AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK HARGA NAIK : Pedagang menata dagangan cabai rawit merah di Pasar Agung, Jalan Proklamasi Raya, Kecamatan Sukmajata, Kamis (20/12). Beberapa harga bahan pokok seperti cabai tersebut naik dari harga Rp33.000/kg menjadi Rp40.000/kg.DEPOK - Saban hari-hari besar sembilan bahan pokok (Sembako) sudah tak terbendung kenaikannya. Jelang hari Natal dan Tahun Baru saat ini misalnya. Kemarin, disejumlah pasar tradisional di Kota Depoksembako terkerek naik yang signifikan. Bumbu dapur, ayam potong dan cabai yang paling kentara naiknya.
Patauan Harian Radar Depok di Pasar Tugu, Cimanggis daging ayam potong naik sebesar Rp3 ribu rupiah per ekornya. Pedagang ayam di Pasar Tugu, Sunarmi mengatakan, sudah dua minggu belakangan harga ayam naik dari semula Rp42 ribu, kini sudah berkisar di harga Rp45 ribu per ekor. “Sudah dua minggu ini naik tiga ribu. Mungkin karena menjelang Natal dan Tahun Baru,” kata Sunarmi.
Sama halnya dengan daging ayam, ikan mas pun mengalami kenaikan di bulan Desember ini. Bahkan, kenaikannya cukup pesat, sampai Rp5 ribu per-kilogramnya.
Seperti yang dikatakan Abdan, pedagang ikan mas di Pasar Tugu. Menurutnya, saat ini harga ikan mas di kios milikya berada di harga Rp35.000 perkilo sedangkan ikan mujair Rp34.000 per-kilogramnya. “Sebelumnya, ikan mas Rp30 ribu dan ikan mujair juga Rp31.000,” ujar Abdan.
Setali tiga uang. Kenaikan juga disusul dengan bumbu dapurnya. Amel, pedagang cabai di Pasar Tugu mengungkapkan, harga cabai juga naik Rp10 ribu perkilonya. Diikuti dengan tomat yang naik Rp4 ribu serta bawang merah yang naik Rp4 ribu perkilonya. “Cabe rawit sekarang Rp40 ribu sebelumnya masih Rp30 ribu, bawang merah sekarang Rp36 ribu sebelumnya Rp32 ribu, dan Tomat sekarang Rp14 ribu perkilonya sebelumnya masih Rp10 ribu,” ungkap Amel.
Terpisah, Yanti pedagang Sayuran di Pasar Musi, Sukmajaya menjelaskan, yang paling tinggi cabai rawit merah naik 7 ribu jadi Rp40 ribu perkilo. Tapi ada yang murah, tergantung kualitasnya. Di pasar induknya juga naikin, mau tidak mau ikut naik pedagang.
Selain cabai, kata dia bawang merah naik menjadi Rp29 ribu dari sebelumnya Rp27 ribu. Lalu cabai keriting merah juga mengalami kenaikan Rp2 ribu. Tak kalah mahal, ternyata kencur yang melesat naik hampir 100 persen, yang tadinya sekilo Rp45 ribu kini Rp90 ribu, kenaikan sudah berlangsung dari 3 bulan lalu. Namun hal ini, kata Yanti tidak mempengaruhi permintaan pembeli. Saudara dari kencur, jahe juga mengalami kenaikan Rp8 ribu menjadi Rp40 ribu perkilo. "Kenaikan tidak pengaruhi pembeli, memang sudah jalannya kalau permintaan tinggi harga juga naik," ungkapnya.
Di lokasi lain, Fauzi pedagang beras di Pasar Pucung, Cilodong mengatakan, saat ini seluruh beras medium sudah mengalami kenaikan sekitar seribu rupiah perkilonya. "Sudah naik kemarin yang medium. Nanti hari senin harga beras premium juga naik Rp2 ribu," bebernya
Beras premium adalah beras seperti cap jeruk, petruk, cap pala. Kenaikan tetap tidak mempengaruhi permintaan konsumen melainkan permintaan semakin meningkat.
Menimpali hal ini, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Depok, Kania Parwanti menyebutkan, bahan pokok di Depok masih stabil menjelang Hari Natal dan Tahun Baru. Meski stabil ada cabai merah naik sekitar Rp3.500 perkilogram, menjadi Rp36.000 perkilogram. "Ini berdasarkan harga keseluruhan di Portal Informasi Harga Pangan Priangan," jelas Kania.
Perihal kenaikan harga pokok, kata dia, memang berpatokan dengan harga di portal tersebut karena sudah resmi. "Harga bahan pokok lainya stabil. Ada kenaikan tidak terlalu signifikan. Masih stabil," katanya.
Lebih lanjut kata dia, untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru 2019 Disdagin mengupayakan harga tetap maksimal dan stabil. Kania mengatakan, ada lima kecamatan yaitu, Kecamatan Cilodong, Kecamatan Pancoranmas, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Cipayung, Kecamatan Cilodong, dan Kecamatan Tapos digelar pasar murah.
Tidak hanya itu saja, Disdagin Depok pun akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di pasar tradisional dan moderen. Kania menjelaskan, pada kegiatan pasar murah tersebut terdapat enam bahan kebutuhan pokok yang dijual di bawah harga pasar.
Diantaranya, beras premium 5kg Rp55.000, beras medium 5kg Rp45.000, minyak goreng 1 liter Rp12.000, gula pasir 1 kg Rp11.000 telor ayam broiler 1 kg Rp18.000, dan tepung terigu 1 kg Rp7.500. “Selain itu, komoditi lain yang dijual adalah telur 250 kg dan beras. Setiap harga bahan pokok yang ditawarkan lebih murah dari harga pasaran”, ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Investasi dan Bina Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Depok, Anwar Syaifuddin menuturkan, kegiatan pasar murah tersebut tidak hanya bagi warga prasejahtera. Tetapi juga terbuka untuk masyarakat umum.
“Pasar murah ini pihak Disdagin Depok bersama BI berupaya, untuk selalu menjaga stabilisasi harga sembako khususnya di Kota Depok,” ujarnya.
Dia menambahkan, lewat kegiatan pasar murah tersebut selain sebagai upaya pemerintah untuk menekan laju inflasi, tetapi juga dapat membantu masyarakat."Warga yang kurang mampu dapat memperoleh sembako murah di kegiatan pasar murah itu," ucapnya.(cr2/dra/irw)