HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS
Sejumlah anggota Basarnas mencoba melakukan mencari korban yang tertimpa rerutuhan akibat gempa di Hotel Roa Roa, Palu, Sulawesi tengah, Minggu (30/9/2018). Korban reuntuhan tersebut belum dapat dievakuasi semua diakibatkan kesulitan tim yang tidak bisa masuk lebih jauh.
PALU – Pemprov Sulawesi Tengah (Sulteng) akhirnya menerapkan masa tanggap darurat bencana gempa bumi dan tsunami di Sulteng selama 14 hari. Status bencana tersebut telah diterapkan sejak 28 September hingga 11 Oktober 2018.
Saat ini posko tanggap darurat penanganan bencana gempa bumi dna tsunami Sulteng ditetapkan di Makorem 132/Tadulako Kota Palu. Sedangkan wilayah yang terdampak tsunami dan gempa meliputi Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong.
Tidak hanya itu, Menteri Dalam Negeri juga telah mengirimkan surat kawat agar kepala daerah setempat menetapkan masa tanggap darurat.
“Gubernur Sulteng Longki Djanggola menunjuk Korem 132/Tadulako sebagai Komandan Tanggap Darurat penanganan bencana gempa dan tsunami di Sulteng,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan persnya, kemarin (30/9).
BNPB menyebutkan, data sementara hingga Minggu (30/9) korban jiwa akibat bencana Jumat (28/9) sore itu sudah mencapai 832 orang. Rinciannya, 821 korban meninggal ditemukan di Palu, dan 11 orang meninggal di Donggala. “Untuk data sementara sudah ada 832 orang meninggal dunia,” kata Sutopo.
Jumlah tersebut lanjut Sutopo, kemungkinan masih akan terus bertambah. Karena proses pencarian korban dan evakuasinya masih berjalan. Menurutnya, pencarian masih difokuskan di Hotel Roa Roa Palu yang runtuh, Ramayana, pantai Talise, hingga perumahan Balaroa. Kemungkinan di hotel Roa Roa ada 50-an korban yang belum dievakuasi. “Evakuasi ini tidak mudah karena terkendala listrik padam, minimnya fasilitas alat berat, hingga terputusnya akses menuju lokasi,” tuturnya.
Sutopo mengatakan, korban meninggal dunia segera dimakamkan secara layak. “Jadi, hari ini banyak yang dimakamkan secara massal karena pertimbangan kesehatan," kata Sutopo
Korban jiwa yang sudah dimakamkan, telah diidentifikasi oleh pihak kepolisian. Data korban yang sudah dikebumikan tersimpan di Polda Palu. "Korban yang meninggal dimakamkan tadi setelah diidentifikasi baik melalui DVI, sidik jari dan sebagainya dan data ini ada di DVI Polda Palu," terang Sutopo.
Para korban ternyata bukan hanya warga lokal. Terdapat 71 warga negara asing (WNA) di lokasi bencana. Sutopo menyebutkan, sejumlah WNA berhasil ditemukan dan dievakuasi. Yakni, satu WN Singapura dan satu WN Belgia yang dievakuasi ke Jakarta. Kemudian, satu WN Jerman dalam kondisi aman.
Selain itu, sepuluh WNA asal Vietnam saat ini berada di posko Bandara Mutiara Palu dengan kondisi aman dan akan dievakuasi menggunakan pesawat Hercules. Ada pula 32 WN Thailand, 21 WN Tiongkok juga dalam kondisi aman.
"Artinya aman dalam kondisi selamat dan segera dievakuasi keluar dari Palu menuju Makasar menggunakan Pesawat Hercules atau pesawat kecil kemudian kita bawa ke Jakarta atau daerah yang lainnya," tutur dia.
Sementara WN Korea Selatan kondisinya belum diketahui diduga tertimbun di Hotel Roa Roa, Palu yang runtuh karena gempa. "Tiga warga negara asing asal Perancis kondisinya belum diketahui, satu warga negara asal Malaysia kondisinya belum diketahui," jelas Sutopo.
Terpisah, Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan kepada jajaran kementerian, TNI, Polri agar bertindak cepat untuk menanggulangi gempa di Sulteng. Jokowi menekankan, langkah pertama yang akan dilakukan adalah mengevakuasi para korban.
"Pertama yang paling penting saya tekankan, kepada seluruhnya agar penanganan yang dilakukan pertama adalah berkaitan dengan evakuasi," tegas Jokowi dalam kunjungannya di Palu, Minggu (30/9).
Hingga saat ini korban meninggal dunia berjumlah 610. Jumlah itu bisa saja bertambah karena ada beberapa desa di sejumlah kabupaten yang masih tersisolir dan belum teridentifikasi. "Karena alat berat belum ada, juga belum bisa dilaksanakan evakuasi. Besok pagi Insya Allah pak Menteri PU sudah mengerahkan alat berat dari Mamuju, Gorontalo, menuju ke sini. Besok pagi evakuasi yang kita perkirakan ada korban," sebut mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Hal lain yang dianggap genting setelah evakuasi adalah keterbatasan bahan bakar. Sejumlah SPBU di kota Palu sebelumnya disesaki warga. Mereka berdesak-desakan hingga berebutan untuk melakukan pengisian. "Kita melihat di lapangan SPBU penuh masyarakat ingin mendapatkan BBM. Masalahnya karena menuju ke sini banyak, jembatan runtuh dan lain-lain. Saya perintahkan Menteri ESDM dan BUMN untuk membawa BBM dengan pesawat entah dari Makassar, Balikpapan atau Jawa. Pesawat khusus BBM khusus besok urusan BBM sudah bisa kita selesiakan," janjinya.
Selanjutnya berkaitan dengan lisrik. Dia menyebut tiga kabupaten yang terdampak gempa memiliki tujuh gardu listrik. Namun yang berfungsi hanya dua. Lima diantaranya masih bermasalah sehingga perlu penangan khusus. "Saya sudah telepon Menteri ESDM, ini (pasokan listrik) diselesiakan dengan gardu mobile.Dikirim dari Jawa menuju Palu, semoga cepat diselesaikan berkaitan dengan listrik," imbuh mantan Walikota Solo itu.
Khusus kebutuhan logistik berupa makanan dan air, Jokowi juga berkeinginan agar jajarannya mampu memberikan percepatan penanganan. Di Palu, nyaris sebagian besar kawasan perbelanjaan, seperti pasar, toko-toko modern belum beroperasi.
"Sehingga masyarakat ingin membeli minuman yang jualan belum ada. Kita harapkan segera bisa diatasi. Kita harapkan masa darurat bisa diselsaikan secepat-cepatnya. Masuk rehabiliatasi dan rekonstruksi, baik sekolah, rumah sakit, jembatan dan lain-lain," pungkasnya. (flo/jpnn/dtc/JPC)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB