FOTO: DR. H. Ade Sarmili, MS.i, Kasubag TU Kemenag Kota Depok
Oleh: DR. H. Ade Sarmili, MS.i
(Kasubag TU Kemenag Kota Depok)
Saum Ramadhan yang kita kerjakan pada bulan ini, tidak hanya sekedar ritual yang kita kerjakan dan setelah itu selesai. Tetapi, justru ramadhan adalah langkah awal untuk menunjukan manusia yang sebenarnya. Betapa ketika orang yang beriman melaksanakan saum, tidak pernah terbayangkan dalam dirinya akan mendapatkan pahala sekian besar dan balasan dari Allah SWT, Tetapi semata – mata kita mengerjakannya hanya untuk mendapatkan “peduli“ nya Allah SWT. Terlalu kecil kalau hanya denga saum Allah memberikan surganya untuk kita dan terlalu naif kalau hanya dengan shalat kita mengaharapkan surganya Allah SWT.tetapi kita mengaharpakan dari semua yang kita kerjakan adalah ” peduli ” nya Allah kepada kita.
Didalam Al-Qur’an terdapat ayat yang menyebutkan bahwa taqwa merupakan pakaian yang paling baik bagi umat manusia (QS : 7 : 26). Aspek taqwa jelas mempunyai dimensi yang sangat luas, tidak hanya pada pengertian terminology, tetapi pada aspek yang lebih luas seperti: sabar, jujur (amanah), adil, disiplin, sadar akan dosa, rendah hati (tawadlu), positive thinking (Husnudzzon), toleran (Tasammuh) dan simpatik. Jika ditarik dalam garis yang tegas, kandungan hikmah Saum terdapat dua unsur penting.
Pertama, hubungan yang bersifat personal antara manusia dengan Tuhan-nya (kontak vertical) yang bisa dibangun melalui dimensi formilnya. Keterbiasaan seseorang dalam menahan lapar, minum dan hawa nafsu lainnya dapat membentuk pribadi yang sabar, waspada, jujur, sopan, kritis, patuh, dan kuat dalam menghadapi berbagai cobaan yang menghadang di depannya.
Kedua, hubungan yang berkaitan antar sesama manusia (kontak horizontal), yaitu kesadaran akan lingkungan sosial ini bisa diwujudkan oleh dorongan naluri insaniyah yang paling dalam.
Namun, hikmah yang kedua ini yang justru sering tidak diperhatikan oleh kebanyakan umat Islam. Jika ada, hanya terbatas pada aksi-aksi sepontan berupa zakat fitrah yang bersifat Doktriner dan Temporer. Betapa sebenarnya saum Ramadhan memiliki energi ikat yang kuat dalam menterjemahkan pada konteks social kemasyarakatan.
Kalau kita lacak dalam sandaran teologisnya, ibadah Saum sarat dengan faham humanisme yang amat kental. Al-Qur’an sebagai sumber utama dalam menyampaikan pesan Saum mengajarkan kepada kita, bahwa hidup menyendiri tanpa memperhatikan dan peduli kepada lingkungan sosialnya tidak ada referensi ilahiyahnya.
Hidup sendiri dan mandiri dalam ketunggalan yang mutlak, dan dalam keesaan yang tidak mengenal ketergantungan apa pun, hanyalah sifat bagi Allah semata. Dari titik tolak keimanan yang demikian ini manusia disadarkan untuk mengenal hakikat kehidupannya dan lingkungan sosialnya. Manusia yang mencapai kesadaran batin yang tinggi memandang alam semesta disekitarnya sebagai suatu kesatuan, dimana kehadiran yang satu terkait, tergantung dan berkepentingan dengan kehadiran yang lain.
Dalam hubungan ini, Al-Qur’an memberikan petunjuk untuk selalu memelihara kebersamaan sebagai mahkluk social dan menempatkan nilai-nilainya kedalam pola hubungan kemanusiaan dengan tetap saling menghormati, menjaga, melindungi, mengasihi dan menyantuni sebagaimana diatur dalam system ajarannya. Saum sebagai salah satu ajaran yang mempunyai dimensi teologis dengan kekuatan pesan moralnya yang humanis, harus dijalankan berdasarkan tingkat keikhlasan yang tinggi.
Kesadaran batin yang tinggi karena adanya iman yang tumbuh dan berkembang dalam menjalankan ibadah Saum mempercepat proses terwujudnya paham humanisme, khususnya kepedulian kepada sesama. Kepekaan social shaim (orang yang bersaum) yang dilatih melalui pengembaraan spiritual selama saum, seperti menahan haus dan lapar menuntut diaplikasikan dalam wujud memahami perasaan kaum fakir, miskin,dan orang-orang tertindas lainnya.
Shoim akan segera ikut merasakan kepedihan yang mendalam seperti kaum (kelompok) yang setiap harinya mendapatkan kesulitan-kesulitan penghidupan. Wallahu a’lam bishsawab (*)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB