Senin, 22 Desember 2025

Bus Maut Disimpan di Sekolah, Karyawan Catur Depok Trauma

- Rabu, 12 September 2018 | 11:23 WIB
AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
DIDUGA MENJADI PUL BUS : Bus terparkir di area lahan SMK Pariwisata Global Indonesia di Jalan Kavling DPR, RT 03/04, Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari, Selasa (11/9) malam. Tempat tersebut diduga menjadi lokasi pul bus pariwisata Jakarta Wisata Transport yang mengalami kecelakaan di Cikidang, Kabupaten Sukabumi. DEPOK – Ada fakta baru terkait bus maut yang mengalami kecelakaan di tanjakan Letter S, Kecamatan Cikidang, Sukabumi. Ternyata kemarin, PO Bus Jakarta Wisata Transport menyimpannya di SMK Pariwisata Global Indonesia, Jalan Kavling DPR RT3/4, Kelurahan Serua, Kecamatan Bojongsari, Depok. Parahnya lagi, bus tersebut pernah disita bank Syariah. Pantauan Radar Depok dilokasi, keberadaan bus yang berada di SMK Pariwisata Global Indonesia terlihat sepi. Sebanyak tujuh bus, yang terdiri tiga bus kecil dan empat bus besar, tampak terparkir rapih dilingkungan sekolah tersebut. Salah satu penjaga sekolah, Asep Hendi mengatakan, tidak mengetahui pasti tentang prihal tentang bus, yang terparkir didalam maupun PO Bus Jakarta Wisata Transport. Dia hanya bertugas menjaga sekolah dan keberadaan bus tersebut sudah terparkir cukup lama. “Saya baru satu bulan bekerja sehingga tidak mengetahui secara pasti,” ujar Asep kepada Harian Radar Depok, kemarin. Asep memastikan, keberadaan ketujuh bus tersebut tidak dapat dioperasikan. Karena mengalami gangguan mesin dan kelayakan jalan. Bus tersebut merupakan bus titipan dan pemilik bus menyewa lahan sekolah, untuk dijadikan tempat penyimpanan bus. Asep tidak memungkiri, ada beberapa bus yang menjadikan sekolah tersebut sebagai transit bus sementara, apabila ada yang ingin menyewa atau menggunakan jasa bus. Hal itu dikarenakan, kantor pengelola bus berada didekat pintu gerbang sekolah SMK Pariwisata Global Indonesia. “Namun sudah beberapa hari kantor yang berada disebalah belum buka,” terang Asep. Tidak puas dengan pernyataan penjaga sekolah, Radar Depok mencoba meminta keterangan pengurus lingkungan setempat. Ketua RT3/4 Kelurahan Serua, Marjuki Komeng mengatakan, melihat dari data lingkungan, PO Bus Jakarta Wisata Transport tidak tercatat dalam buku lingkungan. Kalaupun memang ada, PO bus tersebut tidak memiliki izin lingkungan. “Setahu saya sekolah tersebut hanya dijadikan transit bus sementara,” ucap Marjuki. Terkait keberadaan bus di dalam sekolah tersebut, lanjut pria yang kerap disapa Komeng, pernah dipanggil untuk datang kesekolah yang sudah berdiri sejak 2008. Pada 2017, terjadi penyitaan bus dari salah satu bank Syariah. Saat itu bus tersebut statusnya dalam pengawasan bank. Komeng mengatakan, setelah penyitaan bus dia tidak mengetahui kembali perkembangan kelanjutan kasus bus tersebut. Sambil mengingat, lingkungannya pernah menyewa bus tersebut untuk keperluan masyarakat. Untuk harga sewa, saat itu satu bus pariwisata seharga Rp2,5 juta. Namun, setelah melihat pemberitaan dimedia elektronik dan cetak, dirinya kaget lantaran bus tersebut telah melewati batas uji kelayakan. “Saya sempat kaget kalau peristiwa di Sukabumi ternyata menyimpan busnya dilingkungan kami,” tutup Marjuki. Terpisah, Reza salah satu karyawan Catur Putra Jaya Cabang Depok yang turut serta dalam rombongan tersebut masih syok dan trauma. Betapa tidak, salah satu korban luka kecelakaan maut tersebut bernama Syarifudin merupakan teman sekaligus coleganya di Dealer Catur Putra Jaya di Jalan Raya Sawangan, Keluarahan/Kecamatan Pancoranmas. "Ya Allah, saya masih trauma pak dan syok. Saya ngga berani melihat ke lokasi bis. Alhamdulilah temen saya selamat, namun mengalami luka cukup parah," tutur Reza. Syarifudin yang merupakan kepala bengkel di Dealer Catur Putra Jaya Jalan Raya Sawangan itu mengalami luka di lutut dan pendaraahan di paru-paru. Bapak 1 anak itu, saat ini dirawat di RS Siloam Bogor. Selain Syarifudin, Kepala Bengkel Dealer Satelit Bogor yang tidak diketahui namanya mengalami patah tulang dan masih di rawat di RS terpisah. Kemudian Reza juga menjalin komunikasi dengan dua korban selamat lainnya yaitu Rahmat dan Andi. "Alhamdulilah Rahmat dan Andi juga selamat. Tadi pagi saya sudah WA an dengan Andi. Meski sedang terluka VIC Dealer Satelit Bogor itu sudah bisa bales WA saya dan bilang kondisinya sudah mendingan," tutur Reza. Sebelum kejadian, saat berkumpul dititik kumpul yakni Lido. Reza sudah menaruh curiga karena bis keempat beda dengan 3 bis lainnya. 3 bis menggunakan Grand White sementara 1 bis lagi dari bis Jakarta. Ke 4 bis berangkat dari titik yang berbeda dan kumpul di Lido. Saat di Lido bis Jakarta itu sudah mengalami rusak. "Kita berangkat per kantor cabang dan ngumpulnya di Lido. Nah pas di Lido itu kita udah siap mau berangkat menuju Cikidang, tapi bis Jakarta ngga berangkat, ngga taunya memang pas di Lido itu bis nya udah rusak. Katanya ada yang bocor," ungkapnya. "Makanya temenku yang tadinya ada yang di bis Bogor trus disuruh pindah. Alhamdulilah mau, makanya dia selamat," ujarnya. Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, bis Jakarta yang terjatuh ke jurang di Sukabumi Sabtu (8/9), berasal dari pull bis di Jakarta. Bis yang mengangkut rombonga gathering Dealer Catur Putra Group itu tercatat milik PT Indonesia Indah Wisata. "Masa berlaku Kir bis itu sudah habis sejak 09 Januari 2016 lalu. Jenisnya bis kecil," kata Dadang. Seperti diketahui, sebuah bis yang membawa rombongan Catur Jaya Group terjun ke jurang sedalam 30 meter, pada Sabtu (8/9), sekitar pukul 12:00 Wib di Jalan mengarah ke Arum Jeram Cikidang Sukabumi. Akibat peristiwa tersebut 21 karyawan meninggal, 17 diantaranya luka parah.(dic/rub)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X