FOTO: SIRTU/LOMBOK POST
ANGKUT BARANG: Nur Hasanah, warga Dusun Ranjok Utara, Desa Dopang, Kecamatan Gunung Sari Lombok Barat mengangkut berang-barang dalam rumahnya yang hancur akibat gempa 7.0 SR, Minggu malam (5/8).
LOMBOK – Korban gempa bumi di Lombok terus betambah. Jumlahnya yang terdata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kini mencapai hampir 100 orang meninggal dunia.
Adapun sebelumnya jumlah korban pada Senin (6/8) siang tercatat 91 orang. Tujuh orang tambahan yang meninggal dunia ditemukan di Kabupaten Lombok Barat.
"Total korban 98 orang meninggal dunia. Tujuh tambahan korban tadi dari Kabupaten Lombok Barat bukan dari Gili,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Senin (6/8).
Adapun tujuh orang yang sempat dikabarkan meninggal dunia di Gili Trawangan kata Sutopo, masih dalam proses verifikasi. "Sampai saat ini data tadi belum dilaporkan ke posko," sebutnya.
Jumlah tersebut katanya masih akan terus bertambah mengingat ada daerah yang belum dapat terjangkau tim SAR. Khususnya di Lombok Utara. Apalagi, ada korban jamaah yang masih tertimbun di sebuah masjid di Desa Lading-lading, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara. "Saat ini masih proses evakuasi korban yang tertimpa masjid roboh. Berapa jumlah korban, masih belum diketahui karena proses masih berlangsung," jelas Sutopo.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus mendata banyaknya gempa susulan yang terjadi di Lombok, NTT. Hasilnya, tercatat telah terjadi 132 kali gempa susulan hingga Senin (6/8) pukul 08.00 WIB.
Seperti diketahui, Lombok diguncang gempa berkekuatan 7 SR pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB. Daerah terparah yang terguncang gempa yaitu Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram.
"Gempa bumi Lombok hingga 6 Agustus 2018 sampai pukul 08.00 WIB tercatat sebanyak 132 gempa bumi susulan," ujar Kepala Humas BMKG Harry Tirto Djatmiko dalam keterangannya, Senin (6/8).
Harry menjelaskan, gempa yang berkekuatan 7 SR merupakan gempa utama (main shock) dari rangkaian gempa sebelumnya. BMKG pun mencatat rangkaian gempa yang intensitasnya lebih kecil hingga 132 kali.
Sesuai data BMKG, Harry menyampaikan, pada Minggu (5/8) pukul 20.00 WIB terjadi 18 gempa susulan, lalu pukul 21.00 WIB ada 14 gempa susulan, dilanjutkan pukul 22.00 WIB ada 15 gempa susulan, dan pukul 23.00 WIB terjadi 17 gempa susulan.
"Senin (6/8) dini hari pukul 00.00 WIB pun terjadi gempa susulan sebanyak delapan kali, pukul 01.00 WIB jumlahnya meningkat drastis menjadi 20 kali," tutur Harry.
Namun kabar baiknya, frekuensi gempa menurun menjadi 8 kali pada pukul 02.00 WIB, 5 kali pada 03.00 WIB, 11 kali pada pukul 04.00 WIB, 5 kali pada jam 05.00 WIB, 3 kali pada pukul 06.00 WIB, 3 kali pada jam 07.00 WIB, serta 5 kali pada pukul 08.00 WIB.
Sebelumnya, berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi NTB, gempa Lombok memakan 82 korban jiwa. Korban berasal dari Kabupaten Lombok Utara 65 orang, Lombok Barat 9 orang, Lombok Tengah 2 orang, Kota Mataram 4 orang, dan Lombok Timur 2 orang. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa bangunan yang roboh. (dna/rgm/JPC)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB