Minggu, 21 Desember 2025

Gojek Anggap Mitra, Driver Depok Tak Merasa

- Sabtu, 3 Agustus 2019 | 10:30 WIB
MITRA : Head Regional Corporate Affairs GOJEK Indonesia, Wildan Kesuma mmeberikan plakat dan kartu kepada salah satu driver. FOTO : Gojek Fro Radar Depok RADARDEPOK.COM, DEPOK - Perseteruan antara Gojek dan mitra belum selesai. Keduanya  masih saling mengklaim merasa paling benar. Pihak PT Gojek mengaku tidak melakukan illegal recruitment, dan sama sekali tidak membohongi mitra Gocar. Head Regional Corporate Affairs GOJEK Indonesia, Wildan Kesuma mengatakan, sebagai super-app pilihan masyarakat, Gojek terus memberikan solusi bagi semua pihak. "Menjadi nomor satu itu bukan yang paling penting bagi kami, yang lebih penting bagi GOJEK adalah bagaimana kami mencari jalan keluar dari setiap permasalahan sehari-hari yang dihadapi masyarakat. Dan mitra kami melalui inovasi teknologi, sementara pada saat yang sama menciptakan lebih banyak peluang kerja (penghasilan) dan kesejahteraan bagi lebih dari dua juta mitra driver di dalam ekosistem kami," kata Wildan kepada Radar Depok, Jumat (2/8). Pihaknya juga mengaku, menjunjung aspek hukum, termasuk aspek legalitas yang mengatur tentang kemitraan Gojek baik dengan mitra roda dua maupun empat. Posisi mitra roda empat tertuang jelas dalam perjanjian kemitraan. Sebagaimana diantaranya tertuang dalam perjanjian elektronik Pasal 1 point e yang berbunyi; Mitra adalah pihak yang melaksanakan antar-jemput barang dan/atau orang atau pesan-antar barang yang sebelumnya telah dipesan konsumen melalui Aplikasi GO-JEK. Dengan menggunakan kendaraan bermotor roda empat yang dimiliki oleh Mitra sendiri. Dia juga mengatakan, di pasal-pasal selanjutnya menjelaskan lebih detail mengenai sifat hubungan kerja sama kemitraan, ketentuan penggunaan aplikasi, dan juga aspek lainnya terkait kode etik, dan ketentuan lain yang secara umum dicantumkan dalam perjanjian kerjasama. Dengan demikian pihak Gojek mengklaim bahwa hubungan kemitraan antara Gojek dengan mitra, didasari atas perjanjian yang sah secara hukum. Terkait komunikasi dengan mitra, seluruh manajemen di Kota Depok memiliki otoritas penuh atas operasional mitra kami di Depok. "Kami yakin, komunikasi antara kedua belah pihak dapat dijalin dengan baik karena pada prinsipnya dimanapun kami beroperasi. Gojek selalu terbuka untuk menjalin komunikasi dengan para mitranya, baik mitra roda dua maupun roda empat dengan mengadakan sesi kopdar setiap dua minggu sekali," beber Wildan. Sementara, Sekretaris Depok Online Bersatu (DOB), Jamaludin Nurcholis mempertanyakan, status kemitraan dirinya. "Kami harus mengetahui dulu status kemitraannya bung, kami ini sebagai stake holder atau stok holder?" tanya Jims Koko -sapaan akrab Jamaludin Nurcholis-. Dia mengatakan, jika dianggap sebagai mitra dirinya mengatakan jika memang mitra berarti sama dalam kepentingan perusahaan. Konsekwensi logisnya, adalah mitra yang sejajar dan selalu di libatkan dalam setiap kebijakan yang di ambil PT Gojek. Dalam hal ini, seperti mengeluarkan aturan aturan yang berhubungan dengan driver online, baik skema insentif dan lainnya. Pihak driver mengaku, selama ini tidak merasakan hal tersebut. Mereka seenaknya mengeluarkan kebijakan, terkait aturan yang berhubungan langsung dengan driver sebagai DO. “Nah jangan salahkan kami apabila puncak gunung esnya mencair nanti. Itu sudah puncak sepuncaknya kesabaran kami para DO. Tolonglah manusiakan kami. Kami menuntut perbaikan sistem skema insentif yang saat ini sudah tidak manusiawi tidak logika nalar kami pun tidak sampai untuk menghitungnya," paparnya. (rub)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X