Senin, 22 Desember 2025

Purnawirawan Dihabisi Tukang Kebun

- Selasa, 2 Juli 2019 | 10:14 WIB
BERSIMBAH DARAH : Paul Alexander saat menjelasakan kronologi kematian ayahnya Purnawirawan Reinhardt Parerungan, di Jalan Artayasa no8 RT3/5, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Senin (1/7). Foto : ARNET/RADARDEPOK RADARDEPOK.COM, DEPOK-Berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun kerja di rumah Purnawirawan Reinhardt Parerungan, tidak membuat Bambang Sugiarmanto (BS) menjadi elok dan santun. Bambang malah tega menghabisi nyawa pensiunan TNI Angkatan Laut (AL) itu, dengan linggis di rumahnya Jalan Artayasa No8 RT3/5, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok. Peristiwa nahas itu bermula saat korban hanya seorang diri, karena anaknya Paul Alexander Dwiyanto harus pergi bekerja lebih awal, Sabtu (30/6) sekitar pukul 17:00 WIB menuju Hotel Mulya, Jakarta. Selang berapa lama dari kepergian anaknya, sekiranya pukul 22:30 WIB, ayah Paul tewas yang diduga anaknya menggunakan benda tumpul berupa linggis. “Dugaan saya itu, karena ayah luka dibagian belakang kepala yang sepertinya di pukul pakai benda tumpul,” jelas Paul kepada Harian Radar Depok, kemarin. Paul mengetahui ayahnya sudah tidak bernyawa saat dia pulang keesokan hari, Minggu (31/6) sekitar pukul 10:00 WIB. Dia mendapati kondisi rumahnya dalam keadaan gelap pada bagian gang masuk depan. Hingga akhirnya dia masuk dan mendapati meteran listrik dalam keadaan turun. Usai menaikan meteran, dia melihat kamar ayahnya sedikit terbuka dengan keadaan terang benderang sampai kamar mandi. “Akhirnya saya melongok ke kamar, melihat ayah sudah jatuh di depan kamar mandi. Saya peluk dan pegang tangannya sudah dingin, ini meninggalnya sudah cukup lama,” tambahnya kepada Radar Depok. Sebelum pelaku di pecat, memang sering kehilangan. Mulai dari uang hingga barang antik terbuat dari kuningan koleksi milik sang istri. Sejumlah keluarga sudah yakin kalau Bambang sebagai biang keladinya. Namun korban masih memikir positif, hingga suatu ketika korban terpaksa memecat pelaku karena desakan dari keluarga. “Kami yakin dia pelakunya, kita bilang ayah untuk segera mengeluarkan BS,” lanjut Paul. DITEMBAK : Bambang pincang setelah dilumpuhkan polisi di Sukabumi. Paul menjelaskan, kerugian yang ditaksir sekitar Rp10 juta, itu total dari 3 unit HP, dompet, laptop, dan printing digital. Tadinya, dia memikir jam tangan ayahnya ikut digondol juga. Namun ternyata ada saat dia membawa sang ayah ke RS Polri Kramat Jati, yang dalam proses otopsi. Kurun waktu dari kurang 24 jam, Senin (01/7) pukul 10:30 WIB, pelaku dapat dibekuk di kediamannya di Sukabumi, Jawa Barat. Dengan terpaksa pihak berwajib harus melumpuhkan pelaku menggunakan timah panas yang bersarang di kaki sebelah kiri. Ini lantaran pelaku berupaya melarikan diri saat disergap. “Tim Polresta Depok yang dipimpin langsung Kasat Reskrim Kompol Deddy Kurniawan melakukan penangkapan terhadap BS di tempat tinggalnya di Sukabumi,” kata Kapolresta Depok, Kombes Didik Sugiarto kepada Radar Depok. Di lokasi penangkapan, kata Didik, tim juga menemukan barang bukti hasil kejahatan pelaku yang diduga kuat milik korban, diantaranya laptop, dompet, jam tangan, dan tiga unit Hp. “Jadi tersangka BS ini diduga melakukan pencurian dengan kekerasan hingga menyebabkan korban meninggal dunia,” tegasnya. Berdasarkan pemeriksaan sementara diketahui, BS pernah jadi pembantu rumah tangga di rumah korban selama lebih dari dua tahun dan berhenti pada tahun 2017. “Sehingga pelaku sangat mengenal situasi di rumah korban. Pada malam kejadian itu korban tengah sendirian di rumah, dan anaknya sedang beraktivitas diluar rumah,” jelas Didik. Berdasarkan keterangan tim medis, korban diduga tewas akibat hantaman benda tumpul pada bagian kepala belakang. “Di TKP juga kami temukan linggis yang diduga kuat dipakai pelaku untuk melakukan pemukulan terhadap korban,” bebernya. Pemuda 26 tahun itu terpaksa dihadiahi timah panas oleh petugas tepat pada bagian kaki kiri, karena sempat berusaha melakukan perlawanan ketika dibekuk. Saat ini penyidik tengah mendalami keterangan tersangka untuk memastikan motif dibalik aksi sadis itu. “Ya tentunya ini ada tindakan yang dilakukan kami karena pelaku melakukan perlawanan,” tegas Didik. Seperti diketahui, Reinhard Parerungan (78 tahun) ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah tergeletak di kamar mandi rumahnya di Jalan Artayasa No8, RT3/5 Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok, Jawa Barat pada pada Minggu malam, 30 Juni 2019.(arn/san)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X