Senin, 22 Desember 2025

BEM UI Siap Duduki Rektorat

- Rabu, 17 Juli 2019 | 15:43 WIB
DITUNDA : Pengendara melintas di dekat mesin Secure Parking di pintu masuk Politeknik Negeri Jakarta (PNJ). Pihak Universitas Indonesia menunda uji coba karcis parkir sepeda motor sampai ada pemberitahuan kembali. Foto : AHMAD FACHRY/RADAR DEPOK RADARDEPOK.COM, DEPOK-Ini bukan ancaman, tapi teriakan mahasiwa dan masyarakat yang merasa terganggu keberadaan secure parking. Kemarin, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), bakal duduki Gedung Rektorat UI bila tuntutan membatalkan secure parking ditolak kampus. "Kami merasa ini harus dikaji ulang oleh Rektorat karena banyak dampak lalu lintas yang tidak diperhitungkan,” ujar Ketua BEM UI Manik Marganamahendra kepada Harian Radar Depok, Selasa (9/7). Dia mengaku, akan duduki Gedung Rektorat jika tuntutan membatalkan secure parking atau pengaturan parkir di kampus ditolak. Menurutnya, mahasiswa UI menilai uji coba sisten parkir baru itu pada 15-31 Juli 2019, malah menimbulkan kemacetan di beberapa akses masuk kampus. Gabungan BEM UI, lanjut Manik telah melakukan dua kali unjuk rasa menentang kebijakan secure parking di kampus UI, yakni pekan lalu dan hari ini. Pada demonstrasi yang pertama, isu yang didorong bersifat umum, yaitu mengenai kebijakan UI yang dinilai menyalahi asas pemerintahan saat mengawali pemilihan rektor baru. Kemudian, kedua saat kemacetan parah terjadi ketika hari pertama uji coba secure parking. Apalagi jika sudah memasuki masa perkuliahan mahasiswa UI. Manik menjelaskan, pagi tadi sekitar pukul 07:00 WIB ketika secure parking mulai diujicoba kepadatan kendaraan tidak bisa lagi terkontrol. Maka akhirnya sekitar pukul 08:00 WIB, secure parking di pintu akses ke UI tersebut kembali dibuka. BEM UI,  masih menunggu dokumen yang disebut Rektorat sebagai landasan untuk penerapan kebijakan secure parking. Dokumen tersebut berisi analisis dampak lalu lintasm serta perjanjian kerja sama UI dengan pengelola secure parking. Kampus UI juga memberikan alasan lain, yaitu ada perda Kota Depok. “Apakah pernah ada instruksi dari pemerintah Kota Depok? Itu semua informasi yang kami tunggu,” tegas Manik. Sementara, Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Igun Sumarno mengatakan, tidak bisa campur tangan dengan kebijakan yang dilakukan Kampus UI. UI dan pemerintah Kota Depok dianggap tidak memiliki hubungan. Padahal sejak puluhan tahun lalu warga sudah menjadikan kampus UI sebagai perlintasan. “Kalau UI kita tidak ada akses,” singkat Igun Sumarno.Kepala Kantor Humas dan KIP UI Rifelly Dewi Astuti tak mengelak, kondisi hari ini pada pintu masuk UI via Kukusan Kelurahan tidak seperti Senin (15/7). Dia menjelaskan, memang terdapat titik-titik rawan kemacetan kendaraan pada pintu masuk, seperti pintu masuk Gerbatama, pintu masuk Pondok Cina, pintu masuk Kelurahan Kukusan, dan pintu masuk Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) masih terjadi. Karena penerapan secure parking sendiri diberlakukan untuk menekan jumlah kendaraan yang masuk ke kampus UI. "Kami akan terus ujicoba penerapam secure parking hingga 30 Juli 2019 sesuai edaran yang telah dilayangkan," ujarnya. Nantinya pendapatan dari penataan sistem parkir ini, lanjut Rifelly, sesuai amanat Rektor UI akan dimanfaatkan untuk berkontribusi kembali kepada sivitas akademika dan masyarakat. Seperti pengembangan fasilitas kampus UI maupun warga di wilayah UI. "Fasilitasnya itu bisa berupa lahan parkir, peningkatan keamanan lingkungan, hingga mendanai kebutuhan masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas hidup," papar Rifelly Sejak Senin kemarin hingga Rabu 31 Juli 2019, UI akan menerapkan uji coba pelaksanaan sistem masuk dan parkir berbayar. Namun, untuk pengendara roda dua, uji coba masih belum sepenuhnya. Sebab infrastuktur belum rampung. Lain hal untuk roda empat dan lebih, sudah dikenakan karcis berbayar. "Uji coba kendaraan roda dua atau motor, pelaksanaannya dilakukan bertahap, khususnya pada jam-jam padat. Gate tidak akan diberlakukan hingga jalur pengendara khusus motor yang hanya ingin melintas BORR utara dan selatan, telah selesai," kata dia.\ Dalam masa uji coba tersebut, UI memiliki kebijakan terpisah. Untuk mobil misalnya, per kendaraan akan dikenakan tarif Rp5 ribu selama masa uji coba dan gratis bagi yang memiliki stiker. Adapun pembagian waktunya, mulai dari pukul 05:00-09:00 WIB pintu masuk tersedia di Gerbatama jalur 4 dan Felfest, pintu keluar tersedia hanya di Felfest. Sementara pukul 09:00-16:00 WIB pintu masuk tersedia di Gerbatama jalur 2 dan Felfest, pintu keluarnya di Gerbatama arah Jakarta dan Felfest. Sedangkan pukul 16:00-23:00 WIB pintu masuk Gerbatama dan Felfest, pintu keluarnya di Gerbatama arah Jakarta dan Kelapa Dua dan Felfest. Sementara uji coba bagi kendaraan roda dua, menurut Rifely, diundur untuk sementara. Ia tidak bisa memastikan sampai kapan. "Sampai diumumkan kembali," bebernya.(rub/san)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X