Senin, 22 Desember 2025

Batasi Penggunaan Gadget Pada Anak

- Senin, 27 Agustus 2018 | 11:45 WIB
DEPOK – Penggunaan gadget dan media sosial oleh anak-anak masih menuai pro kontra, karena selain memiliki dampak negatif, di sisi lain juga gadget sudah menjadi kebutuhan sebagai alat komunikasi. Namun, orang tua sudah seharusnya bisa membatasi dan memberikan aturan terhadap penggunaan gadget pada anak-anak. Anggota DPRD Kota Depok, Yuni Indriani mengatakan, setidaknya membatasi penggunaan gadget pada anak dan harus bisa membuat gadget sebagai konsumsi atau kebiasaan yang sehat dan bermanfaat bagi keluarga khususnya pada anak. “Buatlah suasana seperti mengatur pola makan sehari-hari. Kapan waktu tepat mengenalkan gadget pada anak, dan cara mencegah agar anak tidak ketagihan bermain gadget,” kata Yuni kepada Radar Depok, kemarin (26/8). Politikus PDI Perjuangan ini melanjutkan, beberapa upaya yang harus dilakukan orangtua adalah memberikan batas waktu penggunaan gadget dan berselancar didunia maya melalui medsos-medsos yang ada. Cara ini, harus dilakukan kepada anak guna membangun keseimbangan dan membatasi penggunaan segala perangkat teknologi melalui sebuah kesepakatan bersama dalam keluarga. “Karena jika terlalu sering menggunakan gadget saya yakin hubungan komunikasi didalam keluarga akan renggang dan berkurang. Saya kasih contoh peraturan sederhananya, misalnya dengan membuat jadwal tetap untuk keluarga berkumpul tanpa adanya penggunaan segala perangkat teknologi,” papar Yuni. Kemudian, orangtua juga harus menjadi contoh yang baik untuk anaknya, mengajarkan anak untuk menjadi pengguna gadget dan medsos yang bertanggungjawab, memberikan gambaran sisi negatid multitasking kepada anak. Selain itu, orangtua harus menyesuaikan medsos yang akan digunakan untuk anak. “Penggunaan gadget harus diawasi, dan akan-anak harus dikenalkan dengan permainan-permainan yang langsung melatih kemampuan verbal, fisik dan yang positif lainnya, seperti main petak umpet yang dulu menjadi primadona sebelum diambil alih gadget,” ujar Indah. Anak-anak juga harus dikenalkan dengan kegiatan positif di luar, seperti olahraga, baik renang, kursus musik dan lainnya. Sehingga, anak tidak terpaku dalam penggunaan gadget. “Mereka memiliki aktivitas lain yang positif dan dapat meningkatkan kemampuan fisik serta otak mereka,” ucap Yuni. Sementara itu, Anggota DPRD Kota Depok, Sri Utami mengatakan, harus diakui dalam 10 tahun terakhir, lingkungan sosial telah berubah seiring dengan makin terbukanya komunikasi, karena makin berkembangnya pengguna gadget. “Nilai-nilai positif dengan mudah menyebar. Namun, hal-hal negatif juga tidak dapat disaring menginstruksi sistem sosial kita,” tutur Sri Utami. Menurutnya, mulai dari keluarga, sekolah dan lingkungan sosial turut bertanggung jawab atas merebaknya kekerasan remaja dan anak. Namun, sambung Sri, sebenarnya Kota Depok sudah cukup antisipatif dengan disusunnya Perda No.15 Tahun 2013 tentang KLA dan Ketahan Keluarga. “Implememtasi Perda tersebut memang jelas lebih diintensifkan. Keluarga harus didorong untuk lebih berperan, demikian juga di sekolah,” tegasnya. Dalam evaluasi dengan BPPD, sambung politikus PKS ini, Perda tersebut masih relevan. Namun, hanya implementasinya yang perlu lebih didorong agar orang tua dan lingkungan bisa benar-benar efektif dalam menunaikan hak anak. “Penunaian hak anak di keluarga, sekolah, lingkungan perlu kembali dikokohkan. Seiring dengan derasnya nilai-nilai yang mendegradasi kemampuan lembaga-lembaga dalam menunaikan perannya dalam menegakan hak-hak anak,” katanya. Untuk itu, pemerintah perlu lebih berani dalam mengambil kebijakan yang berpihak pada kepentingan anak. Hal ini, mau tidak mau berimbas dengan kebijakan penganggaran. Kata Sri Utami, jika untuk gender mainstreming pemerintah punya kebijakan gender budgeting, seharusnya untuk anak pun demikian. “Misal fasilitas lingkungan ramah anak itu penting. Lihat lingkungan pemukiman kita padat anak-anak tidak bisa bermain dengan nyaman,” ucap Sri Utami. (cky)  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X