Achmad Solechan, Plt Ketua PCNU Kota Depok
Oleh: Ust. Achmad Solechan
(Plt Ketua PCNU Kota Depok)
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah di antara makhluk ciptaan yang lain seperti tumbuhan, hewan dan benda-benda lainnya. Manusia adalah makhluk pilihan yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Sebagaimana dalam QS Al Isra’ ayat 70 “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.
Allah sendiri yang menyampaikan bahwa manusia adalah makhluk yang dimuliakan. Allah mencipta banyak binatang dan tumbuhan dengan segala macam varian dan jenisnya, mencipta para malaikat dan iblis, namun manusialah yang terpilih oleh Allah sebagai makhluk istimewa itu. Manusialah yang tercipta paling sempurna dengan anugerah akal pikiran dan nafsu yang membedakan dengan makhluk yang lain. Tumbuhan yang hanya nerima dan tak bisa menyampaikan komunikasi sementara binatang yang hanya bisa berekspresi dengan segala keterbatasannya.
Para Malaikat dicipta tanpa nafsu dan bertugas hanya menyembah yang tak pernah membangkang perintah Allah. Sedangkan Iblis adalah makhluk Allah yang sudah beriktikad untuk melawan dan mengajak pengingkaran kepada sang pencipta. Manusia berada ditengah-tengahnya, Ia bukan malaikat yang selalu benar dan bukan pula iblis yang selalu salah. Sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW “Manusia tempat salah dan lupa”.
Sebagai makhluk terpillih yang dimuliakan Allah atas segala keistimewaannya itu, memiliki tugas semata untk beribadah kepada Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam Q.S. Az-Zariyat ayat 56 dijelaskan bahwa “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”. Di sini dijelaskan bahwa keberadaan dan kelahiran manusia di muka bumi ini semata untuk mengabdi kepada pencipta, yakni Allah SWT.
Dalam bahasa sederhana, manusia ini sejatinya berstatus sebagai hamba yang mengabdi kepada tuannya. Mengabdi berarti menghambakan diri dan membaktikan. Sebagai makhluk yang diciptakan, ia tiada kuasa apa-apa kecuali atas izin dan kekuatan dari sang pencipta. Kesadaran ini penting sekali dimiliki untuk mengerti apa dan seperti apa sesungguhnya makhluk manusia itu.
Karenanya manusia berkewajiban menjaga anugerah Allah yang luar biasa ini untuk meningkatkan kualitas pengabdiannya kepada sang pencipta. Akal fikiran dioptimalkan untuk meningkatkan peradaban zaman dan kualitas kehidupan. Nafsu dijaga untuk selalu selaras dengan tuntutan dan ajaran Allah SWT.
Atas karunia nafsu, manusia sering terlena dan terbuai dengan segala kelebihan dan prestasi yang dimilikinya. Manusia acapkali lupa bahwa sejatinya segala kelebihan, prestasi, dan beragam kehebatan yang dimiliki adalah semata milik Allah SWT. Bahwa atas anugerah Allah lah semua itu dimiliki. Ketika kesadaran kehambaan ini menghilang, maka pelan dan pasti manusia beralih menjadi pribadi yang sombong, angkuh, dan mau menang sendiri. Sedangkan sombong itu adalah sifat dari sang khalik. Ketika segenap keunggulan dan keistimewaan tersebut dicabut oleh Allah maka manusia tiada kuasa sedikitpun untuk mempertahankannya.
Dengan menyadari kemanusiaan kita, insyaallah kita akan menjadi pribadi yang saleh, berimbang, lemah lembut dan berkasih sayang satu dengan yang lain. Dengan menjadi manusia, maka kacamatanya berdasarkan kacamata kemanusaiaan. Manusia yang mengerti manusia dan memanusiakan manusia. (*)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB