Zaimul Haq, M.Ag, Anggota JQH NU Depok
Oleh: Ust. Zaimul Haq, M.Ag
Assalamualaikum, wr, wb..
Akhir-akhir ini dengan semakin gencarnya dunia teknologi, di tambah dengan semakin menjamurnya media sosial (medsos), menjadikan hampir semua orang tidak bisa lepas lagi dengan jeratannya.
Terlepas dari dampak positif maupun negatif, sebagian dari kita atau bahkan diri kita sendiri merasa lebih puas dan bangga bila bila amalan yang berkaitan dengan ibadah dipublikasikan lewat dunia maya, bahkan yang lebih miris lagi saat banyak yang me-like dan memuji-muji amalan tersebut. Padahal sejatinya, amalan tersebut hanya untuk Allah, bukan untuk mendapatkan pujian dari manusia.
Oleh karenanya, jauh-jauh hari Rasulullah shalallahu alaihi wa salam sudah mengingatkan akan bahaya tersebut melalui sabdanya:
Barang siapa yang memperdengarkan (amalnya) maka Allah akan memperdengarkannya, dan barang siapa yang pamer (amalnya) maka Allah akan pamer dengan orang tersebut. (Bukhori)
Pelajaran yang terdapat di dalam hadits: Orang yang beramal dan memperdengarkan amalnya kepada orang lain maka dia termasuk orang yang memamerkan amalnya kepada orang lain. Jika begitu maka tidak ada keikhlasan dalam beramal bagi orang yang suka memperdengarkan amalnya. Orang yang suka pamer nanti Allah akan pamer terhadap orang tersebut bahwa Allah maha kaya dan tidak membutuhkan amal dari orang tersebut.
Selanjutnya, sebenarnya hadits ini sangat simple dan praktis namun sulit dilakukan. Seorang manusia yang beramal harus memurnikan niatnya karena Allah dan tidak boleh menceritakan amalnya tersebut. Penceritaan terhadap amal seseorang berarti manusia tersebut tidak ikhlas dengan amalnya. Sebenarnya jika seseorang itu imannya kuat, dan didorong ilmu yang cukup maka ia akan menjadi orang ikhlas dalam beramal dan untuk memperkuat iman itu harus dilakukan secara integral dan kaffah.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran: yaitu, Yakni dengan mengerjakan amal yang semata-mata hanya karena Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Demikianlah syarat utama dari amal yang diterima oleh-Nya, yaitu harus ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan syariat yang telah dijelaskan oleh Rasulullah Saw.
Katakanlah (wahai Muhammad): "Sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahawa Tuhan kamu hanyalah Tuhan Yang Satu; Oleh itu, sesiapa yang percaya dan berharap akan pertemuan dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal yang soleh dan janganlah ia mempersekutukan sesiapapun dalam ibadatnya kepada Tuhannya". [Surat Al-Kahfi 110]
Sifat orang munafik diantaranya, tiada ikhlas bagi mereka, dan amal mereka bukan karena Allah, melainkan hanya ingin disaksikan oleh manusia untuk melindungi diri mereka dari manusia; mereka melakukannya hanya dibuat-buat. Karena itu, mereka sering sekali meninggalkan salat yang sebagian besarnya tidak kelihatan di mata umum, seperti salat Isya di hari yang gelap, dan salat Subuh di saat pagi masih gelap.
Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk salat, mereka berdiri dengan m alas. Mereka bermaksud riya (dengan salat) di hadapan manusia.[An Nisa:48]
Meskipun demikian, bukan berarti seluruh amalan diharamkan untuk dipamerkan, ada amalan tertentu yang dibolehkan oleh Islam untuk dipamerkan demi untuk menambah semangat orang lain untuk melakukan hal yang sama, semisal membaca sholawat kepada Nabi Muhammad. Demikianlah Islam begitu detail mengatur kehidupan umatnya demi semata untuk meraih kebahagiaan di dunia hingga akhirat... Aamiin.
Wassalamualaikum, wr, wb.. (*)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB