RADARDEPOK.COM, DEPOK – Memasuki H-7 hari raya Idul Fitri 1440 Hijriah/2019, penumpang di Terminal Bus Tipe A Jatijajar Kota Depok mengalami lonjakan hingga 80 persen. Kepala Tata Usaha Terminal Bus Jatijajar, Dodi M.S menyebutkan, sejak diresmikan pada September 2018 jumlah calon penumpang di terminal tersebut relatif sepi. Hanya sekitar 100-150 orang per hari. Tetapi di bulan Ramadan ini, sejak H-10 Lebaran jumlah calon penumpang melonjak cukup drastis hingga 800 orang calon pemudik. “Sebelum puasa sepi penumpang. Tapi sekarang alhamdulillah penumpang meningkat 80 persen,” kata Dodi M.S kepada Radar Depok, kemarin (30/5). Dodi melanjutkan, lonjakan terjadi karena seluruh bus antarkota antar provinsi (AKAP) yang sebelumnya di Terminal Depok atau di terminal bayangan, kini telah diintegrasikan secara terpadu ke Terminal Bus Jatijajar. “Mau tidak mau pemudik di Depok dan sekitarnya naik di Terminal Jatijajar,” tutur Dodi. Diketahui, saat ini armada bus yang ada di terminal Jatijajar berjumlah 358 unit. Terdiri dari 284 bus AKAP, dan 74 bus antar kota dalam provinsi (AKDP) berasal dari 54 perusahaan otobus (PO Bus). Diperkirakan puncak arus mudik di Terminal Jatijajar bakal terjadi pada H-5 Lebaran, bersamaan dengan dimulainya libur dan cuti Lebaran yang ditetapkan pemerintah. Pantauan Radar Depok di Terminal Jatijajar, tampak ratusan pemudik memenuhi area ruang tunggu. Mayoritas pemudik akan menuju wilayah di pulau Sumatera, yakni Sumatera Barat dan Lampung. “Pagi memang banyak asal Sumatera. Sore sampai malam ada yang ke Jawa tengah dan Jawa Timur,” ujar Dodi. Pemudik asal Padang Sumatera Barat, Ilyas mengaku, lebih memilih menggunakan bus sebagai sarana mudik. Karena harga tiket yang ditawarkan lebih terjangkau dibandingkan moda transportasi lainnya, terutama pesawat udara. “Kalau pesawat saya kena Rp1,5 juta sampai Rp2 juta, sedangkan bus cuma Rp600 ribu. Jauh lebih hemat walaupun perjalanan yang ditempuh akan lebih lama,” kata Ilyas kepada Radar Depok. (rub)