PLENO TINGKAT KOTA : Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna beserta komisioner memimpin rapat pleno terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Umum tahun 2019 tingkat Kota Depok di Hotel Bumi Wiyata, Minggu (5/5). Foto: AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK
RADARDEPOK.COM, DEPOK–Menghargai umat muslim yang ingin melaksanakan Salat Tarawih, Minggu (5/5) malam. KPU Kota Depok menunda merampungkan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilu 2019 tingkat Kota Depok, di Hotel Bumi Wiyata, Jalan Margonda Raya, Kecamatan Beji, Minggu (5/5).
Sebelum ditunda atas kesepakatan seluruh perwakilan yang hadir, setidaknya sudah ada tiga kecamatan yang telah dibacakan oleh masing-masing PPK, yakni Kecamatan Beji, Kecamatan Cinere dan Kecamatan Bojongsari.
“Sesuai dengan rencana, hari ini KPU Kota Depok dapat melaksanakan rekapitulasi tingkat kota. Kami memang sudah memulai sejak pukul 10:00 WIB, dan hari ini kami dapat tiga kecamatan,” kata Ketua KPU Kota Depok, Nana Shobarna.
Karena hari ini merupakan terakhir di bulan Sa'ban, lanjut Nana, dan malam ini juga seluruh umat muslim menyambut 1 Ramadan dan melaksanakan tarawih bersama, maka ia menawarkan ke peserta rapat, apakah ditunda atau tidak. “Akhirnya disepakati ditunda sampai esok (Senin 6/5), dua kecamatan (Limo dan Sukamajaya) yang hari ini akan dibacakan penghitungan rekapnya pun akhirnya kami tunda sampai besok,” tuturnya.
Ia mengaku selama pleno, berjalan dengan lancar. Namun, di luar lima kecamatan tadi, ada beberapa yang masih melakukan rekap di tingkat kecamatan. Pihaknya pun masih menunggu sampai KPU melakukan pleno di kecamatan yang sudah menyerahkan ke KPU. “Enam kecamatan masih on process,” paparnya.
Menurut Nana, proses penghitungan di tingkat kecamatan tidak sederhana, ada hal yang sampai harus membuka kotak, menghitung ulang surat suara. Ada beberapa yang dilakukan, karena semua clear semua, tidak ada sesuatu yang mengganjal ke semua pihak, termasuk saksi.
“Karenanya, perapihan di bawah ini, kalau sampai buka kotak dan menghitung ulang ini kan butuh waktu. Mencari kotak suaranya saja butuh waktu, belum lagi membuka satu-satu, ini harus dimaklumi oleh masyarakat bahwa proses ini luar biasa,” terang Nana.
Untuk menyerahkan hasil rekap, pihaknya sudah mendapatkan undangan di 8 Mei, sehingga di 7 Mei masih ada waktu untuk merampungkan di tingkat Kota Depok. Ia pun menyakini pleno di tingkat kota dapat rampung di tanggal yang telah ditetapkan.
“Harus rampung dan juga kami masih optimis, kalau kami dapat selesai maksimal di tanggal 7 Mei,” bebernya.
Nana berharap kepada masyarakat agar memaklumi kejadian atau kenyataannya seperti saat ini. Sebab, pihaknya ingin seluruhnya berjalan dengan baik. Ia pun mengingatkan bahwa KPU Kota Depok tidak dalam kerangka ada sesuatu, tetapi ingin melakukannya secara baik.
“Kami tetap mengedepankan integritas, kejujuran dan keadilan. Karena ada berita-berita miring, di kecamatan A belum selesai, kok KPU mulai. Kami semuanya jalan, karena kami dibatasi oleh waktu,” pungkasnya.
Sementara, Komisioner Bawaslu Kota Depok, Dede Selamet Permana mengapresiasi proses sebelum pleno ini. Artinya, pleno di tingkat Kota ini berawal dari pleno kecamatan. Ketika situasi di sana cukup kondusif, kekeluargannya terbangun dan fair, tercermin dari hasil yang juga diterima semua pihak di pleno kota.
“Terbukti tidak ada interupsi terlalu banyak soal apa yang dibacakan oleh PPK. Saya apresiasi betul kepada PPK, saksi dan pengawas kami di tingkat kecamatan dan kelurahan yang mengawal pleno di tingkat PPK sebelumnya,” kata Dede.
Namun, sambung Dede, yang menjadi catatan adalah KPU perlu menyiapkan lebih baik dalam hal-hal teknis, seperti sound system itu juga mengganggu ketika bermasalah, juga mempersiapkan dari kecamatan yang belum selesai rekap.
