Senin, 22 Desember 2025

Aksi Relawan Bogor dan Depok di Palu (1) Tim Kampret dan Cebong Bersaing, Ogah Pulang Sebelum 18:00 WITA

- Selasa, 23 Oktober 2018 | 11:42 WIB
DICKY/RADARDEPOK
SANTAI : Relawan Bogor dan Depok tergabung dalam Tim Kampret saat mengunjungi Pantai Talise, Kota Palu, sebelum melakukan pemeriksaan medis, beberapa waktu lalu.

Tidak dapat dipungkiri, Relawan Bogor kerap melaksanakan aksi kemanusian disejumlah tempat di Indonesia saat musibah bencana. Kali ini, Relawan Bogor dan Depok menjalankan aksinya di Kota Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng) yang digoyang gempa bumi dan tsunami.

Laporan : Dicky Agung Prihanto, Depok

Usai bertolak dari Gedung Graha Pena Radar Bogor Group, menuju Kota Palu yang terkena gempa bumi dan tsunami. Relawan Bogor dan Depok, akhirnya menginjakan kakinya di Kota Palu, Minggu (7/10). Sebelum menjalankan aksi kemanusian dengan memberikan dan bantuan kesehatan. Relawan Bogor dan Depok, terlebih dahulu melihat dampak gempa bumi dan tsunami di Kota Palu. Mulai dari Pantai Mamboro, Pantai Talise, hingga Jembatan Kuning yang rusak dan patah akibat sapuan tsunami. Ketua Tim Relawan Bogor dan Depok, Benny Irawan mengatakan, Relawan Bogor dan Depok terdiri dari dokter, perawat, apoteker, ahli patah tulang Cimande, dan Jurnalis Radar Bogor dan Depok. Relawan terbagi dalam dua gelombang. Untuk gelombang pertama diberangkatkan pada Minggu (7/10) hingga Senin (15/10). “Gelombang pertama ditempatkan di posko yang berada disekitar Pasar Masomba, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu,” ujar Benny. Pria yang suka menggunakan kacamata hitam tersebut mengungkapkan, 16 relawan dibagi menjadi dua kelompok dengan menggunakan tiga kendaraan roda empat. Untuk menambah keseruan dan sesuai kesepakatan bersama, untuk kelompok satu diberi nama Tim Kampret dan kelompok dua Tim Cebong. Setiap harinya kedua kelompok tersebut saling bersaing, untuk mencari warga terdampak untuk mendapatkan penanganan kesehatan. Tidak jarang, lanjut Benny kedua kelompok saling bercanda melalui pesan whatssapp (WA) group, untuk saling berinteraksi dalam bertugas. Target perjuangan relawan, apabila waktu belum menunjukan pukul 18:00 Wita, Tim Relawan Bogor dan Depok enggan untuk kembali ke basecamp. Setelah sampai di basecamp, apabila salah satu tim mendapatkan sedikit warga terdampak, tim yang kalah harus bersiap mendapat ejekan dengan maksud bercanda dari tim pemenang. “Hal seperti itu menjadi bumbu penyemangat relawan dalam menjalankan misi kemanusiaan,” terang Benny. Benny menuturkan, Relawan Bogor dan Depok, yakni Tim Cebong dan Kampret tidak hanya menyebar disekitar Kota Palu. Tim bergerak dengan arah berbeda, untuk Tim Cebong menyisir pinggiran Kota Palu dan Kabupaten Donggala. Pun dengan Tim Kampret, menyisir pinggiran Kota Palu yang berbatasan dengan Kabupaten Sigi dan wilayah Pedalaman Kabupaten Sigi yang terdampak. Teriknya cuaca matahari tidak menyurutkan semangat Tim Kampret dan Cebong, dalam membantu masyarakat terdampak bencana. Walaupun terkadang kedua tim tersebut harus menepi disela membantu masyarakat, sambil sesekali beristirahat untuk makan dan menjalankan ibadah. “Jangan sampai karena gigih ingin membantu masyarakat terdampak kedua tim luput akan kebutuhan dan kewajibannya,” ucap Benny.(bersambung)  

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X