Senin, 22 Desember 2025

Pemudik Kereta Melonjak 130 Persen

- Minggu, 10 Juni 2018 | 10:36 WIB
IST
PADAT: Ribuan penumpang yang ingin mudik ke kampung halaman mereka mulai memadati Stasiun Kereta Api Pasar Senen sepanjang Sabtu (9/6) pada H - 6 Lebaran. JAKARTA – Sebanyak 25.170 penumpang kereta api via Stasiun Pasar Senen telah diberangkatkan, Sabtu (9/6). "Jumlah penumpang itu naik sekitar 130 persen. Berbanding hari biasa rata-rata di Pasar Senen jumlah penumpang 12 ribu sampe 13 ribu," kata Kepala Stasiun Pasar Senen Rokhmad Makin Zainul dalam keterangan yang diterima. Rokhman menambahkan, peningkatan penumpang kereta api terjadi pada Jumat (8/6) kemarin. Sedangkan, puncak arus mudik diperkirakan jatuh pada Rabu (13/6). "Pada delapan, sembilan dan 13 Juni, itu sudah mencapai puncak walaupun ada selisih sedikit-sedikit," ujar dia. Mengenai keterlambatan kereta api, menurut dia sejauh ini belum ada. Dia mengupayakan seluruh kereta api berangkat sesuai jadwal. "Sejauh ini keberangkatan sampai jam 13.00 WIB tadi, semua sudah sesuai waktu," tandas Rokhman. Terpisah, Ruas jalan tol Wilangan-Kertosono dioperasikan secara fungsional mulai pagi ini. Untuk memastikan pengendara melintas dengan aman, Polres Nganjuk menyiagakan sekitar 100 personel. Kanit Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lintas (Dikyasa) Satlantas Polres Nganjuk Ipda Herry Buntoro menyatakan, 100 personel itu difokuskan di 10 crossing, mulai Wilangan hingga Kertosono. ''Penjagaan yang paling penting di crossing itu. Untuk mencegah warga melintas,'' katanya. Menurut Herry , di 10 crossing tersebut, ke depan dibangun overpass dan underpass. Namun, dalam pengoperasian secara fungsional Lebaran ini, karena overpass dan underpass belum selesai, harus dilakukan penjagaan. Selain personel yang berjaga di tiap pos di crossing jalan tol, Herry menyebutkan, anggota satlantas berjaga di dua rest area. Yaitu, di interchange Kelurahan Begadung, Kecamatan Kota Nganjuk, dan Masjid Sambirejo, Kecamatan Tanjunganom. Di luar dua titik tersebut, kata dia, pihaknya akan berpatroli di sepanjang ruas jalan tol. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya pengendara atau pejalan kaki yang melintas di jalan tol. ''Karena masih dioperasikan secara fungsional, itu yang harus kami antisipasi,'' ucap perwira yang Kamis lalu (7/6) juga mengecek kondisi fisik ruas tol Wilangan hingga Kertosono tersebut. Untuk diketahui, berbeda dengan ruas tol Madiun, jalan tol Wilangan-Kertosono belum dilengkapi pagar pengaman di sisi kanan dan kirinya. Padahal, banyak ruas tol yang bersinggungan dengan jalan desa dan akses warga ke sawah. ''Ini berbahaya,'' imbuh Herry. Sebagaimana diberitakan, pengoperasian jalan tol Wilangan-Nganjuk yang sedianya dimulai kemarin (8/6) diundur hari ini. Salah satu penyebabnya, pengecoran Jembatan Besuk dan interchange di Kelurahan Begadung, Kecamatan Nganjuk, belum selesai. Pengendara tidak bisa melaju kencang di ruas tol fungsional tersebut. Karena banyak titik jalan yang tidak rata, kecepatan di jalan tol dibatasi maksimum 40 kilometer per jam. Jalan tol juga belum dioperasikan 24 jam, tetapi pukul 06.00 hingga pukul 17.00. Untuk arus mudik 9-16 Juni, jalan tol akan dioperasikan dari arah timur ke barat. Kemudian, untuk arus balik pada 17-24 Juni, jalan tol dioperasikan dari arah barat ke timur atau Solo-Surabaya. Sementara itu, terkait dengan kesiapan fisik jalan tol menjelang pengoperasian hari ini, Herry mengungkapkan, pengecoran di Jembatan Besuk sudah selesai. (tan/c5/diq/jpnn)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X