Senin, 22 Desember 2025

Satu Jenazah Korban Lion Air JT 610 Teridentifikasi

- Kamis, 1 November 2018 | 12:27 WIB
MIFTAHUL HAYAT/JAWA POS
Petugas membawa peti jenazah korban kecelakaan Lion Air JT 610 bernama Jannatun Cintya Dewi kepada pihak keluarga di RS. Polri, Jakarta, Rabu (31/10). JAKARTA – Jenazah Jannatun Cintya Dewi langsung diserahkan ke pihak keluarga. Bambang, ayah korban pesawat Lion Air JT-610 itu yang menerima langsung di Rumah Sakit Polri Jakarta, Rabu (31/10). Penyerahan penuh suasana haru itu berlangsung di depan Instalasi Forensik Kompleks RS Polri sesaat setelah pengumuman jenazah Jannatun berhasil diidentifikasi. Disaksikan oleh Kepala RS Polri Kombes Pol Musyafak, pihak Lion Air lah yang melakukan penyerahan jenazah secara simbolik tersebut. "Pada kesempatan ini saya atas nama Lion Air Group kami ucapkan duka cita sedalam-dalamnya kami komitmen akan bantu seluruh proses perjalanan jenazah yang insyaallah akan dibawa ke Sidoarjo. Oleh karena itu dengan ini kami izin menyerahkan surat menyurat menyangkut wafatnya almarhumah," kata Direktur Operasional Lion Air Group Wahyu saat menyerahkan jenazah itu. Bambang pun lantas menerima surat kematian putrinya dengan tangisan. Suaranya seakan habis untuk melontarkan bahkan satu kata. Sementara itu, Musyafak mengatakan bahwa jenazah Jannatun akan dikirim ke Bandara Soekaro Hatta malam ini dan diterbangkan ke Sidoarjo besok. "Demikian penyerahan ini dan rencananya nanti atau besok pagi jam 5 akan diterbangkan ke Sidoarjo dan jam 2 di antar ke bandara," ungkapnya. Sebelumnya, Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri berhasil mengidentifikasi sidik jari salah satu korban pesawat Lion Air JT 610. Korban merupakan seorang pelajar warga Sidoarjo, Jawa Timur bernama Jannatun Cintya Dewi. Berhasil diidentifikasinya Janatun lantaran tubuhnya sedikit lebih baik ketimbang yang lain. Dikatakan Hudi, semula pihaknya menemukan bagian tangan jenazah dengan lima jari yang masih lebgkap hingga ke bagian tubuh dada sampai ke perut. Timnya langsung mengambil sidik jari dari bagian tubuh yang ditemukan itu. Untung saja kondisi sidik jari bagian telunjuk terbilang masih cukup baik hingga akhirnya keluar data kependudukan bernama Jannatun. Pihaknya langsung membandingkan data-data yang diserahkan keluarga korban di posmortem. Ditemukan bahwa Janatun senang memakai cincin emas di jari tengah tangan kanannya. Hal tersebut pun sesuai dengan bagian tangan dari jenazah yang diidentifikasi timnya. Sekadar informasi, Jannatun merupakan pegawai ESDM. Dia lulusan teknik kimia ITS Surabaya. Kepala Pusat Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Brigjen Pol Hudi Suryanto menjelaskan, jenazah Jannatun terbilang mudah diidentifikasi karena bagian tubuhnya yang ditemukan cukup lengkap. "Kami memiliki peralatan yang langsung terhubung dengan data tunggal E-KTP, kami coba ambil sidik jarinya," kata dia. Selain sidik jari, data lainnya yang membuat jenazah Jannatun berhasil diidentifikasi adalah adanya data ante mortem yang diserahkan keluarga. "Kami juga memiliki data pembanding yang dikumpulkan pihak keluarga yaitu ante mortem kami perbandingkan. Kami sudah tunjukan ke keluarga dan mereka bilang itu adalah keluarga saya, putri saya, anak saya," kata dia. (dna/JPC/kcm)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X