RUBIAKTO/RADARDEPOK
TIDAK BISA BERGERAK : Sekel Meruyung, Ade Hikmawan melihat kondisi salah satu warga yang terjangkit chikungunya di Kelurahan Meruyung, Limo kemarin.
DEPOK - Kurun waktu tiga pekan, sedikitnya 95 warga di RW5, 6 dan 7 di Kelurahan Meruyung, Limo mengalami lumpuh mendadak. Beberapa warga yang sudah dilakukan uji coba, positif terjangkit chikungunya dari sengatan nyamuk Aedes Aegepty.
Salah satu penderita chikungunya, Masiah warga RT4/6 Meruyung mengaku, tidak berjalan, sendi-sendi terasa seperti terkunci seprti orang lumpuh. Sudah beberapa hari ini hanya dikasur.
“Saya tidak bisa kemana-mana. Mau buang air kecil saja harus ditatah. Benar-benar tidak bisa bergerak,” singkatnya kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Sementara, Tenaga Penggerak Kelurahan (TPK), Salbia Wati menjelaskan, sebelum hari raya Idul Fitri 1439 Hijriyah ada seorang RT di RW5 melaporkan ada warga yang greges. Setelah diperiksa ternyata terkena chikungunya. Karena berdekatan, chikungunya mewabah ke RW6. Di RW5 sudah ditangani dengan memfogging.
“Di RW5 ada 70 warga yang terjangkit tapi semunya sudah berangsur baik,” terangnya kepada Harian Radar Depok, kemarin.
Saat ini chikungunya, kata dia sudah menjangkit di RW6. Berdasrakan data, sudah ada 25 warga yang terindikasi chikungunya. Tak hanya itu, chikungunya juga sudah masuk RW7.
“Tapi kami belum mengetahui berapa jumlah korban di RW7,” tutur perempuan berhijab ini.
Dari pemantauannya, lanjut dia lingkungan cukup bersih. Besar kemungkinan timbulnya chikungunya bisa dari wadah yang tidak terpantau.
“Kami sudah laporkan ke puskesmas dan Dinas Kesehatan,” bebernya.
Terpisah, Sekretaris Kelurahan (Sekel) Meruyung, Ade Hikmawan mengatakan, penyebaran virus chikungunya terkonsentrasi di 3 wilayah RW diantaranya RW5, 6 dan 7. Terkait hal ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Puskesmas Limo dan Dinkes Kota Depok. Ini guna menanggulangi penyebaran virus yang menyebabkan kelumpuhan non permanen.
"Kami sudah kelokasi yang terjangkit virus chikungunya dan sudah melaksanakan fogging, guna mencegah berkembang biaknya nyamuk yang menjadi penyebar virus," ujar Ade.
Menurutnya, penyebaran virus chikungunya sudah terjadi sejak pertengahan bulan puasa silam. Namun, sampai saat ini masih banyak warga yang tertular dan masih dalam fase pengobatan.
"Awalnya Chikungunya itu menjangkiti warga RW5, namun setelah itu merembet ke wilayah RW6 dan sekarang malah sudah sampai ke wilayah RW7. Kami berharap kepada semua pihak, agar segera turun tangan untuk mengatasi masalah ini,” terangnya.
Dia meminta warga agar meningkatkan kebersihan lingkungan, dan menerapkan program perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dilingkungan. (rub)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB