Senin, 22 Desember 2025

Sehat Setelah Ditangani Selama Enam Bulan

- Jumat, 1 Maret 2019 | 10:58 WIB
INDRA SIREGAR / RADAR DEPOK
KEJAR TUMBUH KEMBANG : Darin sudah lepas dari belenggu gizi buruk, tubuhnya kini sudah gemuk   Perjuangan Darin Nahda Terlepas dari Gizi Buruk Gizi buruk atau mal nutrisi memang menjadi momok di Kota Depok. Sebagian besar orang akan menutupi kabar atau temuan terkait gizi buruk. Namun, tidak dengan Unit Pelayanan Fungsional (UPF) Puskesmas Tugu yang mampu merawat seorang balita suspek gizi buruk hingga sembuh dan tumbuh normal.   LAPORAN : INDRA ABERTNEGO SIREGAR   Darin Nahda gadis mungil berusia tiga tahun pada Januari 2018 lalu. Ramainya kegiatan penimbangan bulanan di Posyandu RW7 Kelurahan Tugu, Cimanggis terhenti ketika Darin menimbang badannya. Kader yang ada sontak terdiam ketika melihat berat Darin. Kader yang mengetahui langsung melaporkan temuan tersebut ke UPF Puskesmas Tugu, untuk dilakukan penangan medis untuk Darin.   “ Waktu itu, kader Posyandu RW 07 melihat berat badan Darin berada di garis merah table berat badan dibawah 10 kilogram (Kg), dan tinggi bayi tidak sesuai dengan berat,” ujar Kepala UPF Puskesmas Tugu, dr Eka Kurniati yang sedang duduk di kursi tunggu Puskesmas Tugu.   Setelah dicek tim medis Puskesmas Tugu, Darin dinyatakan positif gizi buruk dan harus melakukan berobat jalan seminggu sekali ke Puskesmas Tugu. Disini kendalanya. Orang tua Darin merasa keberatan, harus melakukan konsultasi dan berobat jalan seminggu sekali ke puskesmas. Karena sibuk sebagai penjual ayam potong. “Orang tua Darin jualan ayam potong dari subuh hingga siang jadi susah bagi waktunya,” tutur dr. Eka   Meski demikian, berkat usaha dari kader Posyandu RW7 dan Petugas Gizi UPF Puskesmas Tugu dalam membujuk orang tua Darin. Akhirnya balita mungil tersebut bisa dibawa ke puskesmas seminggu sekali.   “ Akhirnya setelah kita berikan pemahaman, orangtuanya mau ngajak anaknya ke sini,” lanjut dokter berparas cantik tersebut.   Dari pemeriksaan yang dilakukan, Darin diduga mengalami gizi buruk akibat kekurangan asupan nutrisi, serta kekurang pahamnya orang tuan terhadap makanan yang bergizi dan seimbang untuk balita. “Gizi Buruk Darin itu karena kurang asupan gizi,” ucapnya.   Setelah diketahui penyebab gizi buruk pada Darin. Puskesmas Tugu lalu memberikan penanganan kepada Darin, berupa pemantauan pertumbuhan berat badan dan tinggi badan setiap bulan, pemeriksaan serta konseling gizi di puskesmas. Selain itu, kader Posyandu juga membantu dalam memantau perkembangan Darin setiap bulan ketika melakukan penimbangan atau melakukan kunjungan langsung ke rumah.   “ Semua tindakan tersebut kami lakukan selama enam bulan,” bebernya.   Selain itu, pihaknya juga memberikan makanan tambahan untuk Darin berupa biskuit dan susu untuk menambah gizi dan memaksimalkan pertumbuhan balita tersebut. Tak lupa, orangtua darin juga diberikan edukasi cara mengolah makanan yang baik untuk anaknya.   “ Susu dan biskuit kita berikan selama tiga bulan untuk Darin,” tambahnya.   Saat ini Darin sudah dinyatakan sehat dan terbebas dari jeratan Gizi Buruk. Bahkan balita jelita tersebut mendapatkan reward sebagai balita kejar tumbuh kembang tahun 2018 oleh Pemerintah Kota Depok.   “Alhamduliah Darin sudah sehat, dan orangtuanya masih suka konsultasi sebulan sekali ke sini,” pungkasnya. (*)    

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X