Senin, 22 Desember 2025

Kota Depok Juara Harapan II se-Jawa Barat

- Jumat, 9 Agustus 2019 | 10:24 WIB

Setelah berhasil meraih Juara Harapan II di Jabar, agenda IBS selanjutnya akan bekerjasama dengan Radio MPM menyiapkan siaran radio berbahasa Sunda, yang berisi bobodoran (lawakan), kacapi suling, dongeng, hingga ngobrol tentang Kota Depok menggunakan bahasa Sunda.

“Telah disiapkan juga launching koperasi IBS, pasanggiri bagi guru dan umum, Raker, serta pasanggiri degung siswa SD, SMP, dan SMA se-Kota Depok,” ungkap Usep.

Terpisah, Kepala Bidang Kebudayaan Disporyata Kota Depok, Eneng Sugiharti mengatakan, pada event Mapag Panganten Sunda ini selain IBS dilibatkan juga beberapa sanggar, yaitu Larasati, Janggala Manik, dan Mustika Cijago. Keempat lembaga tersebut berkolaborasi menciptakan kreasi Mapag Panganten Sunda khas Depok.

“Kenapa khas Depok? Karena Depok itu akulturasi budaya dari Betawi dan Sunda. Kreasinya ini betul-betul dipadukan, kemudian Disporyata memberikan dukungan berupa materil dan fasilitas lainnya untuk menyukseskan acara itu,” kata Eneng kepada Radar Depok.

Uniknya lanjut Eneng, pada Pasanggiri Kreasi Upacara Mapag Panganten Sunda ini Kota Depok tampil pada tanggal 2 Agustus menjadi Juara Harapan 2, dengan poin penilaian 2222. Nomor urutnya lima, dengan penampilan pada jam lima sore.

“Ya unik saja, angkanya bisa sama,” ucap Eneng semringah.

Eneng menilai, hasil yang dicapai tim Kota Depok di Jabar merupakan langkah awal yang baik. Karena baru pertama kali ikut sudah masuk nominasi, walaupun belum menjadi yang terbaik tetapi sudah masuk kategori baik.

“Dari 28 peserta Kabupaten/Kota, Alhamdulillah kami meraih Juara Harapan II. Persaingannya sangat ketat, apalagi Subang mengirimkan tiga tim,” tutur Eneng.

Atas raihan tersebut, tim berhak mendapatkan uang pembinaan, tropi piala, dan piagam penghargaan di tingkat Provinsi Jabar. Eneng berharap, ke depannya budaya khas Kota Depok betul-betul dilirik dan tidak dianggap enteng. Menjadi persaingan yang positif kompetitif, untuk meningkatkan kreasinya.

“Jadi ketika mendengar nama Depok, mereka sudah Wah. Artinya bisa diperhitungkan di tingkat Jabar. Karena Depok multi kultural, semua budaya yang ada di Kota Depok harus maju”. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X