JAWA POS FOR RADAR DEPOK
EVAKUASI JENAZAH: Petugas Basarnas dibantu TNI dan Polri saat mengevakuasi sejumlah jenazah korban pesawat Lion Air JT-610, di kawasan perairan Tanjung Karawang, kemarin (30/10). Hingga saat ini petugas masih terus berusaha mengidentifikasi jenazah para korban. DEPOK - Niken tampak sedih dan tak kuasa menahan tangis ketika mendengar kabar jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang pada Senin (29/10) pagi. Adik ipar Niken, Mahheru (46) merupakan salah satu penumpang Lion Air pada saat itu. Mahheru bekerja di Kementerian Agraria bagian Tata Usaha Pangkal Pinang. Seminggu yang lalu Mahheru pulang ke Jakarta karena ada tugas di Jakarta sekalian temu kangen dengan istrinya, Sri Subhi dan dua anak perempuannya, Nabila Azzahra dan Sofie. “Seminggu yang lalu itu ia (Mahheru) ke Jakarta ada kerjaan kan sembari temu kangen sama anak-anak dan istrinya. Lama kok seminggu di sini,” ucap Niken saat ditemui di kediamannya Mahheru, Jalan Perintis, Kalimulya, Depok, Selasa (30/10). Niken mengatakan tahu kabar musibah yang dialami adik iparnya tersebut pada Senin pagi diinfokan oleh teman sekantornya yang kebetulan sama-sama bekerja di Kementerian Agraria.      Awalnya, Niken tak percaya musibah tersebut menimpa adik iparnya. Kemudian, ia langsung berkemas ke rumah Mahheru dan memastikan langsung pada istrinya Mahheru. “Saya langsung berkemas ke sini (rumah Mahheru) saya pastikan langsung dan saat saya tanyakan istrinya hanya nangis memeluk saya tak menjawab pertanyaan saya,” ucap Niken sambil nangis terisak-isak. Niken mengatakan istrinya Mahheru sampai saat ini masih percaya keajaiban selalu datang pada suaminya tersebut. “Saat berpelukan, hanya nangis terus dia bilang ke saya ‘kenapa mesti ke keluarga saya ya Allah terjadi musibah ini’ itu yang selalu diucapkannya mba,” ucap Niken. Kemudian, karena istri Mahheru masih syok, Niken pun menjemput dua keponakannya tersebut. “Saya jemput ponakan saya karena kata ibunya mereka (istri Mahheru), dua anaknya tersebut akan dibawa ke Rumah Sakit Polri,” ucap Niken Kemudian istri dan dua putrinya pun langsung ke Rumah Sakit Polri mengharapkan Mahheru dapat terevakuasi. “Ya tadi dibawa ke Rumah Sakit Polri juga rambut anaknya, gosok gigi dan administrasi lainnya,” ucap Niken. Sampai saat ini, keluarga belum mengetahui kabar terbaru mengenai kondisi adik iparnya tersebut. Keluarga, kerabat, dab lainnya pun terlihat di halaman rumah Mahheru berkumpul berharap kepulangan Mahheru ke rumah. “Allah pasti kasih yang terbaik buat Heru mukjizat Allah kita tidak ada yang tahu kan, kami masih berharap Mahheru selamat walaupun kemungkinan tersebut kecil,” ucap Niken. Niken mengatakan banyak hal yang tidak dapat dilupakan dari sosok Mahheru yang santun dan perhatian pada orang-orang sekelilingnya. Ia bercerita, saat dirinya melahirkan Mahheru menemaninya hingga pagi hari bersama suami Niken. “Dia bela-belain ya Allah nungguin saya melahirkan berdua-duaan sama suami saya, hal itu yang gak akan saya lupakan sosoknya perhatian,” ucap Niken mengeluarkan air mata. Niken berharap adik iparnya itu bisa ditemukan dan selamat dari jatuhnya pesawat. “Saya bersama keluarga berdoa mudah-mudahan adik ipar saya selamat. Kalau pun tidak, berharapnya jazadnya dapat terevakuasi dan ditemukan,” tutur Niken.(irw)