MENINJAU PASOKAN LISTRIK : Menteri ESDM Ignasius Jonan (kedua kiri) didampingi jajaran direksi PT PLN (Persero) meninjau P2B Jawa Bali di Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Jumat (12/4). Foto: AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK-Perusahaan Listrik Negara (PLN), pastikan saat Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April mendatang pasokan listrik aman. Hanya saja, di Sulawesi Utara, Gorontalo, Sumatera Utara, dan Aceh, yang cadangan listriknya di bawah 30 persen. Penegasan tersebut dilontarkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, ketika menyambangi Pusat Pengatur Beban (P2B) Jawa Bali milik PT PLN (Persero) di Kelurahan Gandul, Cinere kemarin.
"Saya lihat kesiapannya, termasuk kapasitas dan layanan mestinya tidak ada banyak gangguan. Ini juga sampai ke proses perhitungan pesta demokrasi selesai," kata Menteri ESDM, Ignasius Jonan kepada Harian Radar Depok, Jumat (12/4).
Jonan mengaku, puas dan cukup lega. Dia berpesan, agar PLN tetap berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Khususnya di daerah-daerah terpencil, agar tidak terjadi gangguan, terutama saat pencoblosan nanti.
“Saran saya sih, dicek detailnya, terutama untuk tanggal 17 April yang direncanakan serentak seluruh TPS-nya. Tolong ada pantauan sampai unit rayon kurangnya apa yang diperlukan apa,” terang Jonan.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, sistem kelistrikan hampir di seluruh kawasan Tanah Air sudah cukup dan positif. Terkecuali di Sulawesi Utara, Gorontalo, Sumatera Utara, dan Aceh, yang cadangan listriknya masih di bawah 30 persen. "Tapi itu bukan shortage, cuma kurang beberapa persen saja. Tapi kalau pesta demokrasi ini, layanannya bisa sampai ke seluruh TPS yang ada," tegas dia.
Sementara, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PT PLN, Amir Rosidin menuturkan, PLN telah menyiapkan sebanyak 30 persen pasokan cadangan listrik, dengan jumlah kekuatan yang disiagakan sebanyak 19 ribu personel dan 2.918 posko aduan.
Amir menjelaskan, jika dilihat sistem Pemilu pada 17 April nanti, beban terbesar terjadi pada siang hari yakni sekitar 15 ribu mega watt hingga 20 ribu megawatt. “Secara sistem, kita cukup, bahkan beberapa pembangkit kita padamkan sekitar 1.000 mw, karena sistem cukup,” terangnya.
Posko pusat yang ada, kata Amir, bakal memantau setiap jam terutama kondisi lapangan di luar Jawa, yakni dipantau 12 jam pagi dan sore. PLN juga telah memiliki aplikasi khusus untuk memantau ketersediaan listrik.
“Seluruhnya hampir terpenuhi, dan cadangannya di atas 30 persen. Kemudian batu bara kita setop 20 hari, seluruhnya sudah memadai kemudian gas kita siap satu kargo dengan Muara Tawang. Sistem Jawa Bali, biasanya transport 2.000 - 2.500, ini turun jadi 1.200, turun sampai 1.000 megawatt,” ujarnya.
Bahkan, PLN akan memberlakukan masa siaga hingga 24 Mei 2019 mendatang. “Nah, ini kita menyiapkan dukungan transmisi dan semua kita kaji satu per satu, sehingga diyakinkan tidak ada gangguan sama sekali saat pemilu. Kita siapkan kabel bergerak dari satu sistem, dengan cadangannya,” tandas Amir.(rub)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB