AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK TKP TERDUGA TERORIS : Salah satu wartawan saat mengambil gambar di kediaman Lukman terduga teroris di kawasan Jalan H. Ipit Bojong Lio RT002/009, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, kemarin (10/7).DEPOK – Lima orang terduga teroris ditangkap Tim Densus 88 Antiteror di kawasan Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Senin (9/7).
Kelima orang tersebut adalah Lukman (35) tukang mie ayam, Supriadi (35) agen air mineral dan gas, Soni (35) seorang supervisor di perusahaan swasta, Masruki (40), dan buruh pabrik bernama Roy Marten (35).
Ketua RW09 Kelurahan Sukamaju, Samsudin mengaku, Senin subuh ada tiga unit motor melaju kencang di Jalan Haji Ipit Kampung Bojong Lio, Sukamaju. Motor tersebut diketahui milik anggota Densus yang sedang membonceng terduga teroris dalam keadaan tangan terborgol.
“Subuh kemarin, ibu-ibu lagi pada kumpul di pinggir jalan melihat tiga motor berboncengan tiga orang. Dua orang tangannya di borgol. Salah satu yang warga kenali namanya Lukman,” ungkap Samsudin kepada Radar Depok, kemarin (10/7).
Samsudin mengatakan, terduga teroris yang diamankan Densus saling kenal satu sama lain. Tetapi ia mengaku, belum pernah melihat para pelaku berkumpul di satu tempat. Karena tempat tinggal mereka berbeda-beda. Seperti Lukman dan Supriadi dti RT03/RW09, sedangkan Roy Marten, Soni, dan Masruki tinggal di RT04/RW09.
“Keseharian mereka suka bersosialisasi dengan warga, apalagi Lukman pedagang mi ayam pasti sangat dekat dengan warga. Kami pastinya di sini kaget,” terang Samsudin.
Samsudin menuturkan, hanya Masruki yang jarang bersosialisasi dengan warga, dan terkesan tertutup. Ia mengaku, telah melaporkan kejadian tersebut kepada Binmas, Babinsa, serta lurah Sukamaju. Hingga di hari yang sama unsur Muspika, Koramil, dan Polsek Sukmajaya mencoba melakukan penggeledahan di salah satu rumah terduga teroris bernama Masruki.
“Upaya itu gagal, karena keluarga yang ada di dalam rumah tidak mau membukakan pintu. Akhirnya tidak jadi melakukan penggeledahan,” terang Samsudin.
Sementara itu, istri Samsudin, Muinah mengaku, kenal dengan Lukman yang berprofesi sebagai penjual mie ayam, yang sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jalan Raya Bogor. "Lukman kesehariannya biasa-biasa saja," katanya.
Tetapi, Muinah mengaku merasakan gelagat aneh pada diri Lukman sejak menikah. "Setelah nikah dia mulai menjauh dari lingkungan warga. Dia mulai tak mengikuti rapat warga, kerja bakti. Salat Ied saja enggak ikut, dia bikin sendiri," ucapnya.
Sedangkan Masruki merupakan pimpinan majelis taklim. Tak ada yang mencurigakan dari isi pengajian Masruki. Bahkan, sistem pengajian Masruki membuat anak-anak balita mengenal hurup-hurup hijaiyah. Namun, warga sekitar tak mengetahui adanya pengajian lain di luar yang diikuti warga. Meskipun kurang berbaur, Masruki masih mau bersosialisasi dengan warga. Muinah mencontohkan, Masruki mau membagi daging kurban kepada warga yang disembelih di tempat pengajiannya.
Perlu diketahui, Polri tengah bergerak memburu para terduga teroris. Bukan hanya Densus 88 Antiteror, namun juga satuan lainnya dibantu oleh TNI.
"Semua bergerak, bukan hanya Densus. Densus itu tugasnya sangat spesifik khusus tapi yang bergerak seluruh kewilayahan satuan fungsi yang lain, intelijen, Bareskrim semua bergerak," kata Wakapolri Komjen Pol Syafruddin di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (10/7).
Buktinya, sejumlah terduga teroris pun diamankan belakangan waktu ini. Namun sayangnya, mereka tidak memberi informasi yang lengkap mengenai lokasi dan siapa yang diamankan tersebut. "Ada memang beberapa yang kita amankan di beberapa daerah. Tapi sekali lagi saya tidak akan sampaikan. Ada beberapa kelompok lama dan baru," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Pol Mohamad Iqbal.
Kendati demikian kata dia, upaya paksa terhadap terduga teror itu dalam rangka pencegahan. "Upaya pencegahan itu karena represif untuk preventif," tegasnya.
Dia pun meminta seluruh pihak terkait terlibat guna mempersempit ruang gerak teroris. "Memadamkan aliran yang melenceng dan lainnya," tutur Iqbal.
Sementara itu, Iqbal mengatakan bahwa Polri menjamin keamanan di seluruh pelosok tanah air. "Apalagi kita akan menggelar event Asian Games bukan hanya perencanaan pengamanan di lokasi-lokasi tetatpi di seluruh Indonesia, kita lakukan upaya pencegahan," pungkasnya. (dra/prc/JPC)