“Karena waktunya kan sudah mulai habis, artinya mestinya ada konsensus yang perlu dibangun bersama dengan para saksi di tingkat kecamatan untuk berkomitmen menyelesaikan rekap di tingkat kecamatan itu dengan bukan hanya cepat, tapi clear dan tidak terlalu lama juga,” ujarnya.
Pasalnya, Dede menambahkan, ada persoalan yang tidak terlalu prinsipil, tetapi dibahas berlarut-larut. Menurutnya, jika tidak terlalu prinsipil sebaiknya di-clear-kan dengan tidak terlalu lama, agar tidak melewati batas waktu. “Karena tanggal 8 Mei sudah di provinsi. Itu yang harus dikejar juga,” bebernya.
Di kesempatan yang sama, Kapolres Depok, Kombespol Didik Sugiarto menyampaikan, rangakaian mulai Agustus lalu berjalan dengan tertib damai sejuk dan kondusif. Tentunya, kata dia, hal ini tidak lepas dari kontribusi semua pihak dan semua mempunyai komitmen untuk mewujudkan ini.
“Sampai detik ini sutuasi Kota Depok aman dan kondusif,” kata Didik.
Ia mengungkapkan, ada beberapa yang masih melaksanakan rekapitulasi di tingkat kecamatan dan ada PPK yang sudah menyelesaikan rekap. Untuk itu, pihaknya dari keamanan, baik TNI dan Polri berkomitmen untuk mengawal sampai dengan selesai.
“Kami mengimbau kepada para peserta para pendukung merawat kebinekaan
persatuan dan kerukunan semua masyarakat untuk menjadi satu kesatuan NKRI. Dan meningkatkan tali silaturahmi kerukunan hidup beragama kerukunan hidup bermasyarakat sehingga terpelihara situasi yang damai
dan kondusif,” ucapnya.
Sementara, Dandim 0508/Depok, Letkol Inf Eko Syah Putera Siregar menyampaikan, Ketua KPU dan Kapolres Depok sudah menyampaikan banyak hal dan Indonesia menyatukan berbeda dalam satu Jua. Berkaitan dengan
pesta demokrasi ini, ia hanya mengimbau menyatukan untuk bangsa dan Negara ini.
Dalam kebinekaan kita tetap bersatu. Yang mana, sambung dia, sekarang
hanya mengisi membangun agar Indonesia lebih baik yang hadir benar-benar mengisi pesta Domokrasi tahun 2019 yang dulu Indonesia di awali dengan Raja-Raja dan Sultan-sultan tetapi bisa disatukan.
“Saya ingatkan mari kita merenungkan kepala sejenak untuk pera generasi kita yang akan datang. Kita lahir di indonesia tutup mata di
Indonesia harus mewarisi hal-hal yang positif untuk generasi kita,” kata Dandim.
Terakhir, Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna mengucapkan, terima kasih kepada para hadirin yang hadir pada acara Rekapitulasi/ Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Suara Pemilihan umun tahun 2019 Tngkat Kota Depok.
“Sebelum kita tundukan kepala sejenak untuk Pahlawan Demokrasi turut berduka pada saudara kita yang mendahuli kita. Atasnama Pemerintah dan Pribadi kami mengucapkan terimakasih kerja kita yang luar biasa
sebagai wasit demokrasi, sebagai1 keamanan termasuk dari pemerintah
daerah kami apresiasi,” tutur Pradi.
Unsur keterbukaan di kota Depok ini, kata Pradi sangat dijunjung tinggi, mengenai masalah input sudah diselasaikan KPU. Menurutnya, banyak PR besar sebagai kota yang berkembang untuk mengatur semua.
“Juga bagaimana mendengarkan ide-ide yang perlu kita kerjakan, seperti infrastruktur, SDM dan semua untuk kemajuan kota Depok. apapun yang kita berikan bukan menjadi catatan manusia saja. Ada pertanggungjawaban kepada Allah SWT,” ucap Pradi.(cky)
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Terkini
Minggu, 21 Desember 2025 | 20:27 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 13:41 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 07:00 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB
Jumat, 19 Desember 2025 | 06:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:26 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 18:06 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 07:00 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:30 WIB
Kamis, 18 Desember 2025 | 06:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 22:41 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 15:10 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 07:00 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
Rabu, 17 Desember 2025 | 06:00 WIB
Selasa, 16 Desember 2025 | 20:14 WIB