 KB. "Sekira pukul 11.20 WIB, Tim Gabungan Reskrim Polres Sukabumi dan Densus baru selesai olah TKP dan mengamankan barang bukti. Saat ini, rumah kontrakan itu masih dipasang garia police line," ujarnya. Ketika disunggung mengenai penggeledahan kontrakan tersebut, dirinya tidak bisa memberikan keterangan lebih dalam. Sebab, kasus tersebut merupakan kewenganan pimpinannya. "Untuk itu, saya tidak mengetahui secara pasti apa masih ada jaringan terduga teroris di wilayah hukum kami. Namun yang pasti, kasus ini masih dalam tahap pengembangan. Alhamdulillah, masyarakat sangat mendukung sehingga saat melakukan olah TKP dapat berjalan tertib dan aman," pungkasnya. Sebelumnya, Tim Densus 88 juga menembak empat terduga teroris di Cianjur. Keempatnya yakni Agus Riyadi (33) warga Pekalongan dan Haji Saputra (24) warga Cinta, RT 1/1, Desa Kalicinta, Kecamatan Kotabumi Utara, Lampung Utara dan Batti Bagus Nugraha (21) asal Jalan Utan Panjang III, RT 9/5, Desa Utan Panjang, Kebayoran Jakarta Pusat, Dwi Cahyo Nugroho (23) warga Desa Klagen Wonosari, RT 2/4, Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. (cr13)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X