Senin, 22 Desember 2025

Rokok Memicu Kanker Mulut

- Senin, 15 Oktober 2018 | 11:48 WIB
Dr. Febrina Rahmayanti, drg., Sp.PM (K), Ketua Departemen Ilmu Penyakit Mulut FKG Universitas Indonesia

Rokok mengandung bahan berbahaya, seperti Tar, Nikotin, Karbonmonoksida, Karsinogen PAH. Zat ini yang dapat berbahaya bagi kesehatan mulut, khususnya jaringan lunak yang bisa menyebabkan kelainan berupa pra keganasan (sebelum kanker),”

DEPOK – Rokok merupakan salah satu penyumbang angka kematian tertinggi. Bukan hanya jantung dan paru-paru yang terkena dampak negatif akibat merokok. Kesehatan mulut pun juga suatu hal terdampak buruk dari rokok. Hal itu diungkapkan Ketua Departemen Ilmu Penyakit Mulut, Fakultas Kesehatan Gigi Universitas Indonesia, Dr. Febrina Rahmayanti, drg., Sp.PM (K). Ia menilai, zat-zat berbahaya yang terkandung dalam rokok dapat merusak kesehatan gigi dan mulut. Serta dapat memicu terjadinya kanker mulut. “Rokok mengandung bahan berbahaya, seperti Tar, Nikotin, Karbonmonoksida, Karsinogen PAH. Zat ini yang dapat berbahaya bagi kesehatan mulut, khususnya jaringan lunak yang bisa menyebabkan kelainan berupa pra keganasan (sebelum kanker),” kata Febrina kepada Radar Depok. Febrina menjelaskan, merokok dan menggunakan produk tembakau lain menjadi penyebab sebagian besar masalah gusi pada orang dewasa. Pasalanya, dapat meningkatkan risiko berkembangnya penyakit gusi. “Tembakau menghambat aliran darah ke gusi, sehingga membuat gusi kekurangan nutrisi, oksigen, dan rentan terserang infeksi,” jelasnya. Bau mulut dan gigi bernoda, lanjut Febrina, merupakan efek yang timbul akibat merokok. Penyakit gusi dan kerusakan indera perasa pun menjadi dampak berikutnya. Kelainan berwarna putih pada rongga mulut yang disebut Leukoplakia. Bercak ini timbul akibat reaksi mulut terhadap iritasi asap rokok. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2013. Febrina mengungkapkan, perokok aktif di Indonesia berada di usia muda sekitar 13-15 tahun. Serta kanker mulut berada dalam posisi ke enam kanker tersering diderita oleh masyarakat. “Jadi harus waspada selalu, karena salah satu faktor utama dari kanker mulut adalah merokok,” ungkapnya. Tidak hanya perokok aktif yang mengalami dampak dari asap rokok, peroko pasif jauh lebih mengenaskan. Bahkan lebih bahaya dari perokok aktif, walaupun pada kenyataannya mereka tidak menikmati enaknya asap rokok. “Dia juga akan terkena kanker paru-paru dan jantung. Risikonya meningkat hingga 20-30 persen dibanding non-perokok yang tidak terkena paparan asap,” tutur Febrina. Karena kurangnya kesadaran dari perokok aktif, imbasnya adalah masyarakat bahkan keluarga terdekat jika menebar asap rokok di lingkungan sekitar. Untuk itu, Febrina mengimbau agar perokok aktif-pasif untuk membiasakan hidup sehat. “Biasakan hidup sehat seperti menjaga pola makan, olahraga, dan kurangi mengkonsumsi rokok,” tutup Febrina. (san)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